Kembali

Pemadaman Listrik San Francisco Ungkap Ketergantungan Aset Kripto pada Infrastruktur Listrik

sameAuthor avatar

Ditulis & Diedit oleh
Oihyun Kim

22 Desember 2025 07.07 WIB
Tepercaya
  • Pemadaman listrik besar-besaran di San Francisco memutus listrik 130.000 pelanggan dan pengguna aset kripto, walaupun blockchain tetap berjalan secara global.
  • Exchange besar menggunakan sistem listrik cadangan dan data center redundan agar perdagangan aset kripto tetap berjalan tanpa henti saat terjadi pemadaman.
  • Pemadaman listrik ungkap ketergantungan aset kripto pada listrik dan internet, memperlihatkan bahwa desentralisasi tidak bisa menggantikan infrastruktur.
Promo

Pemadaman listrik besar-besaran melanda San Francisco pada Sabtu sore, menyebabkan 130.000 rumah dan bisnis kehilangan listrik. Kejadian ini memaksa warga menghadapi kerentanan mendasar dari teknologi. Api di gardu induk PG&E menjadi penyebab padamnya listrik tersebut, sehingga ribuan pengguna tidak bisa mengakses dompet digital dan exchange aset kripto.

Kejadian ini menunjukkan bahwa, meskipun jaringan blockchain terdesentralisasi sangat tangguh, penggunaan kripto secara praktis tetap bergantung pada infrastruktur listrik dan internet lokal.

Sponsored
Sponsored

Krisis Listrik di San Francisco: Skala dan Dampaknya

Pemadaman mulai terjadi pada pukul 13.09, dan berdampak pada sekitar sepertiga pelanggan PG&E di San Francisco. Gangguan ini berpusat di Richmond District dan menyebar ke seluruh kota. Pada jam 11 malam, listrik sudah menyala kembali untuk sekitar 95.000 pelanggan, tapi hampir 18.000 masih belum mendapat listrik pada Minggu sore.

Insiden ini mengacaukan transportasi kota, menghentikan robotaxi Waymo di tengah perjalanan, serta memaksa banyak restoran dan toko tutup. Banyak orang tidak menduga skalanya akan sebesar ini. Seorang pengamat berkata di media sosial, hampir 30% kota kehilangan listrik dalam semalam—tidak ada badai, tidak ada peringatan, juga tidak ada pertanggungjawaban yang jelas.

Jaringan Blockchain Mengalami Gangguan Lokal

Pemadaman ini menjadi pengingat tepat waktu: bahkan teknologi terdesentralisasi tetap terikat pada infrastruktur terpusat.

Jaringan aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum berjalan di atas distributed ledger yang dikelola oleh ribuan node di seluruh dunia. Pemadaman di satu daerah, meski terjadi di pusat teknologi besar seperti San Francisco, tidak menghentikan blockchain itu sendiri. Transaksi tetap divalidasi, blok baru tetap ditambahkan, dan aset pengguna tetap tercatat aman di on-chain.

Singkatnya, kripto Anda tidak menghilang saat listrik padam.

Tapi dalam kenyataan, situasinya tidak begitu melegakan. Tanpa listrik dan akses internet, pengguna yang terdampak tidak bisa membuka wallet, melakukan trading, atau menyelesaikan pembayaran. Merchant yang menerima aset kripto juga menghadapi hambatan yang sama—tidak ada listrik artinya tidak ada sistem point-of-sale.

Sponsored
Sponsored

Operasi mining, yang membutuhkan daya besar dan terus-menerus, langsung berhenti begitu listrik padam. Jika pemadaman terjadi di daerah dengan konsentrasi hash rate tinggi, validasi transaksi di network bisa melambat sementara waktu.

Bagi mereka yang sedang melakukan transaksi saat listrik tiba-tiba padam, hasilnya tergantung pada waktu. Transaksi yang belum terkonfirmasi tetap berada di mempool dan akan diproses setelah koneksi kembali normal. Transaksi yang sudah terkonfirmasi bersifat tetap dan tidak terpengaruh apa pun.

Infrastruktur exchange menjaga perdagangan aset kripto tetap 24/7

Exchange aset kripto besar telah menyiapkan strategi agar trading tetap berjalan saat terjadi pemadaman listrik. Berdasarkan analisis industri, exchange memakai pertahanan berlapis, termasuk uninterruptible power supplies (UPS), generator cadangan untuk pemadaman jangka panjang, dan data center cadangan yang menggunakan protokol failover otomatis.

Jika fasilitas utama gagal, operasi trading langsung beralih ke wilayah lain yang masih normal. Replikasi data antara pusat data memastikan tidak ada data yang hilang dan integritas transaksi tetap terjaga selama krisis.

Keamanan aset jadi sangat penting saat terjadi pemadaman. Mayoritas dana disimpan dalam cold storage, offline, jadi terlindung dari risiko jaringan. Hot wallet—untuk trading harian—jumlahnya terbatas dan diamankan dengan protokol multi-signature serta batas withdrawal. Latihan rutin dan rencana kontinuitas bisnis memastikan exchange tetap beroperasi saat pemadaman berkepanjangan terjadi.

Sponsored
Sponsored

North American Electric Reliability Corporation sudah mendokumentasikan standar infrastruktur untuk operasional kripto. Sebuah white paper menyebutkan bahwa fasilitas kripto butuh infrastruktur internal yang rumit, termasuk sistem UPS dan generator, demi menjaga ketahanan sistem.

Semua upaya ini menegaskan adanya jarak antara desain jaringan terdesentralisasi dan infrastruktur tradisional yang dibutuhkan untuk kemudahan akses. Tapi meski blockchain bisa tetap hidup saat pemadaman skala daerah, layanan yang menghubungkan pengguna sangat bergantung pada investasi listrik dan konektivitas.

Paradoks Hardware Wallet

Holder yang peduli keamanan sering menyimpan aset di hardware wallet, menjaga private key tetap offline dan terlindung dari serangan berbasis jaringan. Cara ini memang tepat. Tapi, pemadaman listrik justru membuka fakta yang agak pahit: hardware wallet memang aman, tapi tanpa listrik, pengguna juga tetap tidak bisa mengaksesnya.

Perangkatnya sendiri tetap aman. Asetnya tidak berubah. Tapi pemilik dompet yang duduk di apartemen gelap tidak bisa cek saldo, menandatangani transaksi, maupun mengirim dana untuk menyesuaikan kondisi pasar. Keamanan dan kemudahan akses saling berbenturan saat terjadi kegagalan infrastruktur.

Sponsored
Sponsored

Cadangan seed phrase offline memang memastikan pemulihan dalam jangka panjang, tapi tidak memberi solusi segera saat krisis. Agar kripto bisa menjadi alat keuangan yang benar-benar andal, pengguna harus menyiapkan rencana jika bahkan penyimpanan teraman mereka jadi tak terjangkau untuk sementara.

Decentralized, tapi Tidak Independen

Pemadaman San Francisco menyoroti ketegangan mendasar dalam proposisi nilai aset kripto. Desentralisasi memang melindungi network dari satu titik gagal di tingkat protokol. tapi akses pengguna sepenuhnya masih harus mengandalkan listrik, koneksi internet, dan infrastruktur lokal yang berfungsi—ketergantungan yang sama dengan pembayaran digital tradisional.

Beberapa proyek mencoba mencari jalan alternatif. Blockstream dengan jaringan satelitnya menyiarkan data blockchain Bitcoin ke seluruh dunia, sehingga node bisa sinkron tanpa internet konvensional. Solusi seperti ini memang masih khusus, tapi menunjukkan upaya menuju kemandirian infrastruktur yang lebih baik.

Apa Artinya Ini untuk Pengguna

Kejadian ini menyimpan pelajaran praktis bagi para holder kripto. Rencana cadangan yang beragam sangat penting: seperti hotspot seluler, powerbank portabel, dan mengetahui area mana di sekitar yang mungkin masih punya arus listrik. Saat memilih exchange, daya tahan infrastruktur dan kemampuan pemulihan bencana penting dipertimbangkan selain soal biaya dan daftar token.

Mungkin kesimpulan paling jujur seperti ini: jaringan blockchain bisa selamat dari pemadaman, tapi akses pengguna tidak. Sampai jarak itu teratasi, kripto tetap jadi alat keuangan musiman—kuat secara teori, tapi sulit diakses justru saat paling dibutuhkan.

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Disponsori
Disponsori