Dewan Sekuritas Negara Bagian Texas (TSSB) baru saja mengajukan tindakan penegakan hukum terhadap entitas kripto Abra dan pendirinya, William John Bill Barhydt. Keduanya dituduh melakukan penipuan sekuritas lewat produk Abra Earn dan Abra Boost. Kasus ini menjadi insiden terbaru yang mewarnai gesekan antara industri kripto dan pemerintah di wilayah AS.
Dalam keterangan resmi dijelaskan, beberapa dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Abra adalah menyembunyikan informasi keuangan, gagal bayar menyelesaikan pinjaman, dan adanya transfer aset secara sembunyi-sembunyi ke Binance.
“Penegakan hukum juga terdiri dari perintah penghentian dan penghentian operasional darurat Abra,” jelas TSSB.
Tidak hanya itu, Dewan Sekuritas Texas juga mengeklaim bahwa perusahaan sudah hampir bangkrut sejak Maret lalu dan tidak memberikan detail informasinya kepada pelanggan sampai saat ini. Lebih lanjut, Dewan Sekuritas Texas menjelaskan bahwa Abra justru melakukan sebaliknya. Mereka memanfaatkan luasnya penetrasi media sosial dengan mengumumkan bahwa perusahaan tidak bangkrut.
Diprioritaskan untuk Mengembalikan Aset
Abra disebut menawarkan Abra Earn dan Boost pada investor, baik itu terakreditasi ataupun tidak. Dalam produk ini, konsumen perusahaan ternyata menggunakan aset digitalnya untuk membuka akun Earn dan Boost untuk mendapatkan imbal hasil dari pembayaran bunga.
Atas berbagai tuduhan yang dilontarkannya, Dewan Sekuritas Texas mendorong agar pihak Abra melakukan pengembalian aset pada investor.
Sebagai catatan, pada tahun 2021 lalu, Abra berhasil mendapatkan investasi sebesar US$55 juta dalam pendanaan Seri C. Putaran pendanaan yang dipimpin oleh Ignia dan Blockchain Capital itu membawa investor baru; termasuk Kingsway Capital, Tiga Investments, serta Stellar.
Injeksi modal tersebut menjadikan Abra membawa total pendanaan lebih dari US$85 juta sejak awal pendirian. Bisnis Abra Earn sendiri sempat menjadi primadona, dengan pertumbuhan assets under management (AUM) mencapai US$1 miliar.
Sampai dengan 17 Mei kemarin, Abra secara kolektif memiliki US$116,79 juta aset di dalam Abra Earn dan Abra Boost, yang merupakan milik investor asal AS. Dari jumlah tersebut, sebanyak US$49,96 juta merupakan aset milik 229 investor Abra Boost dan US$66,83 juta milik 9.087 investor Abra Earn AS.
Abra Sempat Bermimpi Punya Bank Kripto
Sebelumnya, Abra sempat bermimpi untuk meluncurkan bank yang ramah terhadap kripto. Entitas anyar tersebut bahkan didorong untuk menjadi lembaga keuangan yang teregulasi di wilayah Amerika Serikat (AS).
Wacana itu muncul pertama kali pada September tahun lalu. Manajeman Abra mengeklaim bahwa bank kripto yang akan berjalan tidak ubahnya seperti bank tradisional yang sudah beroperasi. Namun, perbedaanya berada di instrumen yang digunakan dalam penyimpanan dan penarikan dana.
Jika dalam bank tradisional nasabah menggunakan mata uang fiat untuk melakukan setor tarik, maka di bank kripto besutan Abra nantinya akan menggunakan aset digital. Tidak hanya itu, perusahaan juga berniat menyediakan akses ke mata uang fiat global, baik secara on-ramp maupun off-ramp.
“Cara terbaik menjadi bank kripto yang dipercya adalah dengan merangkul aturan global untuk bisa menyediakan transparansi dan pengawasan keamanan,” jelas perusahaan.
Selain itu, masuknya Amex sebagai salah satu pemodal mempermudah Abra untuk memanfaatkan jaringan pembayaran global American Express (Amex). Di bulan Juni tahun lalu, Abra sudah mengumumkan peluncuran kartu kredit yang bisa digunakan untuk berbelanja dengan hadiah berupa aset kripto.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.