Trusted

Percepat Adopsi Kripto di Kamboja, Binance Gelar Pelatihan Pengembangan Aset Kripto

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Sebagai upaya untuk mempercepat adopsi kripto di Kamboja, SERC bekerja sama dengan Binance untuk menggelar lokakarya bagi pejabat SERC.
  • Selain membahas seputar blockchain dan aset digital dalam gelaran itu, Binance juga memberikan masukan kepada regulator dalam hal perumusan kerangka aturan aset digital.
  • Salah seorang petinggi Binance mengatakan bahwa Kamboja memiliki potensi untuk menjadi pasar kripto terbesar di wilayah Asia Tenggara.
  • promo

Meneruskan kerja sama dengan Securities of Exchange Regulator of Cambodia (SERC), Binance bersama dengan regulator terkait menggelar lokakarya bagi para pejabat SERC. Hal itu mereka lakukan sebagai salah satu langkah untuk mempercepat adopsi kripto di Kamboja.

Gelaran tersebut banyak membahas tentang industri blockchain. Mereka juga mengulas aset digital secara penuh dalam acara itu. Binance pun memberikan masukan terkait bagaimana langkah yang harus regulator Kamboja lakukan dalam kerangka aturan industri aset digital.

Dalam utas di akun Twitter miliknya, founder sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Binance, Changpeng Zhao (CZ) mengatakan bahwa tim Binance tengah mendorong adopsi kripto di Kamboja.

Aksi Binance tersebut menjadi sinyal positif bagi pertumbuhan adopsi kripto di Asia. Pasalnya, khusus untuk Kamboja, sebelum tahun 2018, negeri ini secara keras melarang penggunaan kripto dalam bentuk apa pun.

Hal itu menjadikan segala bentuk transaksi kripto, baik itu dalam skema investasi sekalipun, menjadi ilegal. Kemudian, di tahun 2018, barulah Kamboja mulai membuka diri dan melegalkan aset kripto.

Selain Kamboja, Binance juga sudah mengikat kerja sama dengan beberapa negara lain di wilayah Asia. Misalnya, seperti Singapura yang diprediksi bakal menjadi hub bagi aset kripto di wilayah Asia. Lalu, ada pula Thailand dan Malaysia.

Sudah Lebih Maju dalam Adopsi Kripto

Dalam nota kesepahaman yang sudah diteken pada tanggal 30 Juni kemarin, Binance dan SERC memang sepakat untuk bersama-sama mengembangkan industri aset digital di wilayah yurisdiksinya. Salah satu hal yang termuat dalam nota kesepahaman tersebut adalah Binance sepakat untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman teknis dengan SERC dalam hal operasionalisasi aset digital.

Selain itu, Binance juga menyatakan bakal mendukung pengembangan kerangka hukum untuk mengatur dan memperkuat bisnis kripto di Kamboja. Lalu, Binance pun menyetujui untuk melakukan pelatihan terkait aset digital di wilayah tertentu.

Sou Socheat, Delegate of Royal Government in Charge Direktur Jenderal SERC, mengatakan bahwa lewat kerja sama dengan Binance, harapannya dapat mengimplementasikan inovasi aset digital dengan cara yang tepat.

“Sampai saat ini, SERC belum mengeluarkan lisensi aset digital. Namun, Kamboja tengah dalam tahap mengembangkan peraturan yang tepat. Dengan adanya kerja sama ini diharapkan bisa menjadi batu loncatan bagi penerapan aturan di masa depan,” jelasnya.

Kiprah Kamboja di dalam pengembangan kripto, khususnya blockchain, sebenarnya sudah jauh lebih maju daripada negara lain. Negeri yang memiliki julukan sebagai land of the khmer ini sudah menjalankan proyek central bank digital currency (CBDC), yang bernama Bakong.

Di saat banyak negara lain yang masih sibuk dalam mendefinisikan bentuk dan konsep CBDC yang ingin mereka usung, Kamboja sudah merilis sistem pembayaran nasional berbasis blockchain di Oktober 2020 lalu. Sistem pembayaran itu juga telah diakui sebagai salah satu mata uang digital milik bank sentral pertama di dunia.

Potensi Kamboja Menjadi Pasar Kripto Terbesar di Asia Tenggara

Head of Regional Binance Asa, Gleb Kostarev, mengatakan Kamboja memiliki potensi untuk menjadi pasar kripto terbesar di wilayah Asia Tenggara.

Pertumbuhan industri aset kripto di wilayah Asia Tenggara sendiri memang patut diacungi jempol. Pasalnya, di wilayah tersebut, terdapat lebih dari 600 perusahaan berbasis kripto maupun blockchain. Riset dari White Star Capital menyebutkan bahwa industri kripto, blockchain, ataupun Web3 mampu menarik nilai pendanaan hingga US$1 milar di tengah tahun ini.

Padahal sepanjang tahun lalu, total pendanaan untuk sektor digital anyar tersebut hanya mencapai US$1,45 miliar. Artinya, dalam kurun waktu 6 bulan, sektor kripto dan turunannya sudah meraup 68,96% dari total pendanaan di sepanjang tahun lalu.

“Binance berharap dapat memberikan nilai tambah bagi industri sekuritas Kamboja dengan memberikan pengetahuan yang luas dan profesional tentang pasar aset digital,” pungkasnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik kerja sama Binance dan pemerintah Kamboja ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram Be[In]Crypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori