Peran teknologi blockchain dalam merevolusi sektor marketing digital adalah sebuah kenyataan yang tak terbantahkan. Hal ini secara dramatis mengubah cara pemasar, pengiklan, dan merek berinteraksi dengan audiens mereka.
Inilah alasan mengapa marketing digital tidak akan pernah sama lagi setelah diperkenalkannya teknologi blockchain.
Apa yang Membedakan Blockchain dengan Database Tradisional?
Transparansi dan keabadian data (immutability) yang direkam oleh blockchain adalah nilai jualnya yang paling menarik.
Faktanya, banyak pihak independen yang menyimpan data dalam blockchain, menjadikan informasi lebih dapat diverifikasi serta menumbuhkan kepercayaan dan kredibilitas. Ketika sebuah entri masuk ke dalam blockchain, entri tersebut menjadi tidak dapat diubah, sehingga menjamin integritas dan keabadian informasi.
Ada banyak cara yang digunakan teknologi blockchain dalam mengukir lanskap baru di dunia marketing digital.
Teknologi blockchain dapat mengoptimalkan pelacakan kata kunci secara signifikan, membuatnya lebih transparan dan akurat.
Dalam skema yang ada saat ini, hasil pencarian Google seringkali unik untuk setiap individu, tergantung pada lokasi dan perangkat mereka. Dengan mengintegrasikan blockchain ke dalam sistem pencarian, sistem akan mencatat data peringkat setiap halaman di blockchain bersama dengan data lokasi dan penggunaan perangkat yang relevan.
Granulitas atau perincian data ini dapat menawarkan wawasan yang tak tertandingi bagi pemasar mengenai kinerja mereka di berbagai wilayah dan perangkat.
Bagaimana Blockchain Bisa Bantu Tingkatkan Lead Generation dalam Marketing Digital?
Blockchain juga memberdayakan pemasar untuk meningkatkan kualitas lead atau prospek.
Dalam model pengumpulan data pemasaran saat ini, pengambilan data dari berbagai sumber seringkali menghasilkan inkonsistensi. Transaksi blockchain yang terdesentralisasi mendorong para pemasar untuk terhubung langsung dengan konsumen, sumber daya mereka yang paling berharga.
Contoh yang menonjol adalah peramban Brave, yang menggunakan Basic Attention Token (BAT) untuk secara langsung memberi imbalan kepada pengguna atas tayangan iklan yang mereka lihat. Pendekatan ini mempromosikan model di mana pengguna secara sukarela memberikan data, alih-alih perusahaan yang mengekstraknya. Ini membuka jalan untuk penargetan yang lebih otentik dan efektif.
Di samping itu, penipuan iklan, yang menjadi wabah yang tak henti-hentinya menghantui industri periklanan, bisa diminimalisir dengan teknologi blockchain. Alat VeraViews milik Verasity menggunakan blockchain untuk memisahkan antara tayangan yang otentik dan yang palsu. Dengan alat ini, pengiklan dijamin hanya perlu membayar reward untuk tayangan yang benar-benar valid.
Tingkat pengawasan dan akuntabilitas ini berpotensi menghemat miliaran yang hilang akibat penipuan iklan.
Punya Transparansi, namun Adopsi Arus Utama Masih Kurang
Teknologi blockchain menyediakan transparansi yang tak tertandingi yang sangat sesuai dengan nilai-nilai konsumen Gen Z dan milenial.
Teknologi ini dapat memublikasikan setiap langkah perjalanan suatu produk, mulai dari asalnya hingga sampai ke tangan konsumen. Blockchain juga dapat membuat catatan yang tak terbantahkan tentang komitmen merek terhadap standar etika dan lingkungan. Dengan demikian, hal ini memungkinkan konsumen untuk membuat keputusan yang tepat.
Namun, kendati janji-janji tersebut menarik, realita adopsi blockchain oleh raksasa marketing digital masih belum jelas.
Raksasa teknologi, seperti Google dan Facebook, telah membangun basis data demografi dan platform periklanan yang sangat besar yang memberikan nilai yang signifikan bagi mereka. Adopsi blockchain, yang mengharuskan penyerahan kontrol atas sumber daya eksklusif ini, belum menunjukkan business case yang sangat menarik.
Walaupun platform media sosial besar masih enggan untuk mengadopsi blockchain, teknologi ini telah berhasil dengan platform penjualan iklan pihak ketiga. Model ini, mirip dengan Google AdSense, mendapatkan benefit dari kemampuan blockchain dalam mengurangi click fraud dan memastikan remunerasi yang adil bagi para penerbit.
Teknologi Blockchain adalah Masa Depan Marketing Digital
Sayangnya, tidak semua upaya untuk mengintegrasikan blockchain ke dalam lanskap digital berhasil. Beberapa perusahaan media sosial berbasis blockchain telah kesulitan untuk mendapatkan basis pengguna dan traksi yang substansial. Sebagaimana kondisi saat ini, efek jaringan yang dinikmati oleh platform non-blockchain terkemuka terus menjadi penghalang besar bagi para pendatang baru ini.
Penting untuk dicatat bahwa blockchain bukanlah obat mujarab untuk semua tantangan yang menghantui marketing digital. Teknologi ini masih terus berkembang, dan integrasinya ke dalam berbagai model marketing masih terus disempurnakan.
Namun, potensi yang dimilikinya terlalu besar untuk diabaikan. Ini bukan tentang apakah blockchain akan mengubah wajah marketing digital – melainkan tentang kapan dan seberapa besar dampaknya.
Pada akhirnya, perpaduan antara blockchain dan marketing digital akan membuka era baru akuntabilitas dan transparansi, yang memperkuat hubungan antara merek, pemasar, dan konsumen yang didasari kepercayaan.
Seiring dengan perkembangan teknologi, blockchain berpotensi untuk mendemokratisasi lanskap marketing digital dengan mengalihkan kekuasaan dari platform terpusat ke pengguna individu.
Bagaimana pendapat Anda tentang pengaruh blockchain terhadap marketing digital? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.