Crypto exchange FTX mengikat kerja sama dengan perusahaan pembayaran global Visa. Keduanya sepakat untuk meningkatkan adopsi kripto secara global dengan meluncurkan kartu debit Visa berlogo FTX untuk para pengguna.
FTX membidik wilayah yang ada di Amerika Latin, Eropa, dan Asia sebagai destinasi awal peluncuran. Ke depannya, sekitar 40 negara tambahan akan menjadi sasaran pengembangan kolaborasi bisnis tersebut.
Terkait hal ini SBF, selaku CEO FTX, mengatakan bahwa kemitraan dengan salah satu jaringan pembayaran terbesar di dunia, seperti Visa, memberikan pengguna FTX kemampuan untuk dapat bertransaksi menggunakan kripto pada jutaan merchant di seluruh dunia.
“Dengan kartu ini, pengguna FTX bisa menggunakan saldo kripto yang dimiliki selama 24 jam sehari dan 365 setahun dengan aman dan tanpa biaya administrasi,” jelas SBF.
Aksi yang dilakukan FTX menambah panjang deretasan perusahaan kripto yang berjalan mesra dengan perusahaan keuangan tradisional. Sebelumnya pada tahun 2020, Binance sudah lebih dulu menjalin kerja sama dengan Visa dan menyediakan layanan untuk melakukan konversi dari mata uang kripto ke euro secara otomatis.
Bursa kripto lainnya, Coinbase juga sudah menjalin kemitraan dengan Visa. Perusahaan yang dipimpin Brian Armstrong bahkan sudah memulainya sejak 2019 ketika meluncurkan Coinbase Card di Inggris. Lewat kartu tersebut, pelanggan Coinbase dapat menggunakan kripto untuk berbelanja seperti layaknya mata uang fiat yang ada di rekening.
Hal yang membuatnya berbeda, sumber dana tersebut berasal dari akun kripto pengguna Coinbase, bukan rekening bank. Dalam mekanisme yang terjadi, setiap transaksi akan langsung di konversi ke mata uang fiat secara otomatis.
Kartu Visa FTX Meluncur di Eropa pada Akhir Tahun
Dalam tahap awal, kartu ini baru akan tersedia bagi pengguna FTX yang ada di Amerika Serikat (AS). Namun, SBF menjelaskan bahwa fase berikutnya dari peluncuran kartu debit Visa dengan merek FTX diharapkan dapat hadir di Eropa sebelum akhir tahun ini. Nantinya, peluncuran kartu juga akan dilakukan di regional lainnya pada tahun 2023.
Terkait kemitraan ini, Head of Crypto Visa, Cuy Sheffield, mengatakan bahwa dia percata mata uang digital akan memiliki dampak jangka panjang bagi masa depan layanan keuangan, termasuk di dalamnya mobilitas uang.
“Kami senang dapat bermitra dengan bursa kripto seperti FTX untuk menghadirkan lebih banyak fleksibilitas dan kemudahan bagi pengguna menggunakan kripto mereka, dengan membuka akses menggunakan saldo kripto dalam mendanai pembelian di mana pun Visa diterima,” kata Cuy Sheffield.
Sebagai informasi, kartu debit anyar ini akan langsung terkoneksi dengan akun pengguna FTX. Sehingga, proses konversi akan langsung berjalan ketika kartu tersebut digunakan untuk bertransaksi.
Minat pada Kripto Tetap Tinggi
Chief Financial Officer Visa, Vasant Prabhu, menambahkan meskipun pasar kripto tengah melandai, tetapi minat terhadap kripto mash tetap ada. Visa bukan dalam posisi untuk menilai apakah aset tersebut akan kembali bullish secara jangka panjang. Kerja sama yang mereka jalin dengan para mitra dimaksudkan untuk dapat memfasilitasi seluruh aktivitas pembayaran, termasuk yang menggunakan kripto.
“Layanan ini akan memungkinkan pengguna berbelanja tanpa harus memindahkan mata uang kripto mereka ke mata uang fiat secara manual,” ujar Vasant Prabhu.
Selain Visa, jaringan pembayaran global lainnya seperti American Express (Amex) juga mengaku tengah melakukan eksplorasi untuk menggunakan stablecoin. Namun, pimpinan perusahaan mengatakan hal tersebut tidak akan terjadi dalam waktu dekat.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Trusted
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
