Perusahaan game Gumi yang listing di Tokyo mengumumkan bahwa mereka tengah menjajaki layanan pasar prediksi berbasis blockchain lewat anak usahanya, Gc Labs, dan bergabung dengan gelombang pemain regional yang memasuki sektor ini.
Pengumuman ini hadir ketika Trump Media and Technology Group mengungkap rencana untuk mengintegrasikan pasar prediksi ke Truth Social. Selain itu, sejumlah platform peramalan berbasis blockchain memperluas operasi di seluruh Asia meski tantangan regulasi di kawasan ini cukup besar.
SponsoredPasar prediksi meraih momentum regional
Sektor pasar prediksi menarik dukungan institusional besar dalam beberapa bulan terakhir. Pada Oktober, Polymarket mengamankan investasi strategis hingga US$2 miliar dari Intercontinental Exchange, perusahaan induk New York Stock Exchange.
Pada Selasa, Trump Media and Technology Group mengumumkan rencana mengintegrasikan pasar prediksi ke Truth Social lewat kemitraan dengan Crypto.com Derivatives North America yang terdaftar di CFTC. Langkah ini menandakan adopsi teknologi yang kian masuk arus utama.
Momentum ini menyebar ke seluruh Asia. Pada hari yang sama, protokol prediksi Myriad meluncur di BNB Chain khusus untuk menjangkau pengguna di kawasan, sembari memperkenalkan pasar otomatis dan pengalaman yang terlokalisasi.
Menurut pernyataan perusahaan, platform tersebut menarget jutaan calon pengguna di komunitas aset kripto Asia. Sementara itu, Kalshi yang berbasis di AS menggalang dana sebesar US$300 juta pada 10 Oktober dengan valuasi US$5 miliar, seraya mengumumkan ekspansi ke lebih dari 140 negara, termasuk Cina dan India, meski hambatan hukum di pasar-pasar itu berpotensi muncul.
Sponsored SponsoredPada Jumat, Gumi menyebut bahwa platform yang mereka ajukan akan memungkinkan pengguna memprediksi berbagai peristiwa di ranah politik, ekonomi, hiburan, dan isu sosial. Perusahaan itu berencana menggelar uji verifikasi bersama dengan perusahaan media, firma analitik data, dan lembaga riset, namun mereka belum menyebutkan linimasa peluncuran secara spesifik.
Lanskap regulasi Asia yang terpecah-pecah
Ekspansi pasar prediksi ke Asia berhadapan dengan kerangka hukum yang sangat berbeda di tiap yurisdiksi. Di Filipina, pakar hukum Marie Antonette Quiogue mengonfirmasi pada 26 Oktober bahwa pasar prediksi tetap ilegal, dan tidak ada jalur legalisasi jangka pendek di bawah persyaratan lisensi PAGCOR saat ini. Cina tetap memberlakukan larangan ketat terhadap aktivitas perjudian, sementara India menunjukkan ketidakpastian regulasi serupa meski Kalshi telah mengumumkan rencana ekspansi.
Sponsored SponsoredLingkungan hukum Jepang menghadirkan tantangan yang amat kompleks. Menurut tafsir hukum, platform prediksi lepas pantai saat ini yang melibatkan pertaruhan aset kripto demi potensi pembayaran kemungkinan melanggar undang-undang pidana perjudian Jepang.
Gumi mengakui tantangan ini. “fairness, transparency, and legal compliance,” tutur Gumi, menjadi sasaran yang ingin mereka penuhi dalam rancangan layanannya.
Perusahaan itu belum mengungkap bagaimana mereka akan merancang platformnya agar patuh pada pembatasan ini. Tidak seperti yurisdiksi yang kerangka regulasinya untuk platform prediksi berbasis aset kripto tengah berkembang, undang-undang yang berlaku di Jepang secara luas melarang aktivitas taruhan dengan pengecualian terbatas untuk perjudian yang disahkan pemerintah.
SponsoredStrategi hiburan sebagai pendekatan kepatuhan
Gumi menyatakan akan memasukkan mekanik gim dan fitur hiburan. “create a mechanism that a wider range of users can enjoy by integrating gaming and entertainment elements, while incorporating new use cases for cryptocurrency,” terang perusahaan itu, sebagai tujuannya.
Pendekatan ini berbeda dari platform yang ada seperti Polymarket, yang terutama berfungsi sebagai venue perdagangan untuk memprediksi peristiwa di masa depan.
Pengamat industri menilai penekanan pada nilai hiburan alih-alih spekulasi finansial bisa menjadi upaya memosisikan platform secara berbeda di bawah hukum Jepang, walau kelayakan strategi ini belum teruji. Latar belakang Gumi di game mobile mungkin membentuk pendekatannya, namun analis meragukan apakah elemen gim semata dapat menjawab persoalan klasifikasi hukum yang mendasar.
Perusahaan belum memberikan rincian tentang token economics, struktur pembayaran, atau mekanisme verifikasi yang bisa menunjukkan kepatuhan terhadap regulasi Jepang. Seiring platform pasar prediksi berkembang di seluruh Asia dengan pendekatan regulasi yang beragam, keberhasilan strategi kepatuhan Gumi bisa memengaruhi cara para pemain regional lain menavigasi batasan hukum serupa.