Kembali

Pakar Sebut Pemangkasan Suku Bunga The Fed Bukan Sinyal Bullish bagi Trader Crypto

author avatar

Ditulis oleh
Nhat Hoang

editor avatar

Diedit oleh
Zummia Fakhriani

08 Agustus 2025 10.10 WIB
Tepercaya
  • Pemangkasan suku bunga The Fed pada September kemungkinan besar terjadi, tetapi pemangkasan di masa lalu seringkali mendahului resesi, bukan pemulihan, sehingga memicu kekhawatiran para ahli.
  • Analis mewanti-wanti bahwa suku bunga yang lebih rendah bisa saja menggelembungkan pasar dalam jangka pendek, namun sinyal masalah ekonomi yang lebih dalam sudah terjadi.
  • Pakar seperti Henrik Zeberg memprediksi penurunan tajam di depan, menyamakan rekor tertinggi pasar saat ini dengan euforia sebelum jatuhnya pasar pada siklus-siklus sebelumnya.
Promo

Ekspektasi bahwa Bank Sentral (The Fed) Amerika Serikat akan memangkas suku bunga pada September telah meningkat akhir-akhir ini. Walaupun sebagian besar prediksi menafsirkan ini sebagai sinyal positif bagi pasar saham dan kripto, sejarah menceritakan kisah yang berbeda.

Secara historis, pemangkasan suku bunga The Fed kerap menandai awal dari resesi ekonomi — tren yang diamati selama beberapa dekade.

Pemangkasan Suku Bunga The Fed Bisa Jadi Tanda “Resesi”

Laporan terbaru dari BeInCrypto mengungkapkan bahwa kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed pada September 2025 telah melampaui angka 90%. Terang saja, ini adalah apa yang diharapkan para investor. Para analis percaya sentimen optimistis ini akan membantu mempertahankan momentum pasar hingga 2025.

Sponsored
Sponsored

Suku bunga yang lebih rendah biasanya mengurangi biaya pinjaman, sehingga mendorong lebih banyak investasi pada aset berisiko seperti aset kripto.

Akan tetapi, data masa lalu mengungkap fakta bahwa siklus besar pemangkasan suku bunga terjadi tepat sebelum atau selama resesi ekonomi.

Chart: Fed rate cuts and recessions. Source: WSJ
Grafik: Pemotongan suku bunga The Fed dan resesi | Sumber: WSJ

Data The Fed menunjukkan bahwa resesi besar pada tahun 2001, 2008, dan 2020 silam semuanya dimulai dengan pemangkasan suku bunga.

Pola historis ini bertentangan dengan ekspektasi investor dan lantas membuat banyak investor ritel mempertanyakan alasannya.

“Apabila pemangkasan suku bunga seharusnya meningkatkan pinjaman, mengapa garis abu-abu (resesi) justru muncul setelah The Fed memangkas suku bunga?” tanya investor John Smith di X.

Sponsored
Sponsored

Pertanyaan John Smith terdengar masuk akal, khususnya jika mempertimbangkan kinerja terbaru saham teknologi yang mencerminkan periode gelembung dot-com.

S&P 500  Technology Sector. Source: BarChart
Sektor Teknologi S&P 500 | Sumber: BarChart

“Saham teknologi mengungguli S&P 500 dengan selisih terbesar sejak puncak Gelembung Dot Com,” komentar penyedia data pasar Barchart.

Guilherme Tavares, CEO i3 Invest, juga melihat panasnya S&P 500 sebagai akibat dari hype AI. Ia menyuarakan kekhawatiran terkait investor yang berencana membeli dan menyimpan untuk jangka panjang.

Pemangkasan Suku Bunga The Fed Mungkin Bukan Kabar Baik untuk Kripto

Pendapat para ahli membantu menjawab pertanyaan John Smith yang sebelumnya.

Sponsored
Sponsored

Peralihan The Fed menuju pelonggaran kebijakan moneter — acapkali disebut “Fed pivot” — dapat memicu reaksi bullish jangka pendek pada saham dan kripto dengan menurunkan suku bunga dan mendorong pengambilan risiko.

Namun, jika sejarah menjadi panduan yang dapat diandalkan, maka pergeseran kebijakan ini mungkin hanyalah respons atas sinyal resesi yang sudah ada. Dalam laporan terbaru, Henrik Zeberg, Kepala Ekonom Makro di Swissblock, menjelaskan situasi saat ini.

Zeberg menyatakan, Model Siklus Bisnis milik Swissblock telah memperingatkan adanya resesi sejak akhir 2024.

Ia berpendapat bahwa “retakan” yang terjadi di pasar tenaga kerja saat ini turut mengonfirmasi peringatan tersebut.

“Kerusakan dalam data tenaga kerja ini bukan sekadar anomali satu bulan; ini adalah indikasi bahwa arus ekonomi mulai berbalik arah — tanda yang diabaikan investor dengan risiko mereka sendiri,” ujar Zeberg.

Sponsored
Sponsored

Sederhananya, pemangkasan suku bunga The Fed bukan berarti mereka mencoba mencegah perlambatan ekonomi. Artinya, mereka bereaksi terhadap perlambatan yang sudah berlangsung.

Suku bunga rendah tidak secara otomatis menghidupkan kembali pinjaman. Jika bisnis dalam kondisi tidak stabil atau konsumen kehilangan pekerjaan, tentunya mereka tidak akan meminjam — kendatipun uang sedang murah.

Adapun euforia terkini ihwal kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed mungkin hanya menciptakan dorongan sementara. Meskipun S&P 500 dan Bitcoin mencetak rekor tertinggi baru, Zeberg memperingatkan bahwa ini mungkin adalah euforia di akhir siklus. Ia menganalogikannya seperti suntikan adrenalin terakhir untuk banteng yang menua.

“Ini adalah pedang bermata dua: sementara pivot bisa memperpanjang reli aset berisiko sedikit lebih lama, itu akan terjadi karena alasan yang salah — yakni, karena ekonomi sedang melemah. Likuiditas baru dapat menggelembungkan valuasi lebih jauh ke wilayah yang tidak berkelanjutan, menciptakan panggung untuk koreksi yang bahkan lebih dramatis nanti,” tambah Zeberg.

Pada akhirnya, Henrik Zeberg mengeluarkan prediksi yang mengerikan: keruntuhan pasar yang akan datang bisa menjadi monumental — berpotensi menjadi crash terburuk sejak tahun 1930-an.

Bagaimana pendapat Anda tentang peringatan pakar soal risiko resesi yang mungkin sedang mengintai ekonomi global? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

"Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris."