Prediksi harga Chainlink (LINK) untuk bulan Januari telah berubah menjadi bullish, karena aset tersebut akhirnya berhasil merebut kembali area support horizontal jangka panjangnya.
Muncul sejumlah berita positif terkait Chainlink pada minggu lalu. Salah satunya adalah akselerator CV Labs yang mengumumkan kemitraan dengan Chainlink Labs. Selanjutnya, Polarys baru saja mulai menggunakan feed harga Chainlink untuk menampilkan harga aset digital dalam USD.
Meskipun itu semua tergolong sebagai berita baik pada umumnya, tapi harga terbukti Chainlink sukses meroket signifikan pada minggu lalu. Sehingga, terselamatkan dari potensi kemerosotan yang tentunya juga bakal berdampak besar bagi nasib harganya di masa depan.
Pola Bullish Divergence pada Indikator RSI Mingguan
Analisis teknikal berdasarkan time frame mingguan Chainlink menunjukkan bahwa harga LINK terus merosot sejak mencapai harga maksimumnya di US$53 pada Mei 2021 lalu. Sementara itu, Chainlink sendiri sempat mencetak titik terendah US$5,30 pada Juni 2021 sebelum kemudian memantul, dan memvalidasi area horizontal US$5,80 sebagai titik support.
Sejak itu, LINK telah diperdagangkan dalam kisaran harga antara US$5,30 dan US$9.
Perkembangan yang sangat menarik adalah terbentuknya bullish divergence pada indikator RSI mingguannya. Uniknya lagi, ini adalah pertama kalinya dalam sejarah RSI mingguan sampai bisa menghasilkan bullish divergence yang penting. Jadi, ada kemungkinan bahwa divergence tersebut akan memicu aksi kenaikan harga yang signifikan nantinya.
Namun sebelum itu, harga LINK harus bisa mencatatkan harga closing di atas level US$9, supaya prediksi harga Chainlink jangka panjangnya bisa menjadi bullish.
Sebaliknya, jika ternyata harga closing mingguannya berada di bawah area support US$5,80, maka bisa kita pastikan bahwa trennya masih bearish.
Prediksi Harga Chainlink Bulan Januari: Titik US$7,50 Sudah Mulai Terlihat?
Pada 28 Desember, harga Chainlink tampaknya berhasil menembus area support 230 hari. Karena area tersebut sudah bertahan dalam jangka waktu yang lama, aksi ini sempat diyakini akan memicu aksi penurunan harga yang tajam. Namun untungnya, harga LINK berhasil merebut kembali area tersebut tidak lama setelah itu. Kondisi ini dianggap sebagai sinyal bullish yang kuat, karena aksi breakdown sebelumnya (lingkaran merah) menjadi tidak valid.
Selain itu, harga Chainlink juga tercatat telah menjebol garis descending resistance yang sudah ada sejak 8 November 2022. Di samping itu, indikator RSI hariannya juga mampu menjebol garis descending resistance sehingga kini telah bergerak di atas area 50.
Semua pergerakan ini dianggap sebagai sinyal bullish yang bisa mendukung berlanjutnya aksi kenaikan harga. Jika tren naik berlanjut, titik resistance terdekat akan berada di antara titik US$7,50 dan US$7,95, level resistance retracement Fib 0,5-0,618.
Di sisi lain, apabila terjadi tren turun di bawah level terendah 31 Desember yang berada di angka US$5,38, maka hipotesis bullish ini menjadi tidak valid lagi. Meskipun pola bullish divergence dalam time frame mingguannya kemungkinan masih utuh.
Jadi kesimpulannya, prediksi harga Chainlink untuk bulan Januari masih bisa kita anggap bullish berkat aksi harganya yang berhasil merebut kembali area US$5,80 dan menjebol garis descending resistance. Namun, prediksi harga jangka panjangnya baru bisa kita katakan bullish setelah harga LINK bisa mengukir harga closing mingguan di atas level US$9.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi harga Chainlink (LINK) di bulan Januari ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.