Peter Brandt, seorang analis yang populer di kalangan penggemar kripto, membagikan prediksinya atas Bitcoin (BTC). Sebelumnya, di tahun 2018 silam, ia pernah berhasil memprediksikan koreksi Bitcoin (BTC).
Sang analis memperkirakan bahwa aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar ini akan jatuh. Peter Brandt muncul dengan kesimpulan ini setelah menganalisis grafik Bitcoin dari sisi teknikal. Menurut pendapatnya, Bitcoin bergerak dalam pola pennant.
Pada saat penyelesaiannya, Bitcoin mungkin saja jatuh. Dengan pernyataan ironis seperti itu, Peter Brandt menarik perhatian komunitas kripto terhadap fokus kemungkinan kejatuhan berikutnya.
“Ketika [sebuah pola analisis] terlihat seperti sebuah pennant dan berlaku seperti pennant, biasanya [memang] adalah pennant,” tulis Brandt.
Pennant Temuan Brandt pada Grafik Bitcoin
Pada grafik itu, sang analis menandai 2 pennant. Pertama adalah penurunan di Mei 2022. Dalam periode tersebut, Bitcoin turun dari US$38.000 ke US$30.000.
Pennant pertama itu ditutup saat mendekati pertengahan Juni. Pada saat penutupan pola itu, Bitcoin anjlok dari US$30.000 menjadi US$17.000. Lalu, terkoreksi ke level US$20.000. Setelah itu, pennant kedua, menurut grafik yang dibagikan oleh Peter Brandt, bisa jadi tertutup di pertengahan Juli nanti.
Berdasarkan kedua episode pennant yang diulas tersebut, rata-rata penurunan Bitcoin sekitar 27%. Apabila sejarah terulang kembali, maka Bitcoin bisa turun hingga level US$14.000.
Meski demikian, tidak sedikit anggota komunitas kripto yang malah melihat potensi Bitcoin amblas ke US$10.000. Di posisi itu, menurut Brandt, aset kripto ini akan bisa menemukan titik bottom.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.