Kembali

Bitcoin menuju kuartal terburuk sejak 2018: apa yang bisa terjadi selanjutnya?

sameAuthor avatar

Ditulis & Diedit oleh
Kamina Bashir

23 Desember 2025 14.48 WIB
Tepercaya
  • Bitcoin turun 22,54% di kuartal 4 2025, jadi kuartal terburuk sejak 2018.
  • Analis bilang BTC bergerak sideways, dengan US$85.000 dan US$94.000 sebagai level kunci yang perlu diperhatikan.
  • All-time high baru bisa hadir di 2026, kata CEO VALR.
Promo

Bitcoin sudah turun 22,54% pada kuartal ini, menandai penurunan kuartalan terdalam sejak 2018. Dengan sisa waktu kurang dari 10 hari di akhir tahun, nampaknya kini Bitcoin kecil kemungkinan bisa mencapai target harga bullish yang banyak analis prediksi.

Para ahli pasar kini mengevaluasi ulang ekspektasi jangka pendek, sambil memetakan bagaimana Bitcoin bisa menutup akhir tahun dan juga proyeksi untuk tahun 2026 bagi aset ini.

Sponsored
Sponsored

Pakar Menandai Level Penting Bitcoin saat Pasar Menuju Akhir Tahun

Setelah mengalami puncaknya bulan Oktober, Bitcoin menghadapi tekanan pasar. Aset ini menutup dua bulan terakhir dengan zona merah berdasarkan data dari Coinglass.

Harga Bitcoin turun 3,69% pada bulan Oktober, lalu lanjut anjlok 17,67% di November. Sampai sejauh bulan ini, Bitcoin sudah terkoreksi 2,31%.

Aset kripto ini kesulitan untuk bisa kembali menembus level US$90.000 secara mantap. Sekarang, Bitcoin diperdagangkan di harga yang bahkan lebih rendah dari awal tahun. Sementara itu, melemahnya pertumbuhan permintaan, aliran masuk exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot yang melambat, dan aksi jual dari smart-money justru memperbesar risiko penurunan lebih lanjut bagi Bitcoin.

Tekanan jual terus berlanjut beberapa sesi terakhir, bahkan Bitcoin jatuh lagi 1,8% dalam 24 jam terakhir. Pada waktu publikasi, harga Bitcoin diperdagangkan di level US$87.183.

Bitcoin (BTC) Price Performance
Performa Harga Bitcoin (BTC) | Sumber: BeInCrypto Markets

Ray Youssef, CEO NoOnes, menjelaskan kepada BeInCrypto bahwa Bitcoin masih “terjebak dalam pergerakan menyempit dan terbatas di satu rentang.” Kondisi ekonomi makro yang rumit membuat Bitcoin kesulitan untuk reli di bawah US$90.000, karena likuiditas makin ketat dan minat risiko berkurang.

Dia menambahkan bahwa para bull sudah bertahan di area support US$85.000. Namun, mereka tetap tidak bisa menembus tekanan jual masif di area pembukaan tahun sekitar US$93.000.

Sponsored
Sponsored

Data pasar opsi juga mencerminkan kebuntuan di antara pemain pasar. Opsi put menumpuk di sekitar US$85.000, sementara opsi call berada di rentang US$100.000 hingga US$120.000.

Menurut Youssef, jatuh tempo kontrak opsi yang akan datang, data shutdown pemerintah AS, dan suntikan likuiditas The Fed sebesar US$6,8 miliar bisa memicu volatilitas jangka pendek. Tapi, arah pasar tetap belum jelas.

“Sampai Bitcoin benar-benar menembus resistance di atas US$93.000 atau kehilangan support di US$85.000, BTC kemungkinan masih bergerak sideways sekaligus tetap volatile hingga akhir tahun,” ucapnya.

Eksekutif ini paparkan meski penurunan sudah lebih dari 30% dari puncak Oktober, kepemilikan exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot di AS hanya berkurang kurang dari 5%. Ini menunjukkan institusi besar masih bertahan meski pasar sedang turun.

Ia mengungkapkan bahwa tekanan jual terbesar justru datang dari investor ritel, terutama dari pelaku yang memakai leverage dan posisi jangka pendek. Youssef menunjuk level US$85.000 sebagai area krusial yang harus diperhatikan menjelang akhir 2025.

Bila turun menembus zona tersebut, kemungkinan koreksi lebih dalam ke area permintaan US$73.000 bisa makin besar.

Sponsored
Sponsored

“Jika support ini jebol, institusi mungkin harus mengambil keputusan ketika harga mendekati level rata-rata biaya mereka sekitar US$80.000. Untuk memulihkan momentum bullish dan mengarah ke harga tertinggi sebelumnya, pasar harus mampu merebut kembali area US$94.000,” prediksi Youssef.

Prospek Bitcoin di 2026

Sementara itu, Farzam Ehsani, CEO VALR, menuturkan bahwa akhir tahun jadi masa paling menantang bagi aset kripto dalam beberapa tahun terakhir. Ia menyebutkan kelemahan musiman, kondisi overbought yang terus-menerus, serta investor yang kembali berminat pada instrumen lebih konservatif, terutama obligasi pemerintah AS.

Ehsani menambahkan likuiditas pasar tetap terbatas. Bersamaan, pelaku institusi pun makin banyak bersikap wait-and-see, lebih mementingkan pelestarian modal.

Lalu Ehsani menyoroti bahwa koreksi saat ini menunjukkan pasar masih rapuh dan mudah panik jika terjadi aksi jual. Ia menyimpulkan hanya ada dua kemungkinan logis yang bisa menjelaskan hal ini.

Sponsored
Sponsored

Pertama, satu atau lebih pelaku besar seperti dana, bank, atau bahkan negara bisa saja sedang bersiap melakukan pembelian besar.

“Kalau benar, pelemahan kurs ini bisa jadi hanya buatan, dan nanti kemungkinan kurs bakal naik lagi begitu penurunan sesaat berlalu,” jelasnya.

Atau bisa juga pasar sudah jenuh. Lemahnya dollar yang dipicu utang pemerintah AS yang makin membesar turut mengurangi minat pada aset kripto sebagai instrumen berisiko tinggi.

“Kondisi ini makin parah karena kebijakan Federal Reserve. Dalam kasus ini, bisa-bisa pasar kripto perlu waktu lebih dari satu tahun untuk pulih,” papar dia.

Eksekutif tersebut juga memproyeksikan Bitcoin bisa mencetak harga tertinggi baru di semester pertama 2026, dengan harga bisa kembali ke kisaran US$100.000 hingga US$120.000 pada kuartal kedua.

“Harga tertinggi dalam sejarah bisa terjadi lagi paling cepat pada paruh pertama 2026, dengan ekspektasi harga kembali ke kisaran US$100.000–US$120.000 di kuartal kedua. Secara historis, bulan-bulan pertama dalam setahun memang belum terlalu dinamis: trader biasanya bersikap wait-and-see, sementara pasar mencari pendorong pertumbuhan dan peluang baru,” ujarnya.

CEO VALR menegaskan bahwa faktor penentu di tahun depan adalah sejauh mana adopsi institusi, kebijakan regulasi di AS dan secara global, dan pada tingkat tertentu kondisi ekonomi makro di ekonomi terbesar dunia.

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Disponsori
Disponsori