DBS Bank, bank terbesar di Asia Tenggara, telah bermitra dengan Franklin Templeton dan Ripple untuk meluncurkan solusi perdagangan dan pinjaman berbasis dana pasar uang yang ditokenisasi dan RLUSD.
Ripple mengumumkan kemitraan ini saat kapitalisasi pasar RLUSD mencapai rekor tertinggi baru pada bulan September.
Ripple Perluas Penggunaan RLUSD pada September
Menurut Ripple, DBS, dan Franklin Templeton menandatangani nota kesepahaman untuk memperkenalkan solusi perdagangan dan pinjaman yang dibangun di atas dana pasar uang (MMF) yang ditokenisasi dan stablecoin RLUSD milik Ripple.
SponsoredInvestor dapat membeli token sgBENJI – yang mewakili dana pasar uang Franklin Templeton – di DBS Digital Exchange menggunakan stablecoin RLUSD. Selain itu, Franklin Templeton akan menokenisasi sgBENJI di XRP Ledger, blockchain publik kelas perusahaan milik Ripple.
“Tahun 2025 ditandai dengan serangkaian inovasi pertama di industri ketika lembaga keuangan tradisional bergerak onchain – dan kerjasama antara Ripple, DBS, dan Franklin Templeton untuk memungkinkan perdagangan repo untuk dana pasar uang yang ditokenisasi dengan mode pertukaran yang diatur, stabil, dan likuid seperti RLUSD benar-benar mengubah permainan,” ujar Nigel Khakoo, VP dan Global Head of Trading and Markets di Ripple, ujar.
Data dari DefiLlama menunjukkan bahwa kapitalisasi pasar RLUSD mencapai rekor baru sebesar US$729 juta pada bulan September. Ini menandai peningkatan lebih dari sepuluh kali lipat sejak awal tahun. Beberapa analis memperkirakan bahwa kapitalisasi pasar RLUSD bisa segera melampaui US$1 miliar setelah kolaborasi ini.
Namun, angka ini tetap kecil dibandingkan dengan kapitalisasi pasar USDT sebesar US$170 miliar atau USDC sebesar US$73 miliar.
Data dari RWA menunjukkan bahwa RLUSD saat ini memiliki sekitar 36.000 holder, yang hanya mencakup 0,26% dari total kapitalisasi pasar stablecoin.
Pada bulan September, Ripple juga bermitra dengan Chipper Cash, VALR, dan Yellow Card untuk meluncurkan RLUSD di pasar Afrika. Chainalysis melaporkan bahwa Afrika Sub-Sahara muncul sebagai wilayah dengan pertumbuhan tercepat ketiga untuk kripto, didorong oleh aktivitas ritel yang kuat pada paruh pertama tahun 2025.
Bulan lalu, Ripple dan SBI Holdings menandatangani nota kesepahaman untuk mendistribusikan RLUSD melalui platform SBI VC Trade.
Kemitraan institusional ini menyoroti upaya Ripple untuk memperluas adopsi RLUSD di seluruh dunia.
Dengan perkembangan ini, potensi pertumbuhan RLUSD terlihat sangat menjanjikan.