Input Output, perusahaan teknik yang dikenal membangun Cardano, telah memulai restrukturisasi besar-besaran yang mencakup perubahan nama dan langkah ke sektor teknologi yang jauh melampaui asal-usul blockchain-nya.
Perusahaan tersebut mengatakan pada 5 Desember bahwa mereka akan menghapus “Global” dari namanya dan beroperasi sebagai Input Output Group. Mereka berencana untuk memperluas ke dalam komputasi kuantum, identitas digital, fintech, dan layanan kesehatan.
SponsoredMengapa Firma Teknik Cardano Memperluas Operasinya?
Charles Hoskinson, pendiri perusahaan, mengatakan perubahan ini mencerminkan sejauh mana organisasi ini telah berkembang dari fokus awal pada rekayasa protokol blockchain.
Dia menggambarkan fase baru ini sebagai upaya untuk membangun kelompok teknologi global yang mampu menangani masalah kompleks di fintech, privasi, kecerdasan buatan, dan layanan kesehatan.
Hoskinson menambahkan bahwa perusahaan akan terus mendukung pengembangan inti Cardano.
“Sebagai Input Output Group, kami memasuki babak baru ekspansi, investasi, dan inovasi di Amerika Serikat, Amerika Latin, Eropa, Timur Tengah, dan pasar berkembang,” ujarnya.
Perubahan ini mencerminkan tren yang lebih luas di industri kripto karena perusahaan-perusahaan mulai diversifikasi ke area yang menggabungkan sistem terdistribusi, infrastruktur data, dan kecerdasan mesin.
Sebuah analisis terbaru dari PBB memperkirakan bahwa inovasi cepat bisa mendorong sektor AI menuju US$5 triliun dalam satu dekade. Skala tersebut, papar laporan ini, akan membentuk bidang terkait seperti identitas digital dan komputasi kuantum.
SponsoredDengan menambahkan sektor-sektor ini ke portofolionya, Input Output bertujuan untuk memperluas jalur komersialnya dan menarik klien perusahaan.
Perusahaan telah memajukan pekerjaan teknologi privasinya melalui Midnight. Blockchain ini dirancang untuk mendukung perlindungan data dan kepatuhan bagi pengguna institusional.
Sementara itu, restrukturisasi ini tiba pada waktu yang sulit bagi Cardano, yang kesulitan bersaing dengan pesaing seperti Solana dan Ethereum.
Untuk konteks, Cardano memiliki suplai stablecoin kurang dari US$50 juta. Sementara itu, ekosistem pesaing seperti Ethereum mendukung ratusan miliar aset ini.
Menimbang hal ini, Hoskinson berargumen bahwa lambatnya adopsi Cardano disebabkan oleh tantangan naratif, bukan batasan teknis.
“Ini bukan masalah teknologi. Ini bukan masalah node. Ini bukan masalah imajinasi dan kreativitas. Ini bukan masalah pelaksanaan. Kami bisa melakukan hampir apa saja. Masalahnya adalah tata kelola dan koordinasi, serta akhirnya akuntabilitas dan tanggung jawab,” ucap Hoskinson.
Input Output mencoba mengatasi kesenjangan tersebut melalui koalisi baru dengan organisasi pendiri Cardano. Upaya ini bertujuan untuk mempercepat integrasi untuk stablecoin tingkat satu dan penyedia kustodi.
Perusahaan berharap dengan adanya tambahan ini, akan meningkatkan likuiditas, memperdalam infrastruktur, dan memperkuat daya tarik Cardano bagi pengembang dan institusi keuangan.