Mengawali bulan Juli, pergerakan pasar kripto sedikit berguncang. Data CoinGecko mengungkap, harga Bitcoin (BTC) pada hari ini mengalami koreksi tipis. Pada saat penulisan, sang jawara kripto itu berada di kisaran US$106.608 atau lebih rendah 0,8% dalam 24 jam terakhir. Meski demikian, banyak pihak tetap optimistis terhadap pergerakan BTC ke depannya, bahkan salah satu pengamat menyebut bahwa dalam waktu dekat harga aset kripto nomor wahid itu akan kembali ke titik US$110.000.
Goyangan yang muncul di pasar aset digital digadang merupakan dampak dari lolosnya Rancangan Undang-Undang (RUU) pajak dan anggaran usulan Presiden AS, Donald Trump. Hal itu membuat banyak pelaku pasar yang kecewa karena kerangka kebijakan itu berpotensi memicu inflasi jangka panjang dan dapat mengikis disiplin fiskal.
Pengamat kripto, Ibrahim Assuabi menjelaskan, dampak dari pembaruan tersebut membuat indeks dolar AS melemah pada hari ini. Dalam catatannya, RUU “One Big Beatifull” kemungkinan bakal meningkatkan defisit fiskal sebesar US$3,8 triliun.
“Pemotongan pajak yang agresif, yang dipasangkan dengan pengurangan belanja pemerintah, dapat mengikis disiplin fiskal,” jelasnya kepada BeInCrypto.
Hal itulah yang akhirnya membuat indeks dolar AS melemah. Namun di sisi lain, kondisi itu memberikan sentimen tersendiri kepada Bitcoin.
Harga BTC Berpotensi Kembali Sentuh US$110.000
Karena lanjut Ibrahim, melemahnya indeks dolar AS membuat harga emas dunia melejit yang pada akhirnya juga akan mengerek harga Bitcoin. Selain itu, pasar saat ini tengah fokus menunggu implementasi tarif dagang terhadap Eropa.
Di sisi lain, tarif dagang antara Amerika Serikat (AS) dan juga Jepang juga belum menghasilkan kesepakatan.
“Trump pada hari Senin mengecam Jepang dan mengisyaratkan kemungkinan untuk mengakhiri pembicaraan perdagangan dengan Tokyo. Presiden AS mengkritik praktik impor beras Jepang. Secara terpisah, Menteri Keuangan AS Scott Bessent memperingatkan bahwa negara-negara dapat mendapatkan tarif tinggi meskipun negosiasi perdagangan sedang berlangsung. Negara-negara seperti Jepang dan India akan menghadapi tarif tambahan AS masing-masing lebih dari 20%,” tambah Ibrahim.
Berbagai sentimen tersebut akan menciptakan tren yang sedikit berbeda terhadap kripto. Melihat secara teknikal, Ibrahim memprediksi bahwa harga Bitcoin dalam waktu dekat akan mampu kembali ke US$110.000.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
