Korea Selatan baru saja memilih Lee Jae-myung sebagai presiden baru. Terpilihnya sosok ini memicu gelombang optimisme di ranah industri kripto dalam negeri.
Lee, politisi berhaluan tengah-kiri dari Partai Demokrat, berhasil mengamankan 49,31% suara dalam pemilu hari Selasa (3/6). Ia berhasil menumbangkan rival konservatifnya, Kim Moon-soo.
Kemenangan Lee Jae-myung Tandai Era Baru Kebijakan Kripto Korea Selatan
Partisipasi pemilih mencapai 79,4%, tertinggi dalam 28 tahun terakhir. Ini menjadi tamparan keras bagi pemerintahan sebelumnya. Namun yang lebih signifikan, ini jadi momen krusial dalam arah kebijakan aset digital di salah satu pasar kripto paling aktif di Asia.

Janji-janji kampanye Lee membuat para investor dan pelaku industri siaga penuh. Ia secara terbuka menyatakan niatnya mengizinkan dana pensiun nasional Korea Selatan senilai US$884 miliar untuk berinvestasi di Bitcoin dan aset kripto lainnya.
Ia juga bertekad memberi lampu hijau untuk ETF Bitcoin spot dan mengembangkan stablecoin yang dipatok ke won. Tujuannya adalah meredam arus keluar modal dan meningkatkan adopsi domestik.
“Dana pensiun nasional Korea Selatan senilai US$884 miliar bakal diizinkan berinvestasi di Bitcoin. Ini sinyal yang sangat bullish untuk Bitcoin,” tulis Mister Crypto di X.

Komunitas kripto di Korea Selatan telah lama mendesak kejelasan regulasi. Mereka juga menuntut akses yang lebih luas ke instrumen investasi kelas institusional.
Dengan lebih dari 18 juta pengguna kripto, Korea Selatan dikenal sebagai barometer antusiasme ritel dan inovasi teknologi. Hanya saja, ketidakpastian hukum dan kontrol modal telah menahan laju ekonomi kripto negara ini. Kemenangan Lee bisa saja mengubah semuanya.
“Untuk mendorong pembentukan aset kaum muda dan memajukan institusionalisasi kripto, Presiden Lee menjanjikan peluncuran ETF kripto spot, penerbitan stablecoin berbasis won, dan pembentukan sistem pemantauan pasar terintegrasi,” lapor Blockmedia, media lokal Korea Selatan.
Reformasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan transparansi. Juga demi memperkuat perlindungan investor dan mendukung pembentukan kekayaan kaum muda di tengah stagnasi ekonomi.
Namun, masih banyak tantangan hukum yang harus dihadapi. Dalam hukum saat ini, aset kripto di Korea Selatan belum dikategorikan sebagai instrumen keuangan. Status ini menghambat persetujuan ETF dan membatasi partisipasi institusional.
Para ahli menilai, kesuksesan Lee akan bergantung pada kemampuannya menciptakan kepastian hukum dan mengubah cara pandang pemerintah pada aset digital.
ETF Bitcoin, Investasi Dana Pensiun Nasional, & Stablecoin KRW Jadi Sorotan Utama
Aset kripto menjadi isu bipartisan yang langka dalam pemilu kali ini. Kedua kandidat utama kompak menyuarakan kebijakan pro-kripto, menandai kesadaran yang kian tumbuh bahwa blockchain dan aset digital ialah poros utama ekonomi inovasi Korea Selatan.
Di luar ETF, stablecoin kini mencuat sebagai fokus strategis. Dalam sebuah seminar yang digelar oleh Hashed dan Four Pillars, para pengembang, bank, dan regulator mendiskusikan masa depan stablecoin yang dipatok ke won Korea (KRW).
Alex Lim dari LayerZero menyebut acara tersebut berhasil menangkap semangat baru dalam lanskap kripto Korea.
“Lebih sedikit kebisingan, lebih banyak ketulusan… Keyakinan yang lebih dalam untuk membangun utilitas nyata dan berwujud,” tulis Lim dalam sebuah unggahan.
Lim menyoroti kekuatan distribusi Korea—mulai dari fintech, kekayaan intelektual, konten, hingga perdagangan—yang menurutnya menjadikan negara itu pusat alami untuk penerapan stablecoin di dunia nyata.
“Inovasi stablecoin gelombang pertama di sini bukan soal volume atau imbal hasil. Fokusnya adalah pada adopsi dunia nyata,” tambahnya.
Korea Selatan nampaknya condong ke model penerbitan yang dipimpin oleh perbankan. Meski begitu, sentimennya adalah bahwa partisipasi yang lebih luas dari sektor fintech dan pasar modal akan sangat krusial.
Kendati demikian, jalan yang akan ditempuh Lee tak serta-merta mulus. Ia mewarisi negara yang terpecah secara mendalam, termasuk oposisi yang terbelah dan kasus hukum terkait pelanggaran undang-undang pemilu yang ditunda hingga pemilihan usai.
“Saya akan berusaha sekuat tenaga untuk menjalankan tanggung jawab dan amanah besar yang telah diberikan kepada saya,” kutip BBC dari pernyataan Lee kepada wartawan.
Dengan crypto yang kini resmi berada di jantung agenda nasional, masa depan aset digital Korea Selatan tengah dipertaruhkan lebih besar dari sebelumnya.
Bagaimana pendapat Anda tentang terpilihnya presiden baru Korsel yang pro-kripto ini serta efeknya untuk masa depan kripto di sana? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
