Hari Kamis (20/3), SEC AS menegaskan bahwa aset kripto berbasis proof-of-work (PoW) tidak tunduk pada regulasi sekuritas. Dengan kepastian regulasi ini dan tindakan terkini Komisi, para analis BeInCrypto memperkirakan bahwa SEC berpotensi memberikan lampu hijau bagi sejumlah ETF altcoin secara bersamaan pada akhir kuartal kedua 2025.
Sementara itu, Caroline Crenshaw, Komisaris SEC yang dikenal anti-kripto, kembali mengungkapkan ketidaksetujuannya secara terbuka. Ia mengkritik keputusan ini sebagai penuh celah hukum, tetapi kecil kemungkinan keberatannya mampu menghalangi langkah agresif SEC yang kini semakin pro-kripto.
SEC Sedang Siapkan Landasan bagi Persetujuan ETF Baru
Dalam siaran pers kemarin, Komisi menetapkan bahwa aset kripto berbasis proof-of-work tidak dianggap sebagai sekuritas berdasarkan hukum AS. Sama seperti Bitcoin, seluruh kelas aset ini kini dikategorikan sebagai komoditas. Keputusan SEC ini bisa menjadi titik balik bagi persetujuan ETF altcoin.
“Menurut pandangan [SEC], aktivitas mining tidak melibatkan penawaran dan penjualan sekuritas [serta] para pelaku dalam aktivitas mining tidak perlu mendaftarkan transaksi mereka ke Komisi berdasarkan Securities Act atau masuk dalam salah satu pengecualian pendaftaran yang diatur dalam undang-undang tersebut,” demikian pernyataan SEC.
Kejelasan regulasi ini berpotensi memperbesar peluang persetujuan ETF bagi sejumlah aset kripto berbasis PoW. Sebagai contoh, Litecoin yang sejak awal sudah memiliki prospek besar untuk mengantongi persetujuan kini semakin diuntungkan oleh keputusan ini.
Dengan keputusan ini, semakin banyak manajer aset kemungkinan akan terdorong untuk mengajukan ETF bagi koin PoW lainnya, seperti Monero dan Kaspa.
Namun, dampaknya tidak hanya terbatas pada aset PoW. SEC secara sistematis telah menetapkan beberapa aset lainnya sebagai komoditas.
Misalnya, pada Februari lalu, SEC menyatakan bahwa meme coin bukanlah sekuritas. Ini secara tidak langsung membuka jalan bagi ETF Dogecoin.
SEC Ingin Paul Atkins Bergabung dengan Lembaga yang ‘Bersih’
Dalam konteks yang lebih luas, SEC nampaknya tengah menciptakan landasan regulasi yang lebih jelas sebelum menyetujui pengajuan ETF mendatang. Jika dilihat dari sudut pandang ini, bahkan beberapa penundaan yang terlihat sebagai kemunduran bisa jadi justru merupakan langkah strategis untuk keuntungan di masa depan.
Sebagai contoh, pekan lalu SEC menunda pengajuan ETF Solana dan XRP. Namun, Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC) telah menyetujui perdagangan futures untuk kedua aset ini, yang bisa memperbesar peluang mereka untuk mendapat lampu hijau ETF.
Di sisi lain, SEC juga resmi menghentikan gugatan hukum besar terhadap Ripple, yang sebelumnya berfokus pada dugaan bahwa XRP adalah sekuritas.

Jadi, semua keputusan ini secara kolektif menghapus kendala regulasi yang dapat menghalangi reksa dana altcoin memasuki pasar institusional.
Pekan depan, Senat kabarnya akan memulai dengar pendapat konfirmasi untuk Paul Atkins, kandidat pilihan Trump sebagai Ketua SEC berikutnya. Saat aplikasi ETF tersebut mencapai tenggat berikutnya, Atkins kemungkinan sudah resmi menjabat.
Jika proses ini berjalan lancar, Atkins kemungkinan besar akan berada dalam posisi yang nyaman untuk menyetujui berbagai ETF altcoin begitu tenggat berikutnya tiba. Terlebih lagi, Mark Uyeda dan Hester Peirce telah lebih dulu memperjelas perdebatan mengenai status sekuritas dan komoditas dalam regulasi aset digital.
“Donald Trump menunjuk Paul Atkins sebagai Ketua SEC, dan ia akan menghadapi sidang konfirmasi di Komite Perbankan Senat pada Kamis depan. Kandidat Trump untuk posisi Kepala Pengawas Mata Uang (OCC), Jonathan Gould, juga akan menjalani sidang serupa,” tulis Eleanor Terrett.
Crenshaw Kembali Suarakan Kritiknya
Melihat tren regulasi yang sedang berkembang dan langkah-langkah terbaru SEC, BeInCrypto memperkirakan bahwa Komisi tengah bersiap untuk menyetujui sejumlah ETF altcoin pada kuartal II/2025.
Namun, tidak semua anggota Komisi sejalan dengan arah ini. Caroline Crenshaw, salah satu Komisioner yang baru-baru ini mengambil sikap berseberangan dengan pendekatan pro-kripto SEC, kembali mengkritik keputusan kemarin.
“Tersembunyi di catatan kaki, pernyataan ini menunjukkan batasannya yang sesungguhnya: seseorang masih harus melakukan analisis Howey untuk menentukan apakah suatu pengaturan mining tertentu dapat dikategorikan sebagai kontrak investasi. Demi kepentingan investor, pelaku pasar lainnya, dan pasar itu sendiri, saya berharap pembaca tidak salah mengartikan pernyataan ini sebagai sesuatu yang lebih dari sekadar opini terbatas,” ujar Crenshaw.
Ia menegaskan bahwa argumen SEC memiliki banyak celah hukum serius dan tidak benar-benar menjamin bahwa token PoW terbebas dari regulasi sekuritas.
Crenshaw juga menyoroti bahwa keputusan kemarin merupakan “interpretasi tidak mengikat” yang kesepuluh dalam sembilan minggu terakhir. Meski begitu, ia tidak secara langsung menuduh rekan-rekannya di SEC membuat keputusan yang bias demi menguntungkan industri kripto.
Namun, masa jabatan Crenshaw di SEC semakin menipis. Jika tidak ada pihak yang berani menguji celah hukum yang ia soroti, maka pada akhirnya, celah tersebut akan kehilangan relevansinya—seolah tidak pernah ada.
Bagaimana pendapat Anda tentang peluang berbagai ETF altcoin yang berpotensi dapat lampu hijau dari SEC ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
