Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS) meminta anggaran lebih besar untuk tahun buku 2025. Dalam laporan “Congressional Budget Justification Annual Performance Plan”, terungkap bahwa untuk tahun mendatang, SEC mengajukan anggaran sebesar US$2,594 miliar guna menambah sumber daya manusia (SDM) SEC di setiap divisi.
Alokasi anggaran di tahun depan lebih tinggi sekitar US$158 juta dari proyeksi anggaran kebutuhan di tahun ini, yang mencapai kisaran US$2,436 miliar. Peningkatan anggaran rencananya akan digunakan untuk memperkuat pengawasan SEC terhadap industri jasa keuangan yang ada di bawahnya, termasuk kripto.
“Kita melihat bagaimana pasar kripto di wild west yang penuh dengan ketidakpatuhan, di mana investor telah menempatkan asetnya pada instrumen kelas aset yang spekulatif,” jelas Gary Gensler, Ketua SEC.
Menurut SEC, penambahan dana baru ini akan sangat membantu regulator untuk memperkuat kemampuan masing-masing divisi, termasuk divisi EXAMS, OIEA, dan OGC, dalam mengidentifikasi risiko kritis yang berkembang, seperti yang berhubungan dengan infrastruktur pasar, keamanan siber, serta aset kripto.
Selain itu, dana tersebut juga akan digunakan untuk memperkuat literasi konsumen terkait tindak penipuan yang melibatkan aset kripto.
Gensler mengatakan alokasi dana anggaran pada tahun 2025 mendatang diharapkan bisa meningkat menjadi US$24,68 juta dari proyeksi tahun ini yang sebesar US$20,93 juta.
Pengawasan SEC Bakal Makin Ketat
Adanya peningkatan anggaran secara otomatis akan membuat SEC memiliki kemampuan lebih untuk mengatur sektor yang diawasinya.
Secara total, SEC ingin memperkuat tenaga kerja di bidang penegakan untuk 1.595 posisi dan 1.267 posisi untuk divisi penindakan, serta peningkatan di beberapa divisi lainnya.
“Secara total, pada tahun depan akan terdapat 5.621 posisi yang tersebar di berbagai divisi, meningkat dari tahun ini yang diproyeksikan mencapai 5.329 posisi,” tambah Gensler.
Untuk dipahami, langkah Gensler yang tetap mengedepankan penegakan dalam menjalankan kekuasaannya sempat mendapatkan teguran dari salah satu anggota parlemen AS, yaitu Dusty Johnson.
Johnson menyebut bahwa SEC tidak bisa secara terus menerus mengatur melalui penegakan hukum. Pasalnya, sengketa yang terjadi antara SEC dengan beberapa perusahaan kripto belakangan ini, nyatanya hanya menghambat inovasi dan tidak melindungi publik.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.