Perlombaan untuk meluncurkan exchange-traded fund (ETF) XRP di AS kian memanas, namun para investor masih terpecah pendapat mengenai seberapa jauh produk ini bisa menggerakkan harga altcoin tersebut.

Pasar AS sendiri sudah memiliki satu ETF yang terhubung dengan XRP — yakni REX-Osprey XRPR — tetapi produk spot tradisional masih menunggu lampu hijau dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS.

Status Terkini: ETF XRP di AS (Oktober 2025)

• Satu produk aktif sudah ada: XRPR milik REX-Osprey mulai diperdagangkan pada pertengahan September. Produk ini menggunakan struktur hibrida ’40-Act (memegang XRP secara langsung sekaligus lewat ETP berbasis XRP lain). Ini bukan desain “pure spot” klasik ’33-Act.
  
• Pengajuan spot tradisional sedang antre: Beberapa penerbit, termasuk CoinShares, Grayscale, Bitwise, WisdomTree, 21Shares, dan lainnya, telah mendaftarkan atau menyatakan niat meluncurkan spot XRP ETF lewat jalur standar 19b-4/S-1.
  
• Gesekan proses masih ada: Kapasitas regulasi di AS terbatas. Banyak pengajuan menumpuk di jendela keputusan Oktober, namun keterlambatan review dan tahapan prosedural mengurangi probabilitas jangka pendek.
  
• Produk leverage ikut bermunculan: Setidaknya ada satu penerbit yang mengajukan konsep ETF XRP ber-leverage. Itu butuh pengawasan terpisah dan tidak banyak memberi sinyal terkait peluang persetujuan spot.
  

Apa yang Akan Berubah Jika ETF XRP Spot Dapat Restu

ETF XRPR, yang debut pada September, memberi investor eksposur tidak langsung ke XRP lewat struktur hibrida.

Produk ini memegang XRP secara langsung serta melalui dana lain berbasis XRP, sehingga membuka akses regulasi ke token tersebut tanpa harus menggunakan crypto wallet.

Namun, meski peluncurannya sempat menggugah perhatian, kinerja XRPR sejauh ini masih landai, sejalan dengan sikap hati-hati pasar dan arus masuk yang relatif tipis.

• Baca Juga: Jika ETF XRP Lolos, Harganya Bisa Meledak ke Level Ini Menurut Pakar & AI

Di sisi lain, sejumlah manajer aset — termasuk CoinShares, Grayscale, dan Bitwise — telah mengajukan ETF XRP spot tradisional. Beberapa di antaranya menghadapi tenggat SEC AS antara 18 hingga 25 Oktober.

Pengajuan tersebut menggunakan jalur 19b-4 dan S-1 di bawah Securities Act of 1933, sama dengan mekanisme yang ditempuh untuk ETF Bitcoin dan Ethereum.

Namun, shutdown pemerintah AS serta penumpukan agenda di SEC menunda keputusan yang sedianya dijadwalkan pada periode 18–25 Oktober.

Apabila disetujui, ETF XRP spot akan memungkinkan investor mendapatkan eksposur lewat platform pialang arus utama.

Selain itu, ETF ini juga akan membuka jalan bagi dana institusional dan registered investment advisor untuk memegang XRP sesuai regulasi portofolio. Akses ini bisa mempersempit spread perdagangan, menambah likuiditas, dan memperdalam partisipasi pasar.

Apakah Persetujuan ETF Spot Bisa Menggerakkan Harga XRP? Sebuah Pandangan Realistis

Jangka pendek: katalis trading — terbatas

• Pasar bisa mengalami reli menjelang keputusan jika peluang persetujuan meningkat, lalu berlanjut dengan dinamika klasik “buy-the-rumor/sell-the-news” saat momen pengumuman.
  
• Besarnya pergerakan sangat bergantung pada sejauh mana ekspektasi tersebut sudah terefleksikan sejak peluncuran XRPR maupun spekulasi sebelumnya.
  

Jangka menengah: arus masuk yang menentukan tren

• Kenaikan berkelanjutan menuntut adanya penciptaan unit baru (net creations) secara konsisten serta bukti bahwa platform wealth management benar-benar menempatkan produk ini dalam daftar yang disetujui.
  
• Jika advisor memasukkan bobot kecil sekalipun ke portofolio, dukungan harga bisa terakumulasi. Namun, jika alokasi mandek, tren pasca-peluncuran bisa cepat meredup.
  

Mengapa dampaknya mungkin lebih kecil dibanding ETF BTC/ETH

• Efek preseden: Bitcoin dan Ethereum adalah yang pertama di jalurnya; XRP baru menyusul setelah pasar sudah paham mekanisme order ETF kripto.
  
• Proksi yang sudah ada: XRPR sudah menjadi kanal permintaan. Kehadiran spot murni hanya bersifat tambahan, bukan revolusioner.
  
• Kombinasi penerbit dan struktur biaya: Jika biaya terlalu tinggi atau distribusinya terbatas, arus masuk berpotensi melemah.
  
• Dinamika suplai: Pelepasan escrow yang terus berlangsung dan distribusi warisan bisa mengikis dampak net-inflow.
  

Pada akhirnya, persetujuan ETF XRP spot akan menjadi katalis yang bullish secara arah, namun bukan game-changer mutlak.

• Baca Juga: Ripple (XRP), Cardano (ADA), & Fantom (FTM) Masuk Daftar Token “Zombie” Forbes

Ujian sebenarnya baru akan terlihat setelah peluncuran — ketika arus modal, likuiditas, dan adopsi institusional memperlihatkan apakah produk ini benar-benar mengubah cara investor berinteraksi dengan XRP.

Hingga saat itu, harga altcoin ini kemungkinan masih akan lebih banyak digerakkan oleh sentimen pasar dan kondisi makro ketimbang tajuk utama regulasi.

Bagaimana pendapat Anda tentang perkembangan status ETF XRP di AS ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!