Trusted

Penyedia Layanan Penyimpanan Kripto Copper Dapat Suntikan Dana Segar US$196 Juta

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Copper telah berhasil mengumpulkan suntikan dana segar senilai US$196 juta (sekitar Rp3 triliun) dalam putaran pendanaan Seri C yang sedang berlangsung.
  • Dokumen yang diajukan kepada regulator Inggris tidak menyebutkan siapa nama para investor yang terlibat.
  • Seorang juru bicara Copper mengatakan bahwa pihaknya menolak mengomentari valuasi perusahaan karena mereka belum secara resmi menutup putaran pendanaan tersebut.
  • promo

Copper, penyedia layanan penyimpanan kripto berbasis di London, Inggris, pada hari Rabu (12/10) dikabarkan telah berhasil mengumpulkan suntikan dana segar senilai US$196 juta (sekitar Rp3 triliun) dalam putaran pendanaan Seri C yang sedang berlangsung.

Total pendanaan itu termasuk pinjaman US$15 juta yang dapat dikonversi menjadi saham serta modal baru senilai US$181 juta. Dokumen yang diajukan kepada regulator Inggris tidak menyebutkan siapa nama para investor yang terlibat.

Baik Barclays, Alan Howard, Accel, SoftBank, hingga Tiger Global, sempat disebut sebagai beberapa pihak yang dirumorkan telah mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam putaran pendanaan terbaru Copper.

Seorang juru bicara Copper mengatakan kepada Bloomberg bahwa pihaknya menolak mengomentari valuasi perusahaan karena mereka belum secara resmi menutup putaran pendanaan tersebut.

Proses Investasi yang Berlarut-larut

Copper, yang menyediakan infrastruktur aset digital untuk institusi, seperti FTX dan State Street, diketahui telah mencari peluang untuk mengumpulkan pendanaan setidaknya senilai US$500 juta berdasarkan laporan pada Oktober 2021. Mereka mengejar valuasi perusahaan mencapai US$3 miliar dolar AS dalam putaran pendanaan terbaru, tetapi kemudian menurunkan ukuran valuasi yang mencerminkan kondisi crypto winter.

Pada Maret 2022, Copper dilaporkan mengalami masalah peraturan di Inggris. Hal ini membuat mereka ‘frustasi’ dengan pendekatan regulator keuangan Inggris, sehingga mendorong mereka untuk mendirikan kantor pusat di Zug, Swiss.

Investasi telah menjadi proses yang panjang dan berlarut-larut bagi perusahaan ini. Dalam wawancara pada Juli lalu, CEO Copper, Dmitry Tokarev, mengatakan, “Biasanya butuh waktu lebih lama dari yang kami perkirakan pada dasarnya untuk memastikan bahwa ada kejelasan penuh tentang apa yang terjadi dan bagaimana keadaanya.”

Menurut dokumen kinerja perusahaan yang dilaporkan ke regulator Inggris, Copper menelan kerugian sebesar 14,4 juta pound sterling (sekitar US$15,95 juta) pada tahun 2021. Hal ini merupakan pembengkakan yang signifikan. Sebagai perbandingan, kerugian pada tahun sebelumnya mencapai 3,7 juta pound sterling (sekitar US$4,1 juta).

Sekilas Tentang Copper 

Didirikan oleh Dmitry Tokarev pada tahun 2018, Copper menawarkan layanan penitipan (custody), pialang utama, dan penyelesaian (settlement) kepada para investor institusional terkait dengan kripto.

Pada Mei 2021, Copper berhasil mendapatkan suntikan dana segar senilai US$50 juta dalam putaran pendanaan Seri B yang dipimpin oleh Dawn Capital and Target Global.

Dalam pengumuman pendanaan ini, investasi institusi dalam aset digital disebut meningkat dengan cepat, dengan perkiraan kepemilikan institusional meningkat dari 10% saat ini menjadi 30% pada tahun 2025 mendatang. Adapun aset yang disimpan di Copper meningkat lebih dari 40 kali sejak kuartal 3/2020. 

Copper mengaku dengan cepat memperluas daftar klien institusionalnya yang aktif. Waktu itu, mereka disebut telah melayani lebih dari 200 pelanggan; yang meliputi sejumlah trader, wealth company, private bank, cryptocurrency fund, hingga family office.

Dukungan bagi Copper Tanda Meningkatnya Minat Institusional

Kemudian, pada Juni 2021, Copper juga mendapat tambahan pendanaan senilai US$25 juta dari miliarder investasi makro legendaris Inggris, yaitu Alan Howard. Berdasarkan catatan Crunchbase, Copper telah mengumpulkan total pendanaan mencapai US$85 juta.

Copper disebut memainkan peran yang memungkinkan perusahaan jasa keuangan tradisional mendapatkan keuntungan dari distributed ledger technology (DLT) dan aset kripto, terutama karena persyaratan rumit dari sejumlah bank multinasional dan tradisional custodian menambah dimensi tambahan pada adopsi kripto secara massal.

Pendanaan yang diterima Copper akan menunjukkan meningkatnya minat dan dukungan dari sektor keuangan tradisional dalam kripto. Alan Howard waktu itu berkomentar bahwa teknologi Copper, terutama dalam keamanan dan kecepatan transaksi kripto, sangat penting bagi dunia tradisional untuk menawarkan produk kripto kepada para klien mereka.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori