Analis kripto Tuur Demeester meyakini bahwa Bitcoin dapat mencapai puncak maksimum dalam siklus pertumbuhannya kali ini, mendekati US$600.000. Ramalannya ini mendapat dukungan pula dari cypherpunk kripto kenamaan sekaligus CEO Blockstream, Adam Back. Dalam mikroblog miliknya, Back membagikan perhitungan akurat mengenai batas potensi pertumbuhan BTC di siklus kali ini.
Menurut pandangan mereka, pasar mungkin akan mengulangi siklus tahun 2017 silam. Yaitu, di kala banyak investor kehilangan kepercayaan pada prospek pertumbuhan Bitcoin yang lebih lanjut, tepat sebelum terjadinya lonjakan pamungkas pada nilai aset kripto ini.
Demeester, yang terkenal dengan prediksi jangka panjangnya, membandingkan situasi terkini dengan tahun 2017, ketika harga Bitcoin berkitar di angka US$3.000. Pada saat itu, banyak orang yang beranggapan harga tersebut adalah pucuk dan meramal akan terjadi koreksi. Namun tak lama kemudian, Bitcoin justru terus menanjak naik dan akhirnya menorehkan serangkaian rekor puncak baru.
Pada tahun 2017 silam, BTC menyentuh level US$3.000 pada bulan Agustus. Selama periode itu, banyak investor kehilangan kepercayaan pada prospek pertumbuhan lebih lanjut untuk koin ini. Kekhawatiran pun semakin menjulang setelah munculnya larangan kripto di Tiongkok pada bulan September. Empat bulan kemudian, tepatnya 17 Desember, aset kripto ini mencapai puncak US$20.000. Aset ini berhasil memperbarui puncaknya karena terdorong oleh peluncuran perdagangan ETF BTC futures di AS.
Seiring kita mendekati pertengahan November 2024, Bitcoin sempat mengunjungi level US$90.000. Menurut analis, pertumbuhan yang telah aset kripto gapai menyebabkan investor, seperti halnya di tahun 2017, meragukan prospeknya untuk kembali mencetak puncak baru. Demeester meyakini, jika pasar kembali salah mengartikan koreksi terkini sebagai batas maksimum, Bitcoin pun berpotensi tumbuh hingga ke level US$600.000 atau bahkan lebih tinggi lagi.
Menariknya, Adam Back turut mendukung pandangan ini dan mempresentasikan perhitungannya. Ia membeberkan prediksi bahwa harga maksimum Bitcoin bisa mencapai sekitar US$667.000. Cypherpunk ini percaya bahwa seumpama harga Bitcoin saat ini adalah sekitar sepertiga dari potensi maksimumnya, maka koin ini punya prospek pertumbuhan yang substansial.
Untuk mempertahankan dinamika positif Bitcoin, Back menyatakan bahwa perlu adanya arus modal yang substansial. Menurut perhitungannya, proyeksi ini dapat tercapai jika ada arus masuk sebesar US$1 miliar per harinya lewat produk ETF Bitcoin.
Back menyebut bahwa ETF crypto dapat menggaet investor jangka panjang yang cenderung tidak cepat menjual. Keseimbangan kekuatan ini dapat meningkatkan stabilitas pasar. Kombinasi faktor-faktor ini, menurut Back, pada akhirnya akan memicu FOMO (fear of missing out). Perubahan ini dapat bermuara pada aksi beli besar-besaran BTC yang akan menjadi katalis tambahan untuk pertumbuhan.
Cypherpunk ini juga menyoroti meningkatnya jumlah investor kripto yang secara mendasar enggan menjual Bitcoin mereka. Menurutnya, partisipan pasar semacam ini dapat secara signifikan mengurangi tekanan pada nilai cryptocurrency yang bersangkutan. Hal ini pula yang akan mendukung pergerakan positifnya.
Kedua pakar sepakat bahwa harga Bitcoin saat ini mungkin hanya tahap sementara dalam tren bullish jangka panjang. Arus masuk modal yang stabil lewat ETF dan juga meningkatnya permintaan atas aset kripto ini di kalangan investor menciptakan prasyarat untuk mencapai rekor tertinggi baru.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi berani harga Bitcoin yang bakal sentuh US$600.000? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.