Polymarket, pasar prediksi berbasis blockchain, dilaporkan diblokir di Singapura karena otoritas mengklasifikasikannya sebagai platform perjudian.
Ini menjadi tantangan signifikan lainnya bagi platform tersebut, yang sudah berada di bawah pengawasan regulasi di Amerika Serikat.
Mengapa Singapura Blokir Polymarket?
Pada 12 Januari, Alex Zuo, Wakil Presiden Investasi dan Penitipan di Cobo Global, mengungkapkan di X (sebelumnya Twitter) bahwa Singapura secara resmi menetapkan Polymarket sebagai situs perjudian. Klasifikasi ini menyebabkan pembatasan akses di negara tersebut.
Zuo menyatakan bahwa individu di Singapura harus memasang taruhan hanya melalui operator perjudian yang disetujui negara. Mereka yang tidak mematuhi berisiko menghadapi denda atau penjara.
“Polymarket secara resmi didefinisikan sebagai situs perjudian di Singapura. Jika Anda ingin memasang taruhan, Anda hanya bisa pergi ke perusahaan perjudian milik negara, jika tidak, Anda akan menghadapi denda dan penjara,” ujar Zuo di X.
Zuo membagikan tangkapan layar yang menunjukkan bahwa pengunjung yang mencoba mengakses Polymarket di Singapura menerima peringatan. Otoritas memperingatkan pengguna untuk menghindari layanan perjudian tanpa izin, mengancam hukuman hingga US$10,000, enam bulan penjara, atau keduanya.
Polymarket, diluncurkan pada 2020, dikenal karena pendekatannya yang unik dalam mengumpulkan opini publik dan data waktu nyata. Platform ini memungkinkan pengguna untuk bertaruh pada hasil dari peristiwa terkini, seperti pemilu dan bencana alam. Platform ini telah menarik pendukung profil tinggi, termasuk investor miliarder Peter Thiel.
Tekanan Regulasi yang Lebih Luas
Tantangan Polymarket tidak terbatas pada Singapura. Platform ini menghadapi tekanan regulasi signifikan di yurisdiksi lain, termasuk Prancis dan Amerika Serikat.
Di Prancis, Otoritas Permainan Nasional (ANJ) sedang menyelidiki operasi Polymarket. Penyelidikan ini dipicu setelah seorang pengguna Prancis memasang taruhan besar pada pemilihan presiden AS 2024. Hukum Prancis secara ketat mengatur perjudian online, hanya mengizinkan taruhan olahraga dan poker tertentu.
Di Amerika Serikat, Polymarket menghadapi pengawasan yang lebih besar. Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) baru-baru ini memanggil Coinbase, mencari informasi tentang interaksi pengguna dengan Polymarket.
Ini mengikuti denda US$1,4 juta yang dikenakan pada platform oleh CFTC karena diduga menawarkan pasar prediksi yang tidak terdaftar. Sebagai bagian dari penyelesaian, Polymarket setuju untuk menghentikan operasi bagi pengguna AS.
Namun, Departemen Kehakiman AS meluncurkan penyelidikan sendiri, menuduh bahwa Polymarket mungkin telah menerima perdagangan dari pengguna AS meskipun ada kesepakatan penyelesaian. FBI juga telah menggeledah perangkat CEO Shayne Coplan sebagai bagian dari penyelidikan.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.