Ethereum (ETH) nampaknya menutup bulan Agustus dengan catatan solid. Harga sukses mencetak kenaikan >23% sekaligus mematahkan tren negatif selama tiga tahun beruntun di bulan yang sama. Berbeda dengan Bitcoin (BTC) yang justru kesulitan, ETH menunjukkan resiliensi yang kuat.
Namun, September secara historis bukanlah bulan terbaik bagi ETH. Tahun lalu hanya naik tipis 3,20%, sementara 2023 pun hanya 1,49% — setelah serangkaian “red September” sebelumnya. Kini, dengan grafik yang memunculkan sinyal campuran, ETH bisa saja menghadapi bulan yang penuh turbulensi.
Holder Jangka Panjang Bisa Jadi Ambil Profit
Salah satu metrik utama yang wajib trader cermati adalah Net Unrealized Profit/Loss (NUPL) Ethereum, yang mengukur tingkat profitabilitas keseluruhan holder.
Saat NUPL tinggi, itu artinya mayoritas wallet sedang duduk di atas profit, yang seringkali memicu aksi profit-taking. Saat ini, NUPL holder jangka panjang ETH berada di 0,62 — mendekati level tertinggi tiga bulan.

Di masa lalu, level serupa pernah memicu koreksi. Pada 17 Agustus lalu, ketika NUPL menyentuh 0,63, harga ETH turun dari US$4.475 ke US$4.077 (-8,9%). Di akhir bulan, saat NUPL mencapai 0,66, ETH terkoreksi lagi dari US$4.829 ke US$4.380 (-9,3%). Pola ini memperkuat dugaan bahwa September berpotensi penuh dengan volatilitas atau pergerakan range-bound.

Secara historis, September memang bukan bulan terbaik Ethereum. Rekam jejak itu, ditambah dengan tingginya NUPL, semakin mendukung narasi pergerakan choppy.
Kendati begitu, fundamental jangka panjang masih menopang potensi kenaikan harga. Dalam wawancara eksklusif bersama BeInCrypto, Kevin Rusher, CEO RAAC, memaparkan:
“Di bulan September, saya memperkirakan faktor pendorong harga Ethereum masih sama seperti sekarang, terutama tren perusahaan-perusahaan besar yang membeli ETH untuk treasury mereka. Faktanya, pekan ini Standard Chartered menyebut alasan inilah yang membuat mereka menaikkan target harga ETH ke US$7.500.”
Tren akumulasi treasury ini, bersama dengan peran Ethereum dalam DeFi dan tokenisasi aset dunia nyata atau real-world asset (RWA), berpotensi menjadi bantalan yang menahan aksi turun meski volatilitas jangka pendek tetap ada.
Cost Basis Heatmap Soroti Resistance Kritis
Metrik penting lainnya adalah Cost Basis Heatmap, yang menunjukkan di level mana ETH terakhir kali diakumulasi. Zona-zona ini sering menjadi support maupun resistance alami.

Klaster support paling kokoh terletak antara US$4.323–US$4.375, di mana lebih dari 962.000 ETH diakumulasi. Di bawah itu, zona tambahan ada di US$4.271–US$4.323 (418.872 ETH) dan US$4.219–US$4.271 (329.451 ETH), memberikan penyangga jika harga Ethereum turun.
Tantangan yang lebih berat terletak lebih tinggi. Antara US$4.482–US$4.592, hampir 1,9 juta ETH terkumpul, menjadikannya zona resistance yang tangguh.
Jika harga ETH berhasil menembus resistance ini, momentum bisa berlanjut ke US$4.956. Lebih lanjut tentang ini nanti saat kita membahas aksi harga Ethereum.
Sinyal dari Grafik Teknis Tunjukkan Potensi Pergerakan Choppy pada Harga Ethereum
Grafik harga 2-hari Ethereum menunjukkan bahwa harga telah amblas ke bawah ascending trendline (garis tren naik). Hal ini tidak serta-merta mengonfirmasi adanya bearish reversal, tetapi memang mengisyaratkan melemahnya momentum bullish.
Relative Strength Index (RSI) — yang mengukur kecepatan dan kekuatan pergerakan harga — telah membentuk bearish divergence, di mana harga mencetak higher high sementara RSI justru bergerak turun.
Pola ini biasanya menjadi sinyal melemahnya kekuatan tren dan kemungkinan besar berujung pada perdagangan dalam rentang (range-bound trading), terutama bila pola ini muncul pada timeframe yang lebih panjang.

Apabila ETH mampu merebut kembali level US$4.579 (hampir menembus cost basis resistance), maka momentum bullish bisa kembali, dengan target kunci di US$4.956.
Di sisi downside, perhatikan level US$4.345 dan US$4.156 sebagai support penting. Jika harga ambruk di bawah US$4.156, risiko penurunan lebih lanjut terbuka. Namun, jika mampu bertahan di atas US$4.579, peluang menuju US$4.956 (yang juga dekat dengan level psikologis US$5.000) akan tetap ada dalam jangkauan.
Namun, bagi Ethereum, level US$5.000 bukan hanya sekadar target harga, melainkan bisa menjadi awal dari sesuatu yang jauh lebih besar — seperti dirangkum oleh Rusher.
“Ya, US$5.000 tetap menjadi tonggak yang bermakna. Secara psikologis, investor menyukai angka bulat, ditambah lagi itu adalah all-time high (ATH) yang baru. Begitu ETH menembus level US$5.000, pada akhirnya level tersebut akan berubah menjadi support yang sangat kuat untuk dipertahankan,” tambahnya.
Namun, apabila harga Ethereum menutup di bawah US$4.156 dengan candlestick 2-hari yang lengkap, maka narasi bullish mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk benar-benar terwujud.
Dan dengan NUPL long-term holder yang semakin mendekati level tertinggi 3 bulan, pembicaraan tentang potensi pergerakan choppy semakin mendapatkan bobot tambahan.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi dan analisis harga Bitcoin (BTC) ke depan? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
