Polisi India tidak dapat menemukan penata rambut selebriti Jawed Habib ketika mereka melaksanakan surat perintah penggeledahan untuknya dalam kasus penipuan aset kripto senilai US$800.000 yang mempengaruhi ratusan investor.
Pihak berwenang menuduh Habib dan putranya mempromosikan skema investasi palsu yang menjanjikan pengembalian tahunan yang sangat tinggi kepada investor dari investasi di Bitcoin dan token Binance.
SponsoredPenata Rambut Selebriti Terkait Skema Ponzi Kripto
Pihak berwenang India meningkatkan penyelidikan terhadap penipuan aset kripto bernilai multi-crore yang menargetkan penata rambut Jawed Habib, putranya Anos Habib, dan seorang rekan untuk penipuan senilai hingga US$800.000.
Polisi gagal menemukan Habib di kediamannya pada hari Rabu setelah melaksanakan surat perintah penggeledahan.
Pihak berwenang sangat menunjukkan bahwa entitas inti dari skema ini, Follicle Global Company (FLC), beroperasi sebagai bisnis keluarga. Kejahatan yang diduga ini adalah penipuan investasi hasil tinggi yang disamarkan sebagai peluang kripto.
Nampaknya, duo ayah dan anak ini memanfaatkan status selebriti Habib yang kuat untuk membangun kepercayaan dengan investor. Mereka diduga menarik antara 100 hingga 400 orang dengan prospek penghasilan tahunan yang sangat tinggi antara 50% hingga 75%.
Penghasilan ini konon dihasilkan dari investasi di Bitcoin dan BNB (dipromosikan sebagai token Binance) yang dilakukan melalui FLC.
SponsoredSampai bulan ini, polisi telah mengajukan lebih dari 30 Laporan Informasi Pertama terhadap keluarga Habib dan mengeluarkan pemberitahuan pencarian untuk mencegah mereka melarikan diri dari negara tersebut.
Kejahatan Kripto Melanda India
Kasus profil tinggi ini adalah bagian dari tren yang lebih besar dari penipuan Bitcoin dan aset kripto besar baru-baru ini di India.
Pada bulan Agustus, polisi India menghukum 14 orang, termasuk mantan politisi dan petugas polisi, atas keterlibatan mereka dalam kasus pemerasan 200 Bitcoin yang berasal dari tahun 2018. Semua dihukum dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Pada bulan Juli, terjadi pelanggaran keamanan besar di exchange aset kripto terkemuka di India, WazirX. Peretasan ini mengakibatkan pencurian lebih dari US$230 juta dalam bentuk aset digital.
Serangan rekayasa sosial ini terjadi pada wallet multi-signature setelah penyerang menipu pemegang kunci untuk menyetujui transaksi berbahaya.
Secara keseluruhan, insiden-insiden ini di India mencerminkan lonjakan global yang lebih luas dalam kejahatan kripto, dengan tahun 2025 diperkirakan menjadi tahun paling merusak dalam catatan untuk dana yang dicuri.
Hingga pertengahan tahun, para penjahat telah mencuri lebih dari US$2,17 miliar secara global. Menurut Chainalysis, jumlah ini sudah melampaui total yang hilang pada tahun 2024.