Dalam sepekan terakhir, lebih dari US$750 juta (Rp11,8 T) dalam bentuk Ethereum telah ditarik dari berbagai crypto exchange terkemuka.
Tren ini kerapkali mengindikasikan bahwa kalangan investor memilih untuk menyimpan aset dalam jangka panjang alih-alih bersiap untuk menjualnya. Menurut data dari CoinMarketCap, volume perdagangan harian altcoin ini juga sudah terbang 80% lebih.
Cadangan Ethereum di Exchange Terus Melandai
Data dari CryptoQuant membeberkan penurunan tajam pada cadangan Ethereum di crypto exchange. Angkanya turun dari mulanya US$42 miliar lebih menjadi tersisa US$38,9 miliar baru-baru ini. Pergerakan ini mencerminkan ada US$4 miliar lebih dalam bentuk ETH yang telah meninggalkan exchange.
- Baca Juga: Vitalik Buterin Luncurkan ‘The Purge’ untuk Efisiensi Data dan Simplifikasi Protokol Ethereum
Cadangan Ethereum yang menyusut di exchange pada gilirannya bisa mempersurut likuiditas. Kondisi semacam ini akan serta-merta menstabilkan atau juga bisa mendorong harga naik, asalkan permintaan beli tetap deras. Ketika ada lebih sedikit token tersedia untuk pembelian secara cepat, maka lonjakan aktivitas beli bisa berdampak lebih langsung ke harga.
Faktanya, Ethereum menunjukkan momentum yang loyo dalam beberapa bulan terakhir. Sementara aset kripto terbesar kedua menurut kapitalisasi pasar ini terkoreksi nyaris 6% di Oktober, rival terberatnya, Solana, justru mengukir kenaikan 12%.
Belakangan ini, ledakan aksi ambil untung dari Ethereum mencetak rekor tertinggi dua bulan. Beberapa holder memanfaatkan reli harga sebelumnya. Alhasil, tren ini berkontribusi pada perubahan harga terkini, di mana sejumlah investor memilih untuk mencairkan aset mereka.
“Menurut saya, Ethereum masih undervalued. Saya mengalokasikan sebagian profit ke dalam ETH. Ada sejumlah level resistance di US$2.901,63, menunjukkan potensi aksi naik jika harga sanggup menerobos level tersebut. Support mingguan bertengger di US$2.107,48, menyediakan zona permintaan yang kuat. Harga bisa saja memantul dari pivot untuk momentum naik atau kembali menguji support mingguan sebelum akhirnya dapat kekuatan,” tulis influencer Crypto Caesar dalam postingan di X (sebelumnya Twitter).
Terlepas dari pergerakan pasar, jaringan Ethereum tetap fokus untuk meningkatkan skalabilitasnya. Co-founder Ethereum Vitalik Buterin baru-baru ini memperkenalkan “The Purge”. Ini adalah upgrade yang bertujuan untuk menyederhanakan penyimpanan data serta mengurangi kompleksitas protokol.
Upgrade ini amat penting untuk tujuan jangka panjang jaringan. Utamanya dalam rangka mencapai skalabilitas, keamanan, dan keberlanjutan yang lebih baik lagi.
Di samping, Buterin juga menerangkan mengapa Ethereum Foundation memilih untuk menjual sebagian kepemilikannya alih-alih mengalokasikannya untuk staking. Konsekuensinya, merebak kekhawatiran di komunitas terkait pengelolaan sumber daya Foundation.
Terakhir, Buterin menekankan bahwa staking bisa membuat Foundation mengambil sikap resmi atas beberapa upgrade jaringan selama hard fork, yang dapat berpotensi menghambat desentralisasi.
Bagaimana pendapat Anda tentang amblasnya cadangan Ethereum (ETH) di crypto exchange beserta efeknya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.