Endpoint Remote Procedure Call (RPC) yang dijalankan Solana Foundation sempat offline karena sebuah bug yang muncul dalam test release klien Validator 1.14.
Terkait hal ini, Solana Status menginformasikan bahwa bug tersebut berdampak pada node yang telah mengadopsi test release terbaru. Sehingga, kondisi itu mendesak siapa pun yang beroperasi di node tersebut untuk beralih ke versi 1.13.
Jaringannya Tetap Berfungsi
Endpoint RPC sendiri adalah node yang menghubungkan aplikasi dan wallet terdesentralisasi ke blockchain. Namun, untungnya kejadian tersebut tidak memengaruhi jaringan, dan produksi block masih bisa berjalan normal. Hal ini karena mereka masih bisa menggunakan RPC pribadi yang tersedia dari perusahaan; seperti QuickNode, Alchemy, dan Triton.
Terkait hal ini, Head of Strategy & Communications di Solana Foundation, Austin Federa, mengungkapkan bahwa bug tersebut hanya berdampak pada node yang dijalankan oleh perusahan tersebut. Menurutnya, provider swasta tetap dapat beroperasi dengan baik.
Di samping itu, kondisi ini tergolong sebagai perkembangan yang mendapat sambutan positif dari pengguna, jika mempertimbangkan riwayat kondisi jaringan yang telah lalu. Tahun lalu saja, Solana tercatat sudah mengalami 14 kali pemadaman yang berlangsung selama 4 hari, 12 jam 21 menit. Sedangkan, pemadaman jaringan yang terakhir kali terjadi pada Oktober 2022 lalu, yang penyebabnya berakar dari masalah pada node. Di kalangan komunitas sendiri, pemadaman ini telah menimbulkan kekhawatiran tentang kelangsungan operasi jaringan tersebut.
Solana Perlahan Pulih dari Mimpi Buruk di Tahun 2022
Meski tahun 2022 jadi periode yang mengerikan, namun Solana telah memulai tahun baru kali ini dengan mengesankan. Co-founder Solana, Raj Gokal, sempat mengutip data dari Artemis dan mengunggah cuitan yang mengatakan bahwa per tanggal 5 Januari, alamat harian di jaringannya sukses mengalahkan kompetitor utama, seperti Ethereum, Polygon, dll.
Tidak hanya itu, nilai native token mereka, yaitu SOL, juga telah meroket sebesar 37% selama seminggu terakhir. Pada saat publikasi, SOL diperdagangkan seharga US$13,65. Tentu saja, performa harga yang positif ini menjadi perkembangan yang mendapat sambutan baik bagi jaringannya. Kondisi ini lantaran aset tersebut sempat diperdagangkan serendah US$8 selama beberapa pekan terakhir tahun 2022 lalu. Sedangkan, pada saat publikasi, aset kripto ini berhasil bangkit lagi dan naik peringkat menjadi aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar ke-14.
Selain itu, komunitas Solana tampaknya juga telah berkerumun di proyek memecoin baru bernama BONK yang telah menggemparkan jaringan. Token BONK tercatat telah melesat lebih dari 1.000% pada minggu pertama tahun 2023 ini. Alhasil, prestasi yang gemilang itu mampu menarik lebih banyak aktivitas bagi jaringan. Token tersebut mendefinisikan diri sebagai proyek yang mampu “merepresentasikan yang terbaik dari Solana.”
Bagaimana pendapat Anda tentang kejadian endpoint RPC Solana Foundation yang sempat offline ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.