Chirag Tomar mengaku bersalah atas tindakannya membuat situs web palsu yang meniru Coinbase dan mencuri kripto senilai US$9,5 juta. Dalam sebuah laporan dijelaskan, warga negara India itu berhasil mengelabui 542 nasabah Coinbase dalam periode Juni 2021 hingga akhir tahun 2023 kemarin.
Tomar, yang telah ditangkap di Bandara Atlanta pada 20 Desember tahun lalu, kini menghadapi hukuman penjara maksimal 20 tahun atas tuduhan wire fraud dan konspirasi pencucian uang.
Tidak dijelaskan secara rinci bagaimana mekanisme yang Tomar jalankan. Namun yang jelas, melalui situs web palsu yang dibuatnya, dia bersama dengan rekannya menjadi lebih leluasa untuk menggunakan kredensial pengguna. Dengan akses ini, mereka kemudian dapat mengakses akun asli korban di Coinbase.
Adapun dana hasil kejahatannya digunakan untuk mendanai gaya hidup mewah. Ini termasuk membeli jam tangan Rolex dan Audemars Piguet. Selain itu, dirinya juga meminang mobil sport Lamborghini dan Porsche.
Dalam dokumen pengadilan dijelaskan bahwa Tomar menggunakan berbagai teknik pencucian uang guna mengaburkan penyelidikan. Dia mencampurkan dana curian dengan dana lain dan menggunakan chain hopping, yakni mengonversi dana gelap menjadi mata uang virtual lainnya.
“Penyelidik menginvestigasi adanya situs web yang dirancang untuk meniru atau memalsukan Coinbase Pro guna melakukan phishing,” demikian laporan pengadilan.
- Baca Juga: MailerLite Diretas, Muncul Email Phishing atas Nama WalletConnect dan Entitas Web3 Lainnya
ZachXBT Ungkap Penipuan Lain di Coinbase dengan Kerugian US$4 Juta
Secara terpisah, akun pseudonim yang dikenal sebagai detektif on-chain, ZachXBT, juga mengungkap adanya tren penipuan yang menguntungkan para pelaku kejahatan di Coinbase. Melalui utas X (sebelumnya Twitter), Zach menjelaskan temuannya terkait skema penipuan yang dikenal sebagai “Coinbase reset fraud“.
Menurutnya, skema yang mengandalkan rekayasa sosial itu berhasil menggasak sekitar US$4 juta dari seorang korbannya.
“Pelaku berupaya mengumpulkan seluruh informasi nasabah sebelum memalsukan nomor telepon dan membuat pengguna mengatur ulang akun Coinbase,” ungkap Zach.
Faktanya, skema phishing di industri kripto masih menjadi momok bagi investor dan pelaku usaha. Data dari Scam Sniffer menyebutkan bahwa pada Januari, pelaku kejahatan berhasil mencuri US$55 juta dari berbagai jaringan, termasuk Ethereum, Arbitrum, BNB, Optimism, Polygon, Avalanche, dan lainnya, melalui 11 ribu situs phishing.
Dari lebih dari 40 ribu korban, tujuh korban teratas dilaporkan menderita kerugian sebesar US$17 juta.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.