Bitcoin (BTC) melejit sekitar 6% dalam 24 jam terakhir usai Trump mengumumkan penangguhan tarif selama 90 hari untuk sebagian besar negara—kecuali Cina. Namun, indikator teknikal mengisyaratkan bahwa meski pembeli mulai bermunculan, kekuatan tren naik masih belum solid.
DMI menunjukkan tekanan positif yang meningkat, namun tren secara keseluruhan mulai melemah. Di sisi lain, struktur EMA belum mengonfirmasi pembalikan tren sepenuhnya. Sehingga, ini membuka peluang baik bagi kelanjutan reli maupun potensi koreksi jika momentum terhenti.
DMI Bitcoin Ungkap Dominasi Pembeli, namun Tren Belum Kokoh
Grafik Directional Movement Index (DMI) Bitcoin menunjukkan pergeseran momentum yang kentara. ADX (Average Directional Index), indikator kekuatan tren, merosot ke angka 19,48 dari sebelumnya 29,56 hanya tiga hari lalu—menggambarkan penurunan intensitas tren.
Biasanya, angka ADX di atas 25 mengisyaratkan tren kuat (baik bullish maupun bearish), sementara angka di bawah 20 menunjukkan pasar tengah konsolidasi atau kehilangan arah yang jelas. Dengan ADX kini turun di bawah ambang 20, besar kemungkinan Bitcoin tengah memasuki fase volatilitas rendah dan kebimbangan arah.
Menggali lebih dalam, +DI (Positive Directional Indicator) kini berada di 28,41, melonjak dari 20,84 hanya sehari sebelumnya setelah jeda tarif 90 hari diumumkan Trump, kecuali untuk Cina.

Ini menandakan tekanan bullish yang menguat. Sementara itu, -DI (Negative Directional Indicator) turun ke 17,89, dari 29 dua hari yang lalu, menunjukkan meredanya tekanan jual.
Meski lonjakan +DI terlihat menjanjikan, nilainya sudah surut dari titik puncak 31,55 beberapa jam lalu—mengisyaratkan bahwa respons bullish awal mulai mendingin.
Secara keseluruhan, meskipun ada sinyal kekuatan beli, penurunan ADX dan surutnya +DI menunjukkan bahwa BTC mungkin belum cukup bertenaga untuk mempertahankan breakout dalam waktu dekat.
Ichimoku Cloud BTC Tampilkan Optimisme yang Terkendali
Formasi Ichimoku Cloud Bitcoin saat ini memperlihatkan struktur yang campur aduk namun cenderung optimistis. Aksi harga saat ini berada tipis di atas awan merah (Kumo), menandakan breakout bullish terkini.
Namun, reli ini belum sepenuhnya meyakinkan, sebab awan di depan masih datar dan tipis—menggambarkan lemahnya dorongan dan potensi resistance.
Leading Span A (garis hijau di puncak awan masa depan) sedikit mengarah ke atas, namun tak ada jarak mencolok dari Span B (garis merah di dasar awan). Kondisi semacam ini menandakan kekuatan bullish yang masih minim.

Tenkan-sen (garis biru) dan Kijun-sen (garis merah) baru-baru ini mengalami crossover bullish, di mana Tenkan-sen menembus ke atas Kijun-sen. Ini menjadi sebuah sinyal positif dalam interpretasi Ichimoku klasik.
Adapun Kijun-sen yang datar serta harga yang berkonsolidasi tepat di atas awan bisa berarti Bitcoin tengah memasuki fase ekuilibrium jangka pendek, bukan bersiap untuk reli monumental.
Chikou Span (garis hijau tertinggal) kini berada di atas candle harga dan awan, mendukung bias bullish—namun hanya jika pergerakan naik berlanjut.
Secara umum, meski struktur cenderung bullish, awan tipis serta lemahnya momentum mengajak kita untuk berhati-hati hingga sinyal lebih tegas muncul.
Akankah Bitcoin Terus Melejit dalam Beberapa Hari ke Depan?
Kendati Bitcoin baru saja menanjak, struktur EMA-nya masih condong bearish. EMA jangka pendek terpantau masih bertengger di bawah EMA jangka panjang.
Formasi ini lazimnya menandakan tekanan turun yang berkelanjutan, meski terjadi lonjakan jangka pendek.
Akan tetapi, jika momentum saat ini bertahan dan terjadi golden cross—yakni ketika EMA jangka pendek menembus ke atas EMA jangka panjang—itu bisa menandai perubahan kekuatan tren.

Breakout semacam ini bisa membuka jalan untuk menguji level resistance, dengan target atas di kisaran US$85.124. Jika berhasil ditembus, kenaikan selanjutnya bisa mengarah ke US$88.839 dan bahkan US$92.920.
Meski demikian, Bitcoin tetap stagnan setelah data CPI AS menunjukkan inflasi mereda bulan lalu.
Sebaliknya, kalangan analis masih berhati-hati apakah lonjakan baru-baru ini sekadar reli sementara. Jika Bitcoin gagal mengonfirmasi pembalikan tren, maka harga bisa kembali mundur menguji support sekitar US$79.955.
Adapun tumbangnya level tersebut kemungkinan besar akan menyeret harga Bitcoin ke aksi turun lebih dalam menuju US$76.642. Jika ketidakpastian makro seperti tekanan tarif dari rezim Trump kembali muncul, sentimen risk-off bisa kian menguat dan menyeret BTC turun hingga ke US$74.389.
Bagaimana pendapat Anda tentang analisis dan prediksi harga Bitcoin (BTC) ke depan? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
