Jed McCaleb, sosok terkenal di dunia aset kripto dan pendiri proyek seperti Mt. Gox, Ripple, dan Stellar, kini menjelajah jauh melampaui aset digital.
Fokus terbarunya adalah startup eksplorasi luar angkasa bernama Vast Space. Perusahaan ini bertujuan meluncurkan Haven-1, stasiun luar angkasa komersial pertama di dunia, pada tahun 2026.
Mantan Eksekutif Ripple Investasikan Keuntungan XRP dalam Misi Luar Angkasa
CEO Vast, Max Haot, menjelaskan bahwa ini bukanlah konsep mewah untuk turis. Sebaliknya, fokusnya adalah pada produktivitas, kohesi kru, dan keberhasilan misi.
Dia menambahkan bahwa stasiun ini dirancang untuk mendukung astronot berdaulat dan individu yang didanai secara pribadi dalam mencapai tujuan yang berarti di orbit.
“Kami tidak membangun hotel mewah di luar angkasa, kami menerapkan desain untuk meningkatkan kohesi kru, produktivitas, keselamatan, komunikasi untuk membantu astronot berdaulat dan individu swasta yang mendanai sendiri mencapai tujuan misi orbital penting mereka,” ujar Haot dalam pernyataannya.

Diluncurkan pada tahun 2021, Vast Space bekerja untuk menciptakan stasiun yang dilengkapi dengan gravitasi buatan dan infrastruktur generasi berikutnya.
Tim berencana menggunakan komponen yang dikembangkan oleh SpaceX milik Elon Musk, termasuk sistem docking untuk kapsul Dragon. Mereka juga berencana mengintegrasikan koneksi internet yang didukung oleh Starlink.
Jika berhasil, Vast bisa memainkan peran penting dalam menggantikan Stasiun Luar Angkasa Internasional yang sudah tua dan berpotensi memenangkan kontrak dengan NASA.
McCaleb diperkirakan akan berinvestasi besar dalam proyek ini, dengan sebagian besar pendanaan berasal dari kekayaan yang diperolehnya dari penjualan token XRP.
Meski ada risiko potensial, McCaleb nampaknya sepenuhnya berkomitmen. Dia mengakui kemungkinan kehilangan hingga US$1 miliar jika proyek ini gagal, namun percaya bahwa peluang ini layak untuk dicoba.
“Sangat penting bahwa orang-orang mengambil lompatan dari tempat kita berada saat ini ke dunia potensial di mana banyak orang tinggal di luar Bumi. Tidak banyak orang yang bersedia mendedikasikan sumber daya, waktu, dan toleransi risiko sebanyak yang saya lakukan,” tutur McCaleb dalam laporannya.
XRP Community Kembali Menentang McCaleb
McCaleb meninggalkan Ripple pada tahun 2013 setelah perselisihan internal dan kemudian meluncurkan Stellar.
Dia awalnya memiliki sekitar 9% dari total pasokan XRP dan menjual sahamnya antara 2014 dan 2022, menghasilkan sekitar US$3,3 miliar. Tindakannya memicu reaksi dari komunitas XRP, dengan beberapa menuduhnya merusak nilai Ripple.
Namun, McCaleb membantah klaim tersebut, menyatakan bahwa dia telah mengungkapkan kepergiannya secara publik sebelum menjual kepemilikannya. Dia juga menunjukkan bahwa dia memberi opsi kepada holder XRP untuk mengkonversi token mereka ke Stellar Lumens.
“Saya tidak melakukan itu sama sekali. Saya memberi tahu komunitas ripple bahwa saya meninggalkan ripple dan tidak lagi percaya pada proyek tersebut. Saya melakukan itu *sebelum* saya menjual XRP saya. Tujuannya adalah untuk membiarkan orang-orang mendahului saya. Alternatifnya adalah menjual tanpa memberi tahu orang-orang. Apakah itu lebih baik?,” jelas McCaleb di X.
Meski ada ketegangan antara McCaleb dan komunitas XRP, co-founder Ripple Chris Larsen menyuarakan dukungan untuk proyek luar angkasa tersebut. Dia menggambarkannya sebagai langkah maju dan menandai kembalinya Amerika ke inovasi yang berani.
“Amerika dulu mengejar perbatasan baru seperti ini sebelum terjebak dalam birokrasi dan keraguan. Saya mendukung kesuksesan Vast,” ujar Larsen dalam pernyataannya.
Secara keseluruhan, ini adalah perkembangan yang menarik. Pengembangan Vast Space akan mencerminkan bagaimana investasi kripto dapat secara signifikan mendorong pengembangan dunia nyata di berbagai bidang.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
