SBI Holdings bergerak untuk mendigitalkan ekuitas Jepang menggunakan blockchain untuk mengurangi biaya dan memungkinkan perdagangan global yang lebih cepat.
Grup keuangan utama Jepang, SBI Holdings, sedang mempersiapkan usaha patungan dengan startup yang berbasis di Singapura, StarTail Group. Bersama-sama, mereka akan mengembangkan platform berbasis blockchain untuk mendigitalkan ekuitas. Sumber mengatakan kepada TV Tokyo bahwa proyek ini dapat mengurangi biaya perdagangan dan membuat saham Jepang lebih mudah diakses secara internasional.
SBI Masuk ke Tokenisasi Saham
Dalam sistem ini, SBI akan mengonversi saham menjadi “token,” sebuah aset digital, sehingga broker tradisional mungkin tidak lagi diperlukan. Ini dapat mempersingkat waktu transaksi menjadi beberapa detik dan secara signifikan mengurangi biaya. Selain itu, investor global akan menghadapi lebih sedikit hambatan, memperluas partisipasi di pasar ekuitas Jepang.
Walaupun aset kripto sering disalahkan karena volatilitasnya yang tinggi, saham yang ditokenisasi akan mencerminkan harga dan hasil saham. Oleh karena itu, mereka menawarkan alternatif yang lebih stabil dibandingkan aset digital konvensional. SBI berencana untuk memperluas tokenisasi di luar ekuitas untuk mencakup obligasi dan ETF. Strategi ini akan membantu menciptakan platform keuangan digital yang komprehensif. Perusahaan menargetkan peluncuran pasar saham yang ditokenisasi pada akhir 2026 atau awal 2027.
Pada Maret 2024, divisi perbankan dan sekuritas SBI memiliki basis pelanggan yang kuat sekitar 50 juta akun. Dengan memanfaatkan klien ini, perusahaan bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas perdagangan aset digital. Ketua dan CEO Yoshitaka Kitao melihat langkah ini sebagai langkah signifikan menuju integrasi keuangan tradisional dengan teknologi digital.
Tren Tokenisasi Global
Tokenisasi saham sudah berkembang di Amerika Serikat. Pada bulan Juni, broker online Robinhood dan exchange mata uang kripto Kraken mengumumkan rencana untuk menerbitkan saham dan ETF AS yang ditokenisasi di platform blockchain. Di bawah kepemimpinan mantan Presiden Trump, Komisi Sekuritas dan Bursa AS memberikan panduan tentang apakah aset digital memenuhi syarat sebagai sekuritas. Akibatnya, pasar ekuitas yang ditokenisasi semakin berkembang.
Di Jepang, diskusi regulasi tentang saham yang ditokenisasi masih dalam tahap awal. Baru-baru ini, pemerintah menyetujui penerbitan pertama stablecoin yang didukung fiat. SBI akan mempresentasikan infrastruktur perdagangan berbasis blockchain-nya di acara kripto WEBX yang dimulai pada 22 Agustus. Eksekutif menggambarkan inisiatif ini sebagai peluang utama untuk merombak keuangan digital. Selain itu, ini bertujuan untuk memposisikan SBI sebagai pemimpin platform global.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
