Platform perdagangan derivatif sosial, protokol ZKX, mengejutkan pasar dengan mengumumkan penutupan platform-nya. Layanan yang dibangun di atas jaringan layer-2 (L2) Ethereum, Starknet, terpaksa dihentikan karena tantangan ekonomi.
Melalui utas X/Twitter, Pendiri ZKX, Eduard Jubany Tur, menjelaskan setelah melakukan berbagai upaya, perusahaan belum juga menemukan jalur yang layak secara ekonomi untuk protokol. Seiring dengan hal tersebut, semua pasar telah dihapus dari daftar dan posisi perdagangan juga sudah ditutup.
“Seluruh dana sudah dikembalikan ke akun perdagangan setiap pengguna. Masing-masing pengguna bisa langsung melakukan transfer dana dari akun perdagangan mereka ke akun kustodian mandiri utamanya,” terang Tur.
Pengumuman itu mengejutkan karena bulan lalu perusahaan baru saja mengumumkan pendanaan baru sebesar US$7,6 juta dari beberapa investor papan atas, termasuk Flowdesk, GCR, DeWhales, dan lainnya.
Dalam keterangannya lebih lanjut, Tur mengatakan bahwa jelang penutupan, pengguna bisa melakukan penarikan dana melalui Starkway bridge ke layer-1 (L1) kapan saja.
Penutupan Efektif Terjadi di Agustus Mendatang
Pengguna dianjurkan untuk segera menarik dana sebelum penutupan secara efektif dilakukan di Agustus mendatang. Proses klaim hadiah token STRK yang tertunda juga masih bisa dilakukan sampai periode tersebut.
Menurut Tur, penutupan ZKX juga dipicu oleh kurangnya keterlibatan pengguna yang membuat volume perdagangan mengalami penurunan secara signifikan.
“Hanya beberapa individu yang melakukan mining untuk mendapatkan reward STRK dan juga ZKX. Pendapatan harian kami tidak bisa menutupi sebagian kecil biaya server cloud kami,” sambung Tur.
Hal itulah yang menurut Tur membuat perusahaan kesulitan untuk mencukupi biaya operasionalnya, termasuk untuk membayar gaji dan juga aktivitas internal lainnya, padahal upaya market maker disebut sudah dilakukan sebaik mungkin.
Disamping itu, Tur juga mengakui bahwa token generation event (TGE) tidak memenuhi harapan karena pemegang token utama memilih untuk menggunakan haknya untuk mencairkan token tersebut yang pada akhirnya membuat nilai token terus merosot.
Menanggapi kabar tersebut, harga token ZKX mengalami tekanan luar biasa. Dalam 24 jam terakhir, pergerakan token tersebut sudah mengalami koreksi 38,2% dalam 24 jam terakhir ke level US$0,1387. Bahkan jika ditelisik dalam 30 hari ke belakang, harga token ZKX sudah anjlok 84%.
Bagaimana pendapat Anda tentang rencana penutupan protokol ZKX di Starknet ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.