Binance telah mengangkat co-founder Yi He menjadi Co-CEO, bergabung dengan Richard Teng dalam kepemimpinan bersama karena perusahaan menghadapi gugatan pembiayaan terorisme senilai US$1 miliar dan dampak dari hukuman pidana pendiri Changpeng Zhao.
Perubahan kepemimpinan ini adalah momen penting bagi exchange aset kripto terbesar di dunia saat berusaha memperbaiki reputasinya setelah bertahun-tahun berada di bawah pengawasan peraturan.
SponsoredStruktur Kepemimpinan Ganda dan Fokus
Binance mengumumkan pengangkatan Yi He sebagai Co-CEO. Dia bergabung dengan Richard Teng, dan bersama-sama mereka ditugaskan untuk memperkuat standar regulasi perusahaan dan membangun kepercayaan di sektor aset digital. Binance menekankan kepatuhan regulasi global dan komitmen terhadap transparansi.
Teng akan fokus pada tanggung jawab hukum, regulasi, dan administrasi, menggunakan pengalamannya dengan pasar yang diatur. Yi He akan berkonsentrasi pada pengembangan produk, operasi ritel, serta inisiatif berorientasi pengguna, untuk memastikan operasi yang lancar dan kepuasan pelanggan.
Kenaikan jabatan Yi He adalah langkah besar bagi keberagaman gender dalam kepemimpinan kripto. Sejak 2017, dia memegang peran sentral dalam pertumbuhan Binance.
Yi He secara terbuka membahas hubungannya dengan CZ, menyatakan kemandiriannya meski memiliki anak bersama.
Hambatan Legal dan Regulasi setelah Trump Pardon
Perubahan eksekutif Binance datang bersamaan dengan tantangan hukum yang sedang berlangsung. Exchange tersebut menghadapi gugatan federal senilai US$1 miliar dari korban dan keluarga serangan Hamas 7 Oktober 2023. Gugatan itu diajukan di North Dakota, dengan Binance, CZ, dan Gunagying “Heina” Chen terdaftar sebagai tergugat.
SponsoredPara penggugat menuduh Binance memfasilitasi pendanaan untuk kelompok teroris, termasuk Hamas dan Hezbollah. Gugatan tersebut menuduh adanya kepatuhan yang lemah, transaksi off-chain, dan operasi akun-akun meragukan di Venezuela dan Brasil.
Gugatan tersebut muncul setelah pengampunan Presiden Trump terhadap CZ pada awal 2025. Langkah Trump membatalkan hukuman penjara empat bulan yang dijatuhkan kepada CZ setelah mengaku bersalah atas pengawasan anti pencucian uang yang tidak memadai. Senat AS mengecam pengampunan tersebut dalam resolusi Oktober 2025.
Menurut pengacara CZ, Teresa Goody Guillén, pengampunan tersebut adalah hasil dari tinjauan formal oleh Departemen Kehakiman dan Gedung Putih. Dia menekankan bahwa kasus CZ adalah masalah kepatuhan, bukan penipuan kriminal atau pencucian uang.
Dalam penyelesaian November 2023, Binance setuju membayar US$4,3 miliar, dan CZ membayar denda US$50 juta. Dia mengundurkan diri sebagai CEO dan menyetujui pembatasan pada keterlibatannya dalam industri ini. Goody menolak klaim adanya hubungan yang tidak pantas antara Binance dan Trump, merujuk pada catatan blockchain yang transparan.
Kenaikan Yi He: Dari OKX ke Pucuk Pimpinan Binance
Yi He memasuki dunia aset kripto pada 2013 di OKCoin, bekerja di bidang pemasaran dan branding. Saat di OKX, dia merekrut CZ pada 2014. Kemudian, pada 2017, CZ membawanya ke Binance sebagai Chief Marketing Officer, momen penting untuk exchange baru ini.
Sebagai co-founder, Yi He berperan penting dalam membangun budaya Binance dan meningkatkan pengalaman pengguna. Strateginya mendorong ekspansi ke perdagangan spot, futures, dan produk DeFi. Binance kini mengklaim memiliki lebih dari 300 juta pengguna di seluruh dunia.
Yi He dengan tegas membantah tuduhan pembiayaan terorisme, menekankan bahwa banyak kritik datang dari sektor keuangan tradisional. Dia mempertahankan kepatuhan perusahaan dan merujuk pada pernyataan Departemen Keuangan AS yang menunjukkan bahwa kripto jarang digunakan oleh Hamas.
Meski begitu, gugatan tersebut menyajikan contoh yang diduga menghubungkan pelanggan Binance dengan transaksi ilegal. Para penggugat mengatakan pesan internal Binance menunjukkan pengetahuan mengenai dana mencurigakan. Percobaan perdata yang sedang berlangsung di North Dakota dapat menetapkan preseden penting untuk tanggung jawab exchange kripto.
Binance menghadapi pengawasan regulasi ketat di AS, meskipun mengklaim tidak ada pelanggan AS. Departemen Keuangan terus membutuhkan perbaikan kepatuhan. Hasil dari litigasi ini dapat mempengaruhi regulasi masa depan untuk exchange aset kripto.