SEC mengadakan pertemuan tertutup lagi dengan Ripple pada hari Kamis (1/8). Alhasil, pasar pun menaruh ekspektasi akan kemungkinan resolusi pertarungan hukum antara kedua entitas ini.
Namun, pasar aset kripto ini terpantau relatif bearish, di mana harga dan volume perdagangan XRP menukik selama 24 jam terakhir.
Holder Ripple Tidak Ambil Risiko
Saat ini, XRP diperdagangkan seharga US$0,60. Harga altcoin sudah melandai sebesar 6% dalam 24 jam terakhir. Selama periode ini, volume perdagangan XRP US$27 juta, atau turun 27%.
SEC sebelumnya bertemu dengan sang perusahaan pembayaran digital pada tanggal 25 Juli. Meskipun hasil pertemuan itu masih belum diketahui, Sunshine Act Notice untuk pertemuan hari Kamis mencakup item tambahan untuk diskusi dari Pertemuan Tertutup 25 Juli: lembaga dan penyelesaian tindakan perintah. Hal ini membuat pelaku pasar berspekulasi apakah penyelesaian sudah dekat.
Dalam pertemuan eksklusif dengan BeinCrypto, Ryan Lee, Kepala Analis di Bitget Research, mengemukakan:
“Pertemuan ini akan membahas opsi penyelesaian potensial untuk gugatan Ripple. Pendiri Ripple Labs menyebutkan bahwa penyelesaian hukum mungkin akan segera diumumkan. Jika rencana penyelesaian resmi dirilis, itu bisa berdampak positif pada pergerakan harga XRP.”
Akan tetapi, bila kita memantau pergerakan harga XRP pada grafik 4 jam, maka terdeteksi adanya lonjakan bias bearish seiring pasar menantikan hasil pertemuan penting ini. Selain itu, analisis pada indikator Moving Average Convergence/Divergence (MACD) juga memancarkan bahwa garis MACD (biru) telah melintas ke bawah garis sinyalnya (oranye).
Trader menggunakan indikator ini untuk menakar tren harga, momentum, dan potensi peluang beli serta jual di pasar. Ketika MACD aset ini ada pada setelan seperti ini, itu adalah sinyal bearish yang menunjukkan bahwa aktivitas jual melebihi momentum beli.
Selanjutnya, Relative Strength Index (RSI) altcoin ada di level 46,08. Artinya, indikator ini bertengger di bawah garis netral 50 dan sekaligus tengah berada dalam tren turun. Indikator ini mengukur kondisi pasar overbought (jenuh beli) dan oversold (jenuh jual) suatu aset.
Di angka 43,83 pada waktu publikasi, RSI XRP menunjukkan preferensi yang meningkat di antara pelaku pasar untuk distribusi token.
Trader Derivatif Keluar dari Pasar
Pasar derivatif XRP juga mencatat penurunan aktivitas perdagangan selama 24 jam terakhir. Menurut Coinglass, volume perdagangan derivatif anjlok 18%, dan open interest pun longsor 10% selama periode itu.
Open interest sendiri mengacu pada jumlah total kontrak derivatif yang beredar, seperti halnya pada pasar opsi dan juga futures, yang belum diselesaikan. Ketika nilai OI turun, artinya trader menutup posisi mereka tanpa membuka lagi yang baru. Ini adalah sinyal bearish yang mencerminkan minimnya kepercayaan pada potensi pergerakan harga secara positif.
Menurut Lee, hasil pertemuan dengan SEC bakal “secara signifikan memengaruhi pergerakan harga token”. Jika hasilnya positif, maka harga token ini berpotensi melesat naik menuju US$0,75 di bulan Agustus.
Namun sebaliknya, jika tidak ada resolusi yang menguntungkan atau positif tercapai, Ripple pun berisiko anjlok ke kisaran harga US$0,50.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi harga Ripple (XRP) ke depan menurut analisis ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.