Trusted

Breaking News Ramadan 2025, Saatnya Bitcoin Naik ke US$100.000 atau Malah Koreksi?

3 mins
Diperbarui oleh Adi Wiratno
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Secara historis, dalam 4 tahun terakhir harga Bitcoin saat Ramadan mengalami koreksi, namun pada Ramadan tahun ini pergerakan harga BTC memiliki potensi naik seiring dengan narasi yang berkembang di pasar.
  • Jika tren bullish terus berlanjut, BTC berpotensi menguji resistensi di level US$94.833. Jika level ini berhasil ditembus, reli menuju US$99.472 bisa terjadi.
  • promo

Pergerakan harga Bitcoin (BTC) selama bulan Ramadan secara historis cenderung mengalami penurunan. Data dari Tokocrypto mengungkap, harga Bitcoin pada Ramadan 2021 mengalami koreksi 5,29%, kemudian di Ramadan berikutnya pada 2022 juga mencatatkan penurunan sebesar 16,05%.

Tidak berhenti disitu, pada Ramadan 2023 dan 2024, harga BTC juga mengalami koreksi masing-masing sebesar 1,99% dan 4,09%. Lantas bagaimana prospek jawara kripto itu di Ramadan tahun ini?

Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menjelaskan, bulan Ramadan bisa menjadi peluang menarik bagi trader yang ingin tetap aktif di pasar kripto. Pasalnya, dengan volatilitas pasar yang tetap tinggi, trader bisa menyusun strategi yang lebih optimal.

Terutama dengan memahami pola historis Bitcoin selama Ramadan dan menerapkan manajemen risiko yang baik. Meski demikian, Fyqieh mengungkap, data historis tidak selalu menjadi prediktor akurat untuk pergerakan harga di masa depan.

“Meskipun terdapat tren penurunan, Bitcoin tetap menjadi aset kripto yang menarik untuk diperdagangkan. Volatilitas harga Bitcoin selama Ramadan justru dapat menciptakan peluang bagi trader untuk mendapatkan keuntungan melalui strategi trading yang tepat,” jelas Fyqieh.

Menurutnya, fluktuasi harga Bitcoin selama bulan Ramadan mendapatkan pengaruh dari dinamika pasar yang unik. Sentimen pasar cenderung lebih tenang karena fokus sebagian pelaku pasar mungkin beralih dari aktivitas trading.

Kondisi itu dapat berdampak pada volume perdagangan dan pada akhirnya memengaruhi harga Bitcoin. Di samping itu, perubahan pola aktivitas trader juga turut berperan. Karena beberapa trader mungkin mengurangi aktivitas trading-nya selama Ramadan, sehingga likuiditas pasar berkurang.

“Tidak hanya faktor internal, faktor eksternal seperti kebijakan ekonomi global, regulasi kripto terbaru, dan sentimen pasar secara umum juga dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap pergerakan harga Bitcoin selama periode ini,” tambahnya.

Potensi Kenaikan Bitcoin di Ramadan Tahun Ini

Berbeda dari tren sebelumnya, Ramadan 2025 mungkin akan membawa angin segar bagi Bitcoin. Hal itu mendapatkan dorongan dari berbagai narasi yang berkembang di pasar kripto. Baru-baru ini, aset kripto nomor wahid itu melonjak hampir 8% dalam sehari, kembali ke atas level US$90.000 setelah sebelumnya sempat turun ke bawah US$80.000.

Pemulihan tajam ini menunjukkan adanya momentum bullish baru, seiring dengan spekulasi seputar rencana cadangan kripto yang diusulkan oleh Presiden AS, Donald Trump.

“Momentum ini muncul setelah pengumuman Trump pada 1 Maret yang menjanjikan cadangan kripto nasional, yang langsung mendorong Bitcoin naik 12% dari US$85.000 menjadi US$95.000,” jelas Fyqieh.

Selain itu, White House Crypto Summit yang akan datang juga menjadi faktor yang memengaruhi harga. Dalam acara tersebut, Trump diperkirakan akan mengumumkan langkah strategis lebih lanjut terkait Bitcoin. Di sisi lain, kebijakan ekonomi AS yang menaikkan tarif impor sebesar 25% untuk barang dari Kanada dan Meksiko juga berpotensi mengubah dinamika pasar global, termasuk kripto.

Jika Ekspektasi Investor Tidak Terpenuhi, Harga BTC Berisiko Kembali Ambruk

Fyqieh melihat, jika tren bullish terus berlanjut, BTC berpotensi menguji resistensi di level US$94.833. Jika level ini berhasil ditembus, reli menuju US$99.472 bisa terjadi. Lebih jauh, jika momentum bullish terus meningkat, Bitcoin berpeluang menembus level psikologis US$100.000 untuk pertama kalinya sejak Februari lalu.  

Namun, tren ini akan sangat bergantung pada tekanan beli di pasar serta reaksi investor terhadap kebijakan ekonomi dan regulasi terbaru.

Meski prospek bullish terlihat menjanjikan, pasar kripto tetap dikenal dengan volatilitasnya yang tinggi. Ketidakpastian menjelang White House Crypto Summit pada 7 Maret juga bisa memicu reaksi yang tidak terduga. Jika ekspektasi investor tidak terpenuhi, tekanan jual bisa meningkat, menyebabkan harga BTC jatuh hingga ke level US$78.179

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

adi-wiratno.jpeg
Adi Wiratno
Adi adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 9 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori