Sky Mavis, perusahaan pengembang gim play-to-earn (P2E) populer Axie Infinity, mengungkapkan bahwa pemulihan dana yang dicuri dalam insiden peretasan yang menimpa platform mereka, bisa memakan waktu 2 tahun. Namun, mereka telah siap untuk “bermain dalam strategi jangka panjang.”
Saat konferensi NFT di Los Angeles, platform gim ini menyampaikan bahwa mereka adalah korban dari insiden eksploitasi dengan kerugian lebih dari US$600 juta dalam bentuk aset kripto. Kasus tersebut pun mencetak sejarah sebagai peretasan terbesar yang pernah ada.
Axie Infinity berhasil mengumpulkan dana dari sejumlah investor untuk mengembalikan dana yang tercuri kepada sebagian pengguna. Akan tetapi, mereka juga paham bahwa proses pengembalian dana akan butuh waktu panjang, bahkan untuk mengembalikan sebagian dari dana yang dicuri.
Pada hari Kamis kemarin, salah satu petinggi Sky Mavis, Aleksander Leonard Larsen, menjelaskan kepada Bloomberg, jika pengembalian dana ini akan menjadi suatu proses yang panjang.
“Apa yang kami asumsikan adalah dalam 2 tahun mendatang sebagian dana sudah akan dikembalikan,” tutur Larsen.
Ia meyakini bahwa durasi itu sudah cukup untuk memperoleh lebih banyak informasi mengenai peretasan. Larsen juga menekankan kesiapan perusahaannya untuk “bermain” dengan strategi jangka panjang.
“Dua tahun untuk Axie adalah waktu yang baik bagi kami untuk memperoleh lebih banyak informasi. Kami di sini untuk ‘bermain’ strategi jangka panjang,” tegasnya.
Saat ini, Sky Mavis sedang bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk melacak token kripto yang dicuri. Namun, mereka belum menyampaikan informasi apa pun perihal perkembangan investigasinya. Pengembalian dana ini akan berdampak sangat baik terhadap perusahaan. Pasalnya, mereka terpaksa mengambil US$450 juta dari kas perusahaan untuk memberikan ganti rugi kepada para korban.
Meski pihak Sky Mavis masih tetap berupaya mengembalikan dana yang dicuri, namun berdasarkan kejadian yang sudah-sudah, kemungkinan untuk mengembalikan dana dari kasus peretasan kripto sangatlah kecil.
Sebagai tambahan, belum lama ini, data on-chain menunjukkan bahwa pelaku peretasan Ronin Network telah memindahkan hasil curiannya ke dalam mixer Ethereum, Tornado Cash.
Dana Tidak Akan Dikembalikan Sepenuhnya
Sky Mavis telah menurunkan ekspektasi para pengguna platform dengan niatannya yang hanya berusaha mengembalikan sebagian dari dana curian. Menurut Kepala Penginvestigasi di Merkle Science, Rishav Rai, sangat jarang hasil peretasan kripto sebesar itu dapat dipulihkan sepenuhnya. Tetapi, para peretas juga akan mengalami kendala saat mencairkan hasil curian mereka.
Mixer kripto, seperti Tornado Cash, tidak dibangun untuk mengakomodir volume dana sebesar itu. Ditambah pula, tidaklah sulit mendeteksi pergerakan dana dalam jumlah besar dari dompet kripto ke centralized exchange (CEX). Tidak mengherankan, ketika terakhir kali seseorang mencuri uang sebanyak ini, mereka mengembalikan sebagian besar hasil curiannya.
Dari sebelum adanya kejadian peretasan ini, banyak pemain yang sudah meninggalkan platform gim ini. Alasannya karena imbalan dari gim terus menurun.
Peretasan sebesar ini menunjukkan kerentanan platform kripto. Dengan adanya kasus peretasan Ronin Network, maka total pencurian kripto selama kuartal pertama 2022 pun sudah mencapai lebih dari US$1 miliar.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.