Jelang akhir Desember, Netflix merilis musim kedua “Squid Game,” seri yang paling banyak mendapatkan perhatian dalam sejarah platform tersebut. Menariknya, tidak lama setelah peluncurannya, token yang merujuk pada thriller distopia ini membanjiri pasar kripto.
Hanya sehari setelah peluncuran seri tersebut, perusahaan keamanan blockchain PeckShield memperingatkan komunitas tentang sifat penipuan dari beberapa token yang terinspirasi oleh Squid Game.
Token Squid Game Sedang Naik Daun
Seri Squid Game menggambarkan kompetisi berisiko tinggi di mana para peserta, yang menghadapi kesulitan keuangan, mempertaruhkan nyawa mereka demi hadiah besar.
Setelah popularitas baru dari seri “Squid Game” musim kedua meluncur pada 26 Desember, token dengan nama yang terinspirasi dari seri tersebut dengan cepat muncul di banyak crypto exchange.
Namun, kemunculan cepat beberapa token bertema Squid Game telah menimbulkan kekhawatiran terkait keasliannya dan potensi risiko finansial yang terkait dengan investasi di dalamnya.
Pada 27 Desember, perusahaan keamanan blockchain PeckShield memperingatkan tentang integritas berbagai token, sembari mengidentifikasi mereka sebagai potensi penipuan.
“Waspadai token SquidGame penipuan yang beredar di luar sana. Kami telah mendeteksi token #SquidGame penipuan yang baru saja diluncurkan di Base 3 jam yang lalu, dengan peluncur sebagai holder terbesar,” ujar PeckShield dalam sebuah post.
Dalam kasus tersebut, PeckShield menandai beberapa token tertentu yang meluncur di platform Base Ethereum. Sembari mencatat bahwa kreatornya memegang sebagian besar pasokan. Sejak beredar, token tersebut sudah mengalami penurunan harga sebesar 99%.
Skema yang sama juga terjadi di Solana menunjukkan perilaku mencurigakan, seperti holder token teratas yang identik, yang menunjukkan potensi manipulasi harga dan pump and dump yang terkoordinasi, yang biasanya berakhir dengan rug pull.
Pengguna secara khusus menuding akun bertema Squid Game di X yang secara agresif mempromosikan token mereka. Di sisi lain, pengamat mencatat adanya konsistensi yang tidak biasa di antara wallet terbesar yang memegang token ini, yang seringkali menunjukkan potensi penipuan.
“Ya, ini adalah holder teratas. Ya, mereka terlihat sama semua. Tidak, itu bukan kebetulan. Jangan sampai kena rug pull,” ucap salah satu anggota komunitas.
Penipuan dan peretasan telah menjadi tantangan konstan di ruang kripto sepanjang 2024. Beberapa akun media sosial terkenal mengalami peretasan dalam beberapa bulan terakhir, dan digunakan untuk mempromosikan token penipuan. Aksi itu menjadi gerbang awal untuk memulai rug pull setelah trader yang tidak sadar menginvestasikan modal mereka.
Secara keseluruhan, peretasan dan penipuan kripto telah merugikan industri lebih dari US$2,3 miliar pada 2024, meningkat 40% dari 2023.
Kasus yang Sama di 2021
Ini bukan pertama kalinya Squid Game terlibat dengan penipuan token kripto. Setelah peluncuran musim pertamanya pada 2021, peluncuran token tertentu yang berawal pada hype berakhir dengan penipuan. Sebuah insiden terkenal, token bernama ‘SQUID’ mengalami lonjakan harga yang cepat dan signifikan dengan keuntungan melebihi 45.000%.
Namun, pertumbuhan cepat ini terjadi berbarengan dengan adanya laporan bahwa investor tidak dapat menjual kepemilikan mereka di decentralized exchange (DEX) seperti PancakeSwap, yang mendorong peringatan dari platform seperti CoinMarketCap.
Insiden ini, yang menjadi salah satu skema rug pull terbesar, menyoroti risiko yang terkait dengan investasi dalam mata uang kripto spekulatif, terutama yang memiliki likuiditas dan transparansi terbatas.
Bagaimana pendapat Anda tentang munculnya token palsu sejalan dengan rilis Squid Game season 2 ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.