Trusted

Ripple Kantongi Lisensi Penuh untuk Pembayaran Kripto di Dubai

2 mins
Diperbarui oleh Adi Wiratno
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Ripple mendapat persetujuan penuh dari Dubai Financial Services Authority (DFSA) untuk pembayaran aset kripto yang diatur di Dubai International Financial Centre (DIFC).
  • Lisensi DFSA memperkuat operasi Ripple di UEA, mendukung solusi pembayaran global berbasis blockchain yang hemat biaya.
  • Meskipun menghadapi tantangan hukum yang berkelanjutan dengan US SEC, Ripple mengamankan lebih dari 60 lisensi regulasi global, memperkuat perannya sebagai penyedia solusi kripto terpercaya.
  • promo

Ripple telah menerima persetujuan penuh dari Dubai Financial Services Authority (DFSA) untuk menawarkan pembayaran kripto yang teregulasi di Dubai International Financial Centre (DIFC).

Situasi ini menjadikan Ripple sebagai penyedia pembayaran berbasis blockchain pertama yang mendapatkan lisensi dari DFSA. Sehingga memperluas operasinya secara signifikan di Timur Tengah.

Ripple Mendapat Persetujuan Penuh dari DFSA

Perkembangan ini mengikuti persetujuan prinsip layanan keuangan dari DFSA pada bulan Oktober. Sejak membangun kantor pusat regionalnya di Dubai pada 2020, Ripple terus memperkuat kehadirannya di wilayah yang memiliki kejelasan regulasi dan lingkungan ramah fintech.

Lisensi DFSA memungkinkan Ripple untuk menawarkan solusi pembayaran globalnya ke bisnis di UEA. Ini akan memperkuat perannya sebagai mitra terpercaya bagi institusi keuangan yang ingin memanfaatkan teknologi blockchain untuk transaksi yang lebih cepat dan lebih hemat biaya.

“Kami memasuki periode pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk industri kripto, didorong oleh kejelasan regulasi yang lebih besar di seluruh dunia dan adopsi institusional yang meningkat. Berkat kepemimpinan awal dalam menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi teknologi dan kripto, UEA sangat siap untuk mendapatkan manfaat,” jelas CEO Ripple, Brad Garlinghouse lewat siaran pers ke BeInCrypto.

Dubai sendiri telah memantapkan posisinya sebagai pusat global untuk inovasi blockchain dan fintech. Kota ini memiliki pasar perdagangan internasional senilai US$400 miliar.

UEA telah melihat permintaan yang meningkat dari perusahaan asli kripto dan institusi keuangan tradisional (TradFi) yang mencari solusi untuk ketidakefisienan dalam pembayaran lintas batas. Termasuk biaya yang tinggi, waktu penyelesaian yang lambat, dan kurangnya transparansi.

“Mendapatkan lisensi DFSA ini…akan memungkinkan kami untuk lebih baik melayani permintaan yang meningkat untuk transaksi lintas batas yang lebih cepat, lebih murah, dan lebih transparan di salah satu pusat pembayaran lintas batas terbesar di dunia,” terang Managing Director Ripple untuk Timur Tengah dan Afrika, Reece Merrick.

Kantongi Lisensi Lebih Dari 60 Negara

Dalam nada yang sama, CEO DIFC Authority, Yang Mulia Arif Amiri, mengatakan pencapaian ini memberikan Ripple peluang pertumbuhan baru di seluruh wilayah dan sekitarnya. Persetujuan regulasi Ripple di Dubai menambah daftar lisensi regulasi yang terus bertambah di lebih dari 60 negara di seluruh dunia.

Di antaranya adalah lisensi Institusi Pembayaran Utama dari Monetary Authority of Singapore dan New York Department of Financial Services Trust Charter. Ripple juga memiliki pendaftaran Penyedia Layanan Aset Virtual dari Central Bank of Ireland dan Lisensi Pengirim Uang di beberapa negara bagian AS.

Meski sukses di Dubai, Ripple masih terlibat dalam pertempuran hukum dengan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS).

Namun, laporan terbaru menunjukkan bahwa kasus tersebut mungkin akan segera rampung. Terungkap bahwa, tim hukum Ripple sedang menggelar perundingan terkait persyaratan yang lebih menguntungkan dalam putusan pengadilan distrik Agustus 2023.

Putusan tersebut menjatuhkan denda US$125 juta dan membatasi Ripple dari menjual XRP kepada investor institusional. Tim Ripple berargumen bahwa perusahaan tidak seharusnya mendapatkan hukuman karena ketidakpastian regulasi di masa lalu.

Pandangan ini bersandar pada pertimbangan ulang SEC terhadap sikap penegakannya dengan perusahaan kripto lainnya.

“…Menerima putusan Torres sebagaimana adanya berarti Ripple pada dasarnya setuju untuk mengakui kesalahan — namun sekarang SEC sendiri nampaknya tidak yakin apakah ada kesalahan yang terjadi. Tidak ada panduan nyata untuk hal semacam ini, yang bisa menjelaskan mengapa kasus ini memakan waktu lebih lama untuk selesai ketimbang yang lain,” lapor jurnalis kripto Eleanor Terret, mengutip dua sumber yang terpercaya.

Ripple (XRP) Price Performance
Kinerja Harga Ripple (XRP) | Sumber: BeInCrypto

Data BeInCrypto menunjukkan bahwa harga XRP bergerak pada US$2,23 pada saat penulisan. Mewakili kenaikan 2,32% dalam 24 jam terakhir.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

lockridge-okoth.png
Lockridge Okoth
Lockridge Okoth adalah seorang jurnalis di BeInCrypto, dengan fokus pada perusahaan industri terkemuka seperti Coinbase, Binance, dan Tether. Dia mencakup berbagai topik, termasuk perkembangan peraturan dalam keuangan terdesentralisasi (DeFi), jaringan infrastruktur fisik terdesentralisasi (DePIN), aset dunia nyata (RWA), GameFi, dan cryptocurrency. Sebelumnya, Lockridge melakukan analisis pasar dan penilaian teknis aset digital, termasuk Bitcoin dan altcoin seperti Arbitrum, Polkadot, dan...
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori