Komisi Bursa & Sekuritas (SEC) Amerika Serikat (AS) resmi memutuskan menolak proposal yang diajukan oleh Grayscale untuk mengubah produk andalannya Bitcoin Trust (GBTC) menjadi exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot.
Regulator AS itu akhirnya mengeluarkan perintah penolakan pada hari Rabu (29/6) waktu setempat. Pada hari yang sama, SEC juga menolak ETF Bitcoin spot yang diajukan oleh Bitwise. Keduanya awalnya mengajukan permohonan pada Oktober 2021. Sebagai catatan, saat ini GBTC mengelola aset di atas US$12 miliar.
SEC menyatakan bahwa proposal yang diajukan Grayscale gagal menjawab pertanyaan SEC tentang mencegah manipulasi market, peran Tether dalam ekosistem Bitcoin yang lebih luas, hingga kurangnya kesepakatan berbagai pengawasan antara market yang diatur dengan ukuran signifikan dan exchange yang diatur.
Dalam perintah penolakannya, SEC mengatakan pihaknya tidak menyetujui perubahan aturan yang diusulkan Grayscale berdasarkan pada Undang-Undang (UU) Bursa Efek (Securities Exchange Act) dan Aturan Praktik SEC. Hal ini sebagai upaya untuk mencegah tindakan dan praktik curang, manipulatif, serta untuk melindungi investor dan kepentingan publik.
Sebelumnya, SEC terus menunda dan memperpanjang waktu untuk membuat keputusan terkait proposal yang diajukan Grayscale. Dalih yang digunakan adalah SEC meminta informasi dan komentar tambahan dari publik. Batas waktu terakhir bagi SEC untuk membuat keputusan tentang permohonan yang yang diajukan Grayscale dan Bitwise sebenarnya pada 6 Juli mendatang.
Sampai saat ini SEC belum merestui dan mengizinkan ETF Bitcoin spot mana pun untuk terdaftar, meskipun ada sejumlah ETF Bitcoin berjangka (futures) yang telah mengantongi izin SEC.
Grayscale Menggugat SEC
Merespon keputusan regulator AS, Grayscale pada hari yang sama mengumumkan bahwa mereka memulai gugatan terhadap SEC dengan mengajukan petisi ke pengadilan banding AS untuk meninjau kembali keputusan yang menolak konversi GBTC menjadi ETF Bitcoin spot.
“Grayscale mendukung dan percaya pada mandat SEC untuk melindungi investor, menjaga market yang adil, teratur, dan efisien. [Namun, Grayscale juga] sangat kecewa dan sangat tidak setuju dengan keputusan SEC untuk terus menolak ETF Bitcoin spot tersedia di market AS,” jelas Michael Sonnenshein, CEO Grayscale.
Dia melanjutkan, “Melalui proses peninjauan kembali ini, kami percaya investor AS sangat menyuarakan keinginan untuk melihat GBTC dikonversi ke ETF Bitcoin spot. Kami akan terus memanfaatkan sumber daya penuh perusahaan kami untuk mengadvokasi investor kami dan perlakukan regulasi yang adil terhadap kendaraan investasi Bitcoin.”
Argumen Grayscale adalah, SEC gagal menerapkan perlakukan yang konsisten terhadap kendaraan investasi serupa, dan oleh karena itu bertindak sewenang-wenang dan berubah-ubah yang melanggar UU Prosedur Administratif (Administrative Procedure Act) dan UU Bursa Efek.
Kampanye komentar dari publik yang diorganisir Grayscale selama periode peninjauan 240 hari menghasilkan total lebih dari 11.400 surat komentar yang memecahkan rekor ke SEC, dengan lebih dari 99% menunjukkan dukungan untuk konversi GBTC menjadi ETF Bitcoin spot.
Sebagai informasi, GBTC dibentuk pada 13 September 2013 dan awal operasinya dimulai sejak 25 September 2013. Dalam pernyataan untuk para investor, pada 27 Juni 2022, CEO Grayscale menyatakan, “Sejak awal tahun 2013, GBTC dirancang untuk menjadi ETF.”
Kenapa GBTC Perlu Diubah Jadi ETF Bitcoin Spot?
Berdasarkan catatan Bloomberg, mengubah GBTC menjadi ETF akan memecahkan masalah yang terus-menerus dihadapi Grayscale, seperti diskon besar kepercayaan untuk kepemilikan yang mendasarinya.
Tidak seperti ETF, unit penyertaan GBTC tidak dapat dibuat dan ditebus untuk mengimbangai permintaan yang berubah. Ini secara efektif membuat GBTC menjadi dana tertutup, dengan harga GBTC diperdagangkan hampir 29% di bawah nilai aset bersihnya (net asset value / NAV).
Di sisi lain, pendukung agar ETF Bitcoin spot disetujui oleh SEC berpendapat bahwa produk tersebut akan menawarkan cara yang murah dan mudah diakses bagi individu dan institusi untuk berinvestasi dalam Bitcoin.
Menurut mereka, perdagangan ETF Bitcoin spot berdasarkan harga Bitcoin itu sendiri. Sementara perdagangan ETF Bitcoin berjangka berdasarkan harga Bitcoin futures contract yang diperdagangkan di Chicago Mercantile Exchange (CME) yang terdaftar di Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) AS.
Pendukung ETF Bitcoin berpandangan futures market masih didasarkan pada harga Bitcoin spot yang mendasarinya. Di sisi lain, SEC mencatat bahwa futures market CME diatur oleh CFTC yang merupakan sesama regulator AS.
Optimisme tentang persetujuan mulai tumbuh setelah beberapa ETF Bitcoin berjangka mendapat persetujuan dari SEC berdasarkan Securities Exchange Act yang turut menjadi rujukan hukum bagi ETF Bitcoin spot. Hal ini juga yang membuat Grayscale menilai SEC gagal menerapkan perlakukan yang konsisten terhadap kendaraan investasi serupa.
Terlepas dari itu semua, Nate Geraci, President dari The ETF Store, mencatat bahwa Ketua SEC Gary Gensler telah konsisten ingin melihat lebih banyak pengawasan terhadap crypto exchange sebelum menyetujui ETF Bitcoin spot.
Sementara gugatan Grayscale terhadap SEC telah diajukan, James Seyffart, seorang analis ETF di Bloomberg Intelligence, menilai seluruh prosesnya kemungkinan akan memakan waktu 12 hingga 18 bulan ke depan atau pada kuartal III/2023 atau kuartal I/2024.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.