Trusted

Platform Derivatif Kripto Gemini Foundation Akhirnya Resmi Tersedia di 30 Negara

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Crypto exchange Gemini mengumumkan bahwa platform derivatif kripto baru mereka yang bernama Gemini Foundation akhirnya resmi rilis.
  • Platform Gemini Foundation akan dapat digunakan oleh pengguna di 30 negara, kecuali Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Inggris Raya.
  • Di tahap awal, Gemini Foundation menawarkan produk perpetual contract Bitcoin dengan leverage 100x dan akan merilis produk perpetual contract Ethereum dalam beberapa minggu mendatang.
  • promo

Gemini, salah satu crypto exchange terpopuler di Amerika Serikat (AS), pada hari Selasa (2/5) mengumumkan bahwa platform derivatif kripto baru mereka akhirnya sudah resmi dirilis.

Setelah mengungkapkan rencana peluncuran produk global ini pada 22 April lalu, kini perusahaan kripto yang didirikan oleh saudara kembar Tyler dan Cameron Winklevoss itu mengumumkan bahwa produk baru bernama Gemini Foundation tersebut akhirnya rilis secara resmi.

Dengan hal ini, kini para pengguna dapat membuka posisi long atau short pada perpetual contract BTC/GUSD yang tersedia di 30 negara. Sebagai catatan, GUSD adalah stablecoin yang diterbitkan Gemini sejak September 2018.

Layanan terbaru yang mereka sediakan ini ditargetkan bagi pelanggan ritel dan institusional. Para pelanggan di 30 negara yang dapat mengakses produk terbaru Gemini meliputi: Singapura, Hong Kong, India, Argentina, Bahama, Bermuda, Kepulauan Virgin Inggris (BVI), Bhutan, Brasil, Kepulauan Cayman, Chile, Mesir, El Salvador, Guernsey, Israel, Jersey, Selandia Baru, Nigeria, Panama, Peru, Filipina, Saint Lucia, Saint Vincent & Grenadine (SVG), Afrika Selatan, Korea Selatan, Swiss, Thailand, Turki, Uruguay, dan Vietnam.

Sayangnya, platform Gemini Foundation tidak tersedia bagi pengguna yang berada di Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Inggris Raya.

Kabar ini menyumbang pada tren yang sedang berkembang ketika perusahaan kripto yang berbasis di AS membawa bisnis mereka ke wilayah lain yang lebih bersahabat terhadap adopsi kripto. Langkah ini bisa jadi sebagai tanggapan terhadap lingkungan peraturan pada industri kripto yang semakin tidak bersahabat di AS.

Gemini Foundation Diluncurkan di Singapura

Dalam sebuah wawancara dengan Fortune, si kembar Winklevoss mengatakan bahwa kekacauan peraturan di AS berkontribusi pada keputusan mereka untuk meluncurkan Gemini Foundation di Singapura.

Menurut mereka, Gemini telah mengajukan permohonan untuk beroperasi secara legal ke Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC) pada awal tahun 2020 untuk mengoperasikan derivatives exchange di Negeri Paman Sam. Namun, mereka menarik permohonan itu pada awal tahun 2023 setelah dijelaskan bahwa itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

Terkait hal yang mereka alami, co-founder Gemini menggambarkan bahwa situasi peraturan di AS bagi industri kripto mengalami kemacetan total.

“Jika kami tidak dapat melakukannya di AS sekarang, secara dramatis mengembangkan bisnis kami dan membawa kripto ke orang-orang AS, itu tidak akan menghentikan kami untuk menghadirkannya secara global,” jelas Tyler Winklevoss.

Tawarkan Perpetual Contract BTC dan ETH

Crypto Trading Exchanges Futures Spot Derivatif Kripto

Sebagai informasi, platform derivatif kripto yang menawarkan produk perpetual contract hingga crypto options umumnya terbuka bagi pengguna ritel di luar kawasan AS, meski dengan pengawasan regulasi yang masih tidak jelas. Karena perdagangan derivatif kripto sangat dibatasi di AS, para crypto exchange di negara itu hanya berfokus pada spot market.

Tyler Winklevoss menggambarkan bahwa produk derivatif sebagai penawaran yang penting untuk market kripto. Sebab, hal itu memungkinkan pengguna untuk melakukan lindung nilai dan mengelola risiko.

Dengan diluncurkan di luar Negeri Paman Sam, platform baru Gemini memungkinkan pengguna untuk memperdagangkan perpetual contract Bitcoin (BTC) dengan leverage hingga 100x. Leverage membuat pengguna dapat menggandakan eksposur mereka pada instrumen investasi, seperti Bitcoin, hingga berkali lipat.

Adapun Gemini juga akan meluncurkan perpetual contract Ether (ETH) dalam beberapa minggu mendatang.

Gemini Tidak Keluar dari AS, tapi Ingin Jadi Perusahaan Global

Bagi co-founder Gemini, menyediakan produk kripto secara offshore, yang menjadi pertama bagi mereka dengan berfokus pada pengguna di luar AS, menandakan tahapan baru bagi perusahaan yang didirikan pada tahun 2014 itu.

Perlu diketahui, offshore mengacu pada aktivitas bisnis yang berlangsung di luar basis dari suatu entitas berasal. Umumnya, wilayah yang masuk dalam istilah offshore dinilai lebih menguntungkan bagi perusahaan atau individu, termasuk dalam hal penghindaran pajak hingga regulasi yang lebih longgar.

Meski begitu, Gemini masih berharap dapat meluncurkan produk derivatif kripto di AS.

“Kami tidak condong keluar dari AS. Kami hanya ingin menjadi perusahaan global,” jelas Tyler Winklevoss.

Bila anggota parlemen AS dapat bersatu dan membangun kerangka kerja yang jelas bagi perusahaan kripto, pemimpin Gemini menilai itu akan menjadi keuntungan besar bagi AS dan bagi konsumen, inovator, dan investor.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori