Data dari perusahaan keamanan blockchain Immunefi mengungkapkan pada Februari 2024, nilai kerugian yang diakibatkan oleh peretasan maupun penipuan di ruang kripto mencapai US$200,47 juta atau sekitar Rp3,14 triliun.
Jumlah tersebut sudah membengkak 15,4% dari Februari tahun lalu, yang mencapai US$173,69 juta. Immunefi mencatat terdapat 32 insiden yang mengakibatkan kerugian jumbo dalam ruang aset digital.
Menariknya, dari keseluruhan serangan yang dilakukan oleh kelompok kriminal, blockchain Ethereum rupanya menjadi target utama dalam aktivitas jahatnya. Banyaknya proyek decentralized finance (DeFi) yang bercokol di sana menjadi salah satu katalisnya.
“Sepanjang Februari tahun ini, DeFi menjadi sasaran utama dalam eksploitasi, sementara untuk centralized finance (CeFi) tidak mengalami satupun serangan hebat.”
Immunefi
PlayDapp Jadi Korban Terbesar
Dari seluruh jumlah kerugian di Februari 2024, sebanyak US$65,41 juta di antaranya berasal dari 10 peristiwa peretasan. Sementara itu, sebanyak US$1,65 juta lenyap lewat skema penipuan.
PlayDapp, pengembang game berbasis blockchain asal Korea Selatan, menjadi korban serangan siber dengan nilai kerugian terparah di Februari. Setidaknya sebanyak US$32,35 juta berhasil dikuras dari platform.
Insiden itu pertama kali disadari oleh entitas keamanan blockchain PeckShield pada 9 Februari. Menurut laporan, terdapat pencetakan token PLA baru sebanyak 200 juta yang memperlihatkan adanya dugaan kebocoran private key.
Kemudian, pada 13 Februari, barulah PlayDapp membuat keterangan resmi yang mengakui bahwa terdapat serangan dan smart contract PLA telah ditangguhkan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Insiden lain di sektor DeFi adalah peristiwa yang menimpa FixedFloat, dengan kerugian hingga US$26,1 juta. Selain itu, Duelbits juga kehilangan US$4,6 juta dan RiskOnBlast dengan kerugian mencapai US$1,49 juta.
“Ethereum mengalami insiden paling banyak yang menyasar individu. Dengan 12 kejadian yang merepresentasikan 85,71% dari total kerugian di seluruh blockchain, sementara jaringan lainnya, seperti Bitcoin dan BNB Chain, mengalami 1 insiden yang mewakili 7,14%,” tambah Immunefi.
Kerugian Peretasan dan Penipuan Kripto di Januari 2024 Capai US$133,41 Juta
Meski demikian, jika dibandingkan dengan bulan Januari 2024, jumlah tersebut masih lebih rendah. Pada periode Januari 2024, sebanyak US$133,41 juta berhasil digondol melalui peretasan dan penipuan di sektor kripto.
“Target serangan pada Januari adalah platform yang ada di jaringan Ethereum dan BNB Chain. Ethereum menderita 6 insiden sedangkan BNB Chain mengalami 5 insiden,” tutur Immunefi.
Pada bulan pertama tahun ini, platform Orbit Bridge menjadi menderita kerugian terbesar, yakni mencapai US$81,55 juta. Kemudian, posisi berikutnya diikuti oleh GMEE dan Coinspaid yang kecolongan dana masing-masing sebesar US$15 juta dan US$7,5 juta.
Insiden yang dialami oleh Orbit Bridge sekaligus menjadi peristiwa peretasan pertama yang tercatat terjadi pada tahun 2024.
Salah seorang pengamat menyebut peretasan Orbit Bridge dilakukan oleh kelompok yang berhubungan dengan Korea Utara. Hipotesis itu disandarkan pada pola serangan yang disebut mirip dengan skema grup kejahatan tersebut.
Bagaimana pendapat Anda tentang meningkatnya angka peretasan kripto di bulan Februari 2024? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
