Trusted

Regulator Dubai Ingin Cegah Aktor Jahat Manfaatkan Celah Regulasi Kripto

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Regulator keuangan Dubai memperingatkan perlu ada pembicaraan global untuk menghindari eksploitasi celah pada regulasi kripto saat ini.
  • Dubai sendiri dikabarkan mulai memperketat pengawasan terhadap para perusahaan yang mencari lisensi operasi kripto usai kehancuran crypto exchange FTX.
  • Membincang regulasi kripto dalam skala global, Dewan Stabilitas Keuangan (FSB) dilaporkan akan menetapkan langkah-langkah tegas untuk mengatur industri kripto pada awal 2023 dan memberlakukannya dengan cepat.
  • promo

Regulator keuangan Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), memperingatkan perlu ada pembicaraan global untuk menghindari aktor jahat mengeksploitasi celah yang ada pada regulasi kripto saat ini.

Elisabeth Wallace, yang masuk dalam jajaran eksekutif Otoritas Jasa Keuangan (FSA) Dubai, menjelaskan bahwa pihaknya merencanakan pembaruan pada aturan mereka tentang aset kripto yang mungkin dirilis pada akhir tahun ini. Sebagai informasi, aturan ini sebenarnya baru mulai berlaku sejak November 2022.

Dalam laporan Bloomberg pada hari Jumat (26/5), perwakilan dari FSA Dubai itu menyebut banyak bisnis kripto cenderung mengoperasikan sejumlah besar aktivitas dalam satu payun entitas. Hal semacam ini dinilai benar-benar menjadi perhatian.

“Mereka ada di seluruh dunia. Sebagai regulator, kita perlu lebih banyak berbicara satu sama lain di bidang ini. Sebab, mungkin ada beberapa celah dan kita telah melihat banyak aktor jahat mencoba menutup beberapa celah itu [untuk kepentingan mereka],” kata Elisabeth Wallace.

Memang, regulator di berbagai negara masih terus bergulat tentang bagaimana cara menangani industri kripto.

Regulator di wilayah seperti Dubai dan Hong Kong mencoba untuk menarik investasi terkait kripto dengan menawarkan pendekatan yang lebih bersahabat, tetapi tetap sesuai dalam ketentuan yang ada. Kemudian, regulator seperti Singapura berencana untuk mengekang partisipasi investor ritel.

Sementara itu, regulator Amerika Serikat (AS) memposisikan diri tidak bersahabat dengan perusahaan kripto yang ada di sana. Sikap ini mulai tampak usai crypto winter pada tahun lalu dan kehancuran dahsyat kerajaan kripto Sam Bankman-Fried (SBF) pada November 2022.

FSB Akan Tetapkan Standar Regulasi Kripto Global

Pada Desember 2022, Dewan Stabilitas Keuangan (FSB) dilaporkan akan menetapkan langkah-langkah tegas untuk mengatur industri kripto pada awal 2023 dan memberlakukannya dengan cepat.

Dalam beberapa bulan mendatang, regulator keuangan paling kuat di dunia itu akan mengimplementasikan rekomendasi pertamanya tentang regulasi kripto global, serta merinci area yang membuat para pembuat kebijakan dapat memperoleh manfaat dari lebih banyak kejelasan sebelum membuat aturan.

Setelah itu, aturan global yang disepakati di FSB kemudian dimasukkan ke dalam undang-undang (UU) oleh para politisi dan regulator di berbagai negara.

Salah satu tujuan dari rencana kerja ini adalah untuk melawan persepsi bahwa penyusunan untuk mengatur industri kripto lambat dan tidak terfokus pada satu tujuan bersama.

Dubai Mulai Perketat Pengawasan Industri Kripto?

Kembali ke Dubai, wilayah ini dikabarkan mulai memperketat pengawasan terhadap para perusahaan yang mencari lisensi operasi kripto usai kehancuran crypto exchange FTX. Sumber yang mengetahui persoalan itu menyebut regulator Dubai juga meminta informasi tambahan dari pelamar; seperti Binance.

Dalam laporan pada 5 April lalu, pejabat di Otoritas Pengatur Aset Virtual (VARA) Dubai dalam beberapa pekan terakhir meminta Binance untuk memberikan lebih banyak informasi tentang struktur kepemilikan, tata kelola, dan prosedur audit mereka.

Regulator kripto di Dubai itu juga meminta informasi serupa dari semua perusahaan internasional yang mencari izin operasi di kawasan itu.

Dubai dinilai sedang mencoba menyeimbangkan pengembangan inovasi dengan kebutuhan, sehingga mereka memiliki pengawasan yang tepat terhadap industri yang telah menelan krisis parah pada tahun lalu ini.

UEA, dengan Dubai menjadi bagiannya, dilaporkan telah menindak lusinan over-the-counter (OTC) kripto yang didirikan di sana tanpa lisensi. Upaya tersebut adalah bagian dari dorongan yang lebih luas untuk mengeluarkan UEA dari daftar abu-abu Gugus Tugas Aksi Keuangan entang sejumlah yurisdiksi di dunia yang tidak cukup berbuat untuk mengungkapkan dana ilegal.

Bagaimana pendapat Anda tentang pendapat regulator Dubai terkait regulasi kripto global? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori