Demam game blockchain dan juga meme coin yang menjangkit di jaringan The Open Network (TON) rupanya berpengaruh positif pada bisnis Telegram secara keseluruhan. Pendiri & Chief Executive Oficer (CEO) Telegram, Pavel Durov, melalui akun Telegram miliknya mengeklaim bahwa platform yang ia dirikan itu sukses mencapai pengguna aktif bulanan sebanyak 950 juta orang.
Jumlah tersebut bahkan jauh lebih tinggi dari jumlah pengguna pesaing beratnya, X (sebelumnya Twitter), yang menurut Elon Musk pada Mei lalu mencapai 600 juta pengguna aktif.
“Meningkat dari 900 juta orang saat musim semi lalu dan sekarang berada di jalur untuk mencapai 1 miliar pengguna,” terang Durov.
Tidak bisa dimungkiri, sejak kemunculan blockchain TON, popularitas Telegram juga ikut mengalami lonjakan substansial. Banyak pengembang proyek yang menggunakan salah satu saluran media sosial tersebut sebagai wadah pemasaran proyek kripto mereka.
Mulai dari Notcoin (NOT), Hamster Kombat (HMSTR), DOGS, dan beberapa proyek lainnya, berupaya menarik pengguna untuk menggunakan Telegram dan aktif menjadikannya sebagai media penyampaian informasi resmi ke komunitas.
Kegembiraan Bermula saat Notcoin Hadir
Antusiasme komunitas kripto di Telegram diduga kuat mengalir setelah munculnya game tap-to-earn Notcoin yang menghadirkan sensasi tersendiri bagi komunitas gaming. Tidak lama setelah memulai debutnya pada Januari tahun ini, proyek Notcoin berhasil menggaet lebih dari 35 juta pemain dan 6,5 juta pengguna aktif harian.
Kesuksesannya berlanjut kala proyek tersebut mulai melakukan listing token NOT di sejumlah crypto exchange yang pada akhirnya mampu mengantarkan token tersebut ke dalam jajaran 100 token terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar.
Tidak lama setelahnya, muncul proyek lain yang juga mengusung konsep game tap-to-earn, Hamster Kombat. Durov bahkan sempat memuji proyek tersebut dengan menyebut bahwa Hamster Kombat menjadi fenomena terbaru yang terus dibicarakan oleh komunitas di internet.
Meskipun belum memberikan detail kapan proses listing tokennya bakal dilakukan, namun komunitas tetap mendukung kehadirannya, yang membuat Hamster Kombat berhasil merengkuh 239 juta pengguna hanya dalam kurun waktu 3 bulan.
Menurut Durov, hanya membutuhkan waktu 73 hari bagi Hamster untuk menarik 100 juta pengguna bulanan. Namun demikian, di tengah pertumbuhan jumlah pengguna Telegram dan masifnya pengembangan proyek Web3 yang berlangsung di blockchain TON, native token TON, Toncoin (TON), malah terkulai pada perdagangan hari ini (23/7) dengan mencatatkan koreksi sebesar 3,5% dalam 24 jam terakhir.
Bagaimana pendapat Anda tentang pertumbuhan jumlah pengguna Telegram yang sejalan dengan perkembangan proyek di blockchain TON ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.