Co-founder MicroStrategy Michael Saylor memberi bocoran soal kemungkinan aksi beli Bitcoin tambahan.
Dalam unggahan pada 24 November di X (sebelumnya Twitter), Saylor memberikan isyarat soal rencana perusahaan setelah berhasil menggalang dana sebesar US$3 miliar pada 22 November.
MicroStrategy Berpotensi Belanja US$3 Miliar atas Bitcoin Lagi
Sang bull Bitcoin ini menyebut bahwa pelacak portofolio MicroStrategy, SaylorTracker, “membutuhkan lebih banyak titik hijau”. Adapun marker alias penanda ini melambangkan setiap akuisisi Bitcoin oleh perusahaan, memicu spekulasi seputar aksi beli fantastis lainnya.
Menariknya, bocoran terbaru dari Saylor ini juga senada dengan dua unggahan sebelumnya pada hari Minggu, yang disusul oleh pengumuman akuisisi Bitcoin dalam skala besar. Selama periode tersebut, MicroStrategy menambahkan sekitar 80.000 BTC ke kepemilikannya. Nilainya setara dengan lebih dari US$6 miliar dengan kurs saat itu.
Sementara itu, pendanaan sebesar US$3 miliar yang baru-baru ini berhasil dihimpun—lewat penerbitan convertible debt—dapat menjadi kunci untuk mendanai akuisisi baru ini. Sebagai informasi, convertible notes ini dijual secara privat kepada investor institusional di bawah hukum sekuritas AS dan akan jatuh tempo pada 1 Desember 2029 mendatang. Adapun notes ini memiliki premi 55% dan harga eksekusi implisit (implied strike price) sebesar US$672 per saham untuk saham Kelas A MicroStrategy.
Pengamat pasar memandang bahwa penggalangan dana ini sejalan dengan inisiatif ambisius MicroStrategy “21/21”, yang bertujuan menghimpun US$42 miliar dalam tiga tahun melalui kombinasi instrumen ekuitas dan pendapatan tetap.
Tak dimungkiri, perusahaan ini masih menjadi entitas publik dengan kepemilikan Bitcoin terbesar. Tepatnya, mereka kini menampung sebanyak 331.200 BTC (senilai lebih dari US$32,7 miliar). Menurut Saylor, operasi keuangan MicroStrategy menghasilkan imbal hasil Bitcoin secara year-to-date (YTD) sebesar 41,8%, memberikan keuntungan bersih sekitar 79.130 BTC. Atau, sekitar 246 BTC per hari, tanpa biaya operasional yang terkait dengan mining.
Tak hanya itu, strategi ini faktanya juga turut memacu kinerja saham MicroStrategy sendiri. Saham MSTR terpantau sudah terbang lebih dari 515% sejak awal tahun. Prestasi ini tak ayal menjadikannya salah satu saham yang paling aktif diperdagangkan di AS.
Saylor menekankan operasi MicroStrategy didorong oleh kepemilikan Bitcoin-nya, yang dioptimalkan melalui alat keuangan strategis seperti penawaran ATM. Langkah seperti itu memungkinkan perusahaan mengurangi risiko dan juga volatilitas sekaligus mendongkrak nilai bagi pemegang saham.
“MicroStrategy disokong oleh operasi treasury Bitcoin-nya. Kami menjual volatilitas via penawaran ATM kami, menghilangkan risiko, volatilitas, dan kinerja BTC dari sekuritas pendapatan tetap kami, serta mentransfer kinerja tersebut kepada pemegang saham ekuitas MSTR kami,” ujarnya.
Bagaimana pendapat Anda tentang strategi MicroStrategy terkait aksi beli Bitcoin di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.