Lihat lebih banyak

SEC Amerika Serikat Bentuk Unit Khusus untuk Pengajuan Kripto

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS baru saja membentuk 2 unit khusus untuk menangani pengajuan dan aplikasi terkait aset kripto, serta layanan industri.
  • Meskipun begitu, adanya pembentukan unit khusus kripto di bawah SEC bukan berarti membuat wewenangnya secara otomatis berada di biro tersebut.
  • Hingga saat ini, masih ada "konflik" antara SEC dan CFTC dalam memperebutkan wewenang terhadap regulasi aset kripto di Negeri Paman Sam.
  • promo

Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat baru saja membentuk 2 unit khusus yang bakal menangani pengajuan dan aplikasi terkait aset kripto, serta layanan industri. Hal itu membawa sedikit titik terang bagi kelangsungan industri kripto di AS, yang selama ini pengawasan dan regulasinya masih terombang-ambing; entah berada di bawah SEC atau Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC).

Meskipun begitu, adanya pembentukan unit khusus kripto di bawah SEC bukan berarti membuat wewenangnya secara otomatis berada di biro tersebut; karena, sejatinya saling tarik wilayah kekuasaan untuk sektor kripto masih terjadi sampai sekarang.

Unit khusus yang baru saja dibentuk itu akan menambah unit di divisi Corporate Disclosure Filings.

Direktur Divisi Keuangan Perusahaan, Renee Jones, mengatakan melihat pertumbuhan yang terjadi di industri kripto, SEC merasa harus ada dukungan yang lebih besar dan khusus untuk bisa mengakomodir kebutuhan pelaku usaha dan juga konsumen di industri.

“Adanya unit khusus ini bakal memudahkan divisi terkait untuk meningkatkan fokus pada sektor aset kripto, lembaga keuangan dan juga aplikasi serta layanan industri,” katanya.

Lebih lanjut, Jones mengatakan unit khusus di bidang pengajuan aset kripto itu akan melakukan peninjauan terhadap setiap pengajuan yang melibatkan kripto.

Melesatnya popularitas dari mata uang virtual membuat banyak regulator di banyak negara mulai melakukan penyesuaian. Mereka sepertinya tidak ingin mengulang terjadinya keruntuhan algorithmic stablecoin Terra yang pada akhirnya membuat dampak sistemik. Maka dari itu, mau tidak mau dan suka tidak suka, regulator harus masuk lebih dalam demi memberikan rambu yang jelas bagi dunia yang dianggap “liar” tersebut.

Saling Tarik Wewenang antara SEC dan CFTC Masih Terjadi

“Konflik” yang terjadi antara 2 komisi yang mengaku bertanggung jawab terhadap aset kripto masih terjadi. Baik CFTC maupun SEC acap kali masuk ke dalam industri ini, namun menggunakan pendekatan yang berbeda.

Ketua SEC AS, Gary Gensler, bahkan sempat mengatakan bahwa dirinya tengah menimbang bahwa sebagian besar aset kripto adalah sekuritas dan platform perdagangan kripto sebagai bursa sekuritas. Padahal, sebelumnya Gensler dengan gamblang mengatakan bahwa Bitcoin (BTC) adalah komoditas.

CFTC juga tidak mau kalah. Salah satu regulator di bidang keuangan AS itu, pada tahun 2014 silam, sudah menyatakan yurisdiksinya terhadap mata uang virtual. Hal tersebut diperkuat dengan putusan Pengadilan Federal AS pada 2018 yang menyebutkan bahwa CFTC berwenang untuk mengadili penjahat yang melakukan penipuan berbasis mata uang virtual.

Kemudian, blama ini, Senator dari Michigan dan Arkansas merilis Digital Commodities Consumer Protection Act Closes Regulatory Gaps (DCCPA) yang berisi tentang perlindungan konsumen komoditas digital. Aturan tersebut juga mencakup tentang larangan praktik perdagangan yang melibatkan konflik kepentingan, program keamanan siber, perlindungan aset investor, serta sistem pelaporan transaksi mencurigakan.

Selain itu, CFTC diberikan wewenang untuk memungut biaya pada pengguna platform untuk bisa melakukan pengawasan secara penuh terhadap komoditas digital. Jika kerangka undang-undang ini disahkan, maka regulator yang berhak untuk mengatur komoditas digital adalah CFTC.

Pasar Kripto AS Menjanjikan

Melihat tingginya jumlah kepemilikan kripto di Amerika Serikat, rasanya bisa dipahami mengapa dua regulator keuangan tersebut bersikukuh untuk mengklaim yurisdiksinya.

Berdasarkan data The Ascent, terdapat 145 juta orang dewasa di Amerika Serikat yang sudah memiliki kripto. Jumlah tersebut setara dengan 56% dari total populasi masyarakat dewasa di sana. Lalu, 46,5 juta orang lainnya juga dikabarkan akan menyusul masuk ke dunia kripto, seiring dengan terjadinya penurunan pasar saham.

Sebelumnya, di Mei tahun ini, sebuah survei yang digelar terhadap 2.000 orang di AS memperlihatkan bahwa minat untuk menjadi investor kripto tetap tumbuh, meskipun banyak juga pandangan yang menyebutkan bahwa memulai aset kripto adalah investasi yang buruk.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram Be[In]Crypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori