Lihat lebih banyak

Binance Beri Monitoring Tag pada 11 Altcoin Ini, Mungkinkah Berujung Delisting?

2 mins
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Binance menandai 11 altcoin untuk masuk daftar pantau, sehingga memantik kekhawatiran soal delisting serta anjlok harga.
  • Tag pemantauan sendiri adalah penanda adanya risiko volatilitas tinggi dan potensi delisting.
  • Beberapa altcoin anjlok pasca kabar tag pemantauan Binance ini.
  • promo

Binance, salah satu crypto exchange papan atas, baru saja memperluas tag pemantauan alias monitoring tag di platform mereka. Kali ini, ada 11 altcoin baru yang melantai ke dalam daftar pantau. Alhasil, aksi ini turut memicu diskusi soal risiko delisting di kemudian hari.

Parahnya, beberapa di antara 11 altcoin ini telah terimbas, harganya turun pasca pengumuman tersebut. Ini bukan tanpa alasan. Sebab pada kesempatan sebelumnya, Binance berujung melakukan delisting terhadap sejumlah altcoin usai memperoleh tag pemantauan.

Alasan di Balik Binance Memasang Monitoring Tag pada Altcoin Tertentu

Adapun altcoin yang baru mendapat tag yaitu Balancer (BAL), Cortex (CTXC), PowerPool (CVP), Convex Finance (CVX), Dock (DOCK), Kava Lend (HARD), IRISnet (IRIS), MovieBloc (MBL), Polkastarter (POLS), Status (SNT), dan Sun (SUN).

Menyusul berita ini, reaksi pasar yang signifikan pun terjadi seketika. Sebut saja CTXC yang tercatat anjlok tajam hingga 8,09%, CVP ambruk 12,66%, dan DOCK juga tergelincir 11,71%. Sementara, sebagian altcoin lainnya yang masuk daftar pantauan juga mencatat penurunan, hanya saja koreksinya lebih ringan.

CTXC, CVP, and DOCK Price Performance
Kinerja Harga CTXC, CVP, dan DOCK | Sumber: TradingView

Perlu dicatat, Binance memberi tag pemantauan bagi token-token yang menampilkan volatilitas serta risiko yang jauh lebih tinggi dibandingkan yang lainnya. Di samping itu, tag ini juga bisa menjadi bentuk peringatan bagi investor bahwa token ini berisiko gagal memenuhi standar listing Binance yang ketat di masa mendatang.

“Perlu diingat bahwa token dengan monitoring tag berisiko tidak lagi memenuhi kriteria listing kami dan akan delisting dari platform ini,” begitu bunyi peringatan Binance.

Lebih lanjut, untuk memperdagangkan token yang bertanda ini, Binance mewajibkan pengguna untuk secara berkala lulus kuis setiap 90 hari. Kuis ini tersedia di platform Binance Spot dan Binance Margin. Tujuannya yakni guna memastikan bahwa trader memang telah menyadari sepenuhnya risiko yang terkait. Monitoring tag sendiri ditampilkan pada halaman perdagangan yang relevan, dan banner peringatan risiko juga terpampang secara jelas.

Adapun kriteria peninjauan untuk token-token ini mencakup beberapa faktor penting. Di antaranya meliputi komitmen tim proyek, kualitas dan tingkat pengembangan yang sedang berlangsung, volume perdagangan dan likuiditas, serta stabilitas jaringan. Tidak hanya itu, crypto exchange ini juga giat mengevaluasi responsivitas atas permintaan uji tuntas dan memeriksa adanya aktivitas tidak etis ataupun penipuan.

Kabar baiknya, Binance telah mengumumkan akan menghapus Enzyme (MLN) dan Horizon (ZEN) dari daftar pemantauan. Dengan demikian, update ini menunjukkan status yang stabil dan aman bagi kedua altcoin ini. Juga, ini menghilangkan ancaman delisting dalam waktu dekat.

Bagaimana pendapat Anda tentang potensi delisting Binance untuk 11 altcoin di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Juli 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Juli 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Juli 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori