Pergerakan harga Bitcoin (BTC) pada akhir pekan lalu kembali mencetak rekor all-time-high (ATH) baru. Pada Jumat (22/11), harga BTC berhasil menyentuh level US$99.000 atau lebih dari Rp1,5 miliar. Capaian itu membuat total kapitalisasi pasar sang jawara kripto melonjak di atas US$1,9 triliun dan masuk dalam jajaran 7 aset terbesar di dunia.
Merespons hal itu, Chief Executive Officer (CEO) Indodax, Oscar Darmawan menjelaskan, salah satu pendorong utama kenaikan harga BTC adalah laporan terkait aksi anorganik Trump Media and Technology Group untuk mengakuisisi entitas perdagangan kripto, Bakkt.
Situasi itu memantik ekspektasi pasar bahwa kebijakan pro-kripto dalam kepemimpinan Donald Trump kelak, akan tetap berjalan seperti janji kampanyenya. Selain itu, faktor lain yang mendorong terjadinya lonjakan harga adalah peluncuran produk exchange–traded fund (ETF) Bitcoin dari BlackRock, iShares Bitcoin Trust (IBIT) yang mencatat nilai perdagangan pada saat debut sebesar US51,9 miliar.
Tidak berhenti disitu, pasar seperti mendapatkan hujan sentimen positif dari AS. Karena sejalan dengan hal itu, pimpinan Coinbase, Brian Armstrong juga sempat bertemu dengan Trump untuk membahas posisi pejabat di pemerintahan baru, yang menambah riuh kondisi market global.
“Rencana Trump Media untuk mengakuisisi Bakkt dan pertemuan dengan Brian Armstrong tidak hanya soal ekspansi bisnis. Hal tersebut merupakan langkah strategis yang memperkuat Bitcoin sebagai pilar utama di ekosistem ekonomi digital global,” jelas Oscar melalui keterangan resmi.
Sejak Kemenangan Trump, Harga Bitcoin Melonjak Lebih Dari 40%
Dalam catatan Indodax, sejak pengumuman kemenangan Donald Trump di 6 November lalu, harga Bitcoin telah meningkat lebih dari 40%. Menurut Oscar, berbagai sentimen yang terjadi di tingkat global memberikan kejelasan arah yang sangat signifikan terhadap masa depan industri.
Selain itu, janji Trump yang bertekad untuk mendorong regulasi ramah kripto serta menjadikan Bitcoin sebagai cadangan aset nasional ikut memicu optimisme di pasar.
“Kemenangan Trump di pemilu AS membawa dampak yang jauh lebih besar ketimbang perubahan regulasi. Janji kebijakan pro-kripto juga menciptakan harapan, bahwa BTC bisa bertransisi menjadi aset strategis. Hal itu merupakan langkah revolusioner yang menunjukkan pengakuan terhadap nilai intrinsik Bitcoin dalam konteks ekonomi global,” tambahnya.
Di sisi lain, Oscar menyoroti tantangan oleh altcoin. Pasalnya di saat Bitcoin mendominasi, pergerakan harga Ethereum (ETH) dan altcoin lain malah terlihat menantang. Menurutnya, kondisi tersebut memperlihatkan bahwa investor cenderung memilih Bitcoin sebagai aset utama, dan hal itu merupakan bentuk refleksi dari kepercayaan yang terus meningkat di tengah ketidakpastian pasar.
Bagaimana pendapat Anda tentang prospek harga Bitcoin ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
