Kraken, salah satu exchange aset kripto tertua di Amerika Serikat, telah mengumumkan hasil keuangan untuk Q1 2025.
Pendapatan mencapai US$472 juta, meningkat 19% dari periode yang sama di 2024. Namun, di balik angka-angka mengesankan ini, Kraken dan industri kripto secara umum masih menghadapi banyak tantangan yang memerlukan analisis cermat untuk memahami prospek ke depan dengan lebih baik.
Gambaran Umum Kinerja Keuangan Kraken Q1 2025
Data dari Kraken menunjukkan bahwa pendapatan kotor mencapai US$472 juta, menandai pertumbuhan 19% dari tahun ke tahun dari 2024. Pendapatan perusahaan yang disesuaikan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) mencapai US$187,4 juta. Ini mencerminkan peningkatan 17% dibandingkan periode yang sama.

Pertumbuhan ini terjadi di tengah volatilitas signifikan di pasar aset kripto, terutama selama 100 hari pertama masa jabatan kedua Presiden Donald Trump, karena kebijakan pro-kripto mendorong aktivitas perdagangan yang meningkat. Beberapa faktor berkontribusi pada kinerja ini.
Pertama, volatilitas harga Bitcoin dan aset kripto utama lainnya mendorong lonjakan volume perdagangan di seluruh industri. Menurut data BeInCrypto, harga Bitcoin naik dari US$69.000 pada awal 2025 menjadi lebih dari US$94.000 pada akhir Maret, mewakili peningkatan 35%.
Pertumbuhan ini didukung oleh sentimen positif komunitas setelah rencana pemerintahan Trump untuk membentuk cadangan Bitcoin nasional. Dalam konteks ini, Kraken memanfaatkan gelombang perdagangan yang meningkat, dengan volume perdagangan di platformnya naik 29%, yang secara langsung berkontribusi pada pertumbuhan pendapatannya.
Selain itu, Kraken melakukan langkah strategis untuk memperluas operasinya. Blog resmi perusahaan pada 1 Mei 2025 mengungkapkan peluncuran FIX API kelas institusional untuk perdagangan futures, meningkatkan volume perdagangan bulanan sebesar 250%.
Lebih lanjut, akuisisi Kraken senilai US$1,5 miliar terhadap NinjaTrader pada Maret 2025 memungkinkan exchange ini untuk menambah hampir 2 juta trader baru dan memperluas ke kelas aset di luar aset kripto. Inisiatif ini menunjukkan upaya Kraken untuk mendiversifikasi layanannya dan memanfaatkan peluang pasar.
Tantangan dan Prospek Masa Depan
Meski hasilnya positif, Kraken menghadapi beberapa tantangan ke depan.
Pertama, persaingan dalam industri semakin ketat karena exchange besar seperti Coinbase dan Binance terus memperluas pangsa pasar mereka. Tekanan kompetitif ini mengharuskan Kraken untuk berinovasi dan meningkatkan layanannya agar terus mempertahankan pelanggan.
Kedua, ketergantungan pada volatilitas pasar untuk mendorong pendapatan menimbulkan risiko signifikan, terutama jika pasar kripto memasuki fase konsolidasi atau penurunan. Terakhir, tekanan regulasi di AS dan secara global tetap penting untuk dipantau, karena setiap perubahan kebijakan dapat mempengaruhi operasi Kraken.
Di sisi prospek, Kraken berencana untuk memperluas ke pasar Asia, di mana pertumbuhan pengguna kripto semakin cepat. Peluncuran Kraken Pay dan perluasan staking on-chain di Q1 2025 juga menunjukkan upaya perusahaan untuk mendiversifikasi sumber pendapatan. Namun, untuk mempertahankan momentum pertumbuhannya, Kraken harus mengembangkan strategi jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan pada volatilitas pasar dan memperkuat keunggulan kompetitifnya terhadap pesaing.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
