Penyelidikan atas dugaan kasus penipuan investasi illegal yang dilakukan Indra Kusuma alias Indra Kenz masih terus bergulir. Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bahkan menyebutkan bahwa sang affiliator aplikasi bodong, Binomo juga menyembunyikan uangnya di aset kripto.
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengatakan, nilai uang yang dibekukan dalam aset kripto mencapai Rp38 miliar. “Untuk aset kriptonya saja, sekitar Rp38 miliar,” katanya.
PPATK tidak bertindak sendiri. Kerja sama yang dilakukan dengan Bareskrim Polri berbuah manis, dan akhirnya berhasil menemukan aliran dana di luar negeri. PPATK menyebutkan dana tersebut dalam bentuk aset kripto dan disembunyikan bukan atas namanya.
Indra Kusuma, yang lebih dikenal dengan nama Indra Kenz, saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka penipuan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) untuk kasus aplikasi judi berkedok trading online.
Dalam keterangan resmi, PPATK juga mengungkap salah satu modus yang digunakan para afiliator investasi bodong, adalah dengan menggunakan aset kripto sebagai sarana pembayaran fee pada afiliator.
Tujuannya untuk mengelabu penghimpunan dan pembayaran dana secara illegal.
Indra Kenz adalah CEO dari BotXCoin
Indra Kusuma sendiri diketahui juga merupakan co-founder dan Chief Executive Officer (CEO) dari salah satu aset kripto asal Indonesia, botXcoin (botX). Token yang dirilis pada tahun Juli 2021 lalu itu, sempat bergerak moncer ke level US$0,7692 pada bulan lalu.
Melansir Coinmarketcap, pada perdagangan hari ini harga botX sudah berada di kisaran US$0,3719 atau terkoreksi 13,76% dalam 24 jam terakhir.
Project botXcoin dikembangkan oleh BotX Technology yang menggunakan jaringan teknologi blockchain Ethereum (ERC-20) untuk menjalankan transaksi.
Tujuan dibangunnya botX adalah sebagai platform copy trading yang bisa memanfaatkan robot perdagangan dan membangun pertukaran perdagangan multi-currency.
Kapitalisasi pasar botX saat ini berada di kisaran US$608.092.985. Posisi rankingnya terus turun dari tahun lalu. botX sempat masuk dalam jajaran 250 aset kripto teratas di Coinmarketcap. Tetapi, per hari ini, botX berada di ranking 5.217.
Terbesar, FBI Sita Aset Kripto US$34 Juta
Kasus kriminal yang melibatkan aset kripto juga terjadi di negara bagian Florida, Amerika Serikat (AS). Biro Investigasi Federal atau Federal Bureau Investigation (FBI) dikabarkan sudah menyita aset kripto senilai US$34 juta dari seorang pria.
Aksi tersebut dilakukan, lantaran terdapat dugaan adanya 100 ribu transaksi yang menjual informasi akun Netflix, HBO dan juga Uber di pasar darknet.
Melansir bitcoin.com, skema yang dilakukan oleh pria asal Florida tersebut adalah dengan menggunakan browser Tor. tujuannya agar privasinya lebih terjaga dan sekaligus bisa mendapatkan kripto dari penjualan data.
Dalam siaran pers Department of Justice (DoJ) Amerika Serikat, disebutkan bahwa pria tersebut diduga menggunakan layanan crypto mixing untuk mengaburkan jejak transaksinya.
Penegakan hukum AS bahkan mengatakan bahwa, penyitaan aset kripto yang dilakukan adalah yang terbesar yang pernah diajukan oleh AS.
Penyitaan dilakukan lewat operasi khusus yang dijuluki TORnado. Ada banyak pihak yang terlibat dalam penyelidikan ini, mulai dari DOJ, RS-CI, FBI, DEA, Investigasi Keamanan Dalam Negeri (HSI) dan juga Layanan Inspeksi Pos AS (USPIS).
Belakangan, DOJ memang memilki banyak pekerjaan yang melibatkan aset kripto. Pada akhir Maret saja, DOJ mendakwa dua orang dalam penipuan NFT rug pull senilai jutaan dollar AS.
Sebelumnya, pada pertengahan November 2021, DOJ berurusan dengan penjualan $56 juta Bitconnect yang disita dari “promotor nomor satu” crypto Ponzi itu. Baru-baru ini, DOJ juga terlibat dengan penyitaan 94.636 BTC yang berasal dari peretasan Bitfinex 2016.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.