Di tengah melambungnya volatilitas dan tekanan turun di pasar kripto, muncul prediksi baru untuk harga Bitcoin (BTC). Firma investasi aset digital 10x Research memperkirakan harga Bitcoin bisa turun ke US$45.000.
Dalam laporan ini, Markus Thielen, Kepala Riset, memaparkan beberapa faktor yang mendukung prediksi ini. BeInCrypto juga mengkaji kemungkinan ini lebih lanjut dengan menganalisis metrik on-chain kunci dalam evaluasinya terkait prospek Bitcoin saat ini.
Alasan Utama Penurunan Prediksi Harga Bitcoin
Saat ini, harga Bitcoin diperdagangkan di bawah US$55.000, padahal sempat mencapai rekor tertinggi sepanjang masa (all-time high / ATH) baru di US$73.750 pada bulan Maret lalu. Menurut 10x Research, koreksi harga yang tajam ini terjadi akibat anjloknya jumlah alamat aktif Bitcoin serta keputusan pasar yang lebih luas.
“Alamat Bitcoin mencapai puncaknya di bulan November 2023 dan turun tajam setelah kuartal pertama 2024. Ketika jumlah Bitcoin yang dimiliki oleh holder jangka pendek mulai menukik di bulan April, sementara holder jangka panjang memanfaatkan harga tinggi untuk keluar, ini menandakan puncak siklus telah tercapai,” terang perusahaan riset.
BeInCrypto mengkaji data alamat aktif Bitcoin dan menguak temuan bahwa analisis ini ternyata akurat. Di bulan November 2023, alamat aktifnya berjumlah sekitar 1,20 juta, dan di bulan Maret tahun ini, angkanya masih melebihi 1 juta.
Hanya saja, jumlah alamat aktif Bitcoin telah menyusut menjadi 612.000. Artinya, ratusan ribu pelaku pasar telah berhenti berinteraksi dengan sang raja aset kripto. Penurunan drastis ini menyoroti berkurangnya aktivitas di jaringan Bitcoin. Juga, menunjukkan minat atau partisipasi yang melemah dalam beberapa bulan terakhir.
Di samping itu, laporan ini juga menyebutkan arus keluar ETF Bitcoin sebesar US$1 miliar pekan ini sebagai sinyal bearish. Berikutnya, laporan ini menyoroti ekonomi AS yang lemah serta likuidasi futures besar-besaran sebagai alasan tambahan yang dapat memicu harga BTC longsor ke US$45.000.
Data dari Glassnode mengungkap bahwa Mayer Multiple nampaknya sejalan dengan penurunan harga yang terjadi. Biasanya digunakan untuk mengidentifikasi gelembung spekulatif pada Bitcoin, nilai Mayer Multiple di atas 1 umumnya menandakan tren pasar yang bullish.
Ketika metrik ini turun di bawah ambang batas ini, aset kripto ini menjadi lebih rentan akan penurunan yang signifikan. Adapun pada waktu publikasi, Mayer Multiple berada di angka 0,8, dan harga Bitcoin masih di bawah EMA 200 hari. Maknanya, harga BTC berisiko menghadapi penurunan berikutnya ke bawah US$50.000.
Prediksi Harga BTC: US$50.000 sebagai Titik Penentu
Grafik mingguan BTC/USD menyatakan bahwa para trader memulai bulan ini di level harga yang mirip dengan November 2021 silam. Yakni, tepat sebelum bear market Bitcoin di tahun 2022 melanda. Setelah harga Bitcoin mengalami crash harga menjelang akhir 2021, harga BTC merosot hingga menyentuh US$36.500 di Januari 2022. Tepatnya, ketika area support di level US$50.000 runtuh.
Sementara untuk saat ini, level support serupa terpantau bertengger di angka US$50.000; Bitcoin kemungkinan besar akan menguji level ini lagi. Jika ternyata upaya ini gagal, harga BTC bisa tergelincir ke US$48.338, dengan potensi menembus hingga US$45.000.
Apabila Bitcoin gagal memantul dari level ini, bisa jadi harganya akan terjun ke angka US$40.000. Namun, situasi ini dapat berubah andaikata Mayer Multiple melesat ke atas angka 1, yang menandakan potensi awal bull market. Skenario semacam ini berpotensi mengantarkan harga Bitcoin melampaui rekor harga tertingginya yang sebelumnya.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi bearish harga Bitcoin (BTC) ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.