Solana (SOL) menanjak lebih dari 12% hari ini (10/4) usai Trump mengumumkan jeda tarif selama 90 hari. Meski pulih tajam, indikator teknikal masih menyalakan sinyal peringatan bernuansa bearish.
Indikator utama seperti RSI, BBTrend, dan garis EMA masih menandakan momentum melemah serta kurangnya keyakinan dari pihak pembeli. Walau kondisi oversold mulai menurun, struktur pasar secara keseluruhan tetap condong ke pihak penjual.
RSI Solana Lukiskan Minimnya Keyakinan Pembeli
Relative Strength Index (RSI) Solana saat ini berada di angka 45,52, berkisar di zona netral tapi belum mampu menembus garis tengah 50 selama hampir dua hari terakhir.
Sebelumnya, RSI sempat menyentuh level oversold (jenuh jual) di 21,53 dua hari lalu. Ini mengisyaratkan dominasi penjual sebelum permintaan mulai menstabilkan harga.
Kenaikan perlahan RSI menuju netral mengindikasikan tekanan jual ekstrem mulai mereda. Namun, dorongan bullish belum sepenuhnya mengambil alih arah.

Sebagai informasi, RSI adalah osilator momentum yang mengukur kecepatan dan besaran pergerakan harga terbaru. Nilainya biasanya berada di antara 0 hingga 100.
Adapun nilai di atas 70 biasanya menandakan kondisi overbought (jenuh beli) dan potensi koreksi. Sementara, nilai di bawah 30 menunjukkan oversold dan peluang rebound.
RSI Solana di 45,52 mencerminkan fase pemulihan yang belum solid. Jika gagal menembus 50 dalam waktu dekat, ini bisa menandakan berlanjutnya sikap ragu dari pembeli dan potensi harga bergerak sideways atau bahkan kembali turun.
BBTrend SOL Tembus Titik Terendah sejak Hampir Sebulan Lalu
Indikator BBTrend Solana kini nangkring di -14,19, sudah negatif sejak kemarin, dan menyentuh titik terendah sejak 13 Maret—hampir sebulan yang lalu.
Adapun pergeseran ke wilayah negatif yang lebih dalam ini mencerminkan momentum bearish kembali menguat setelah masa stabil yang singkat.
Kembalinya BBTrend ke level ini bisa jadi sinyal tekanan turun semakin intens, terutama jika aksi jual terus berlangsung dalam waktu dekat.

BBTrend (Bollinger Band Trend) sendiri adalah indikator berbasis volatilitas yang mengukur kekuatan serta arah tren harga menggunakan jarak antara harga dan Bollinger Bands.
Nilai BBTrend positif umumnya mencerminkan momentum bullish, sedangkan nilai negatif menunjukkan momentum bearish. Semakin curam nilai negatifnya, semakin kuat pula tekanan turun yang terjadi.
BBTrend Solana kini di angka -14,19, menandakan fase bearish yang semakin tajam—kemungkinan mengarah pada penurunan harga lebih jauh kecuali sentimen atau volume segera berbalik arah.
Akankah Solana Kembali Anjlok di Bawah US$100 pada April?
Susunan EMA Solana terus menampilkan struktur bearish yang kuat, dengan moving average (MA) jangka pendek masih berada jauh di bawah garis MA jangka panjang.
Konstelasi ini menegaskan bahwa momentum menurun masih memegang kendali, memberi keunggulan bagi kubu penjual.

Namun, jika harga Solana mampu mempertahankan kekuatan saat ini dan minat beli tetap tinggi, aset ini bisa menguji resistance di US$120. Bila berhasil menerobos level tersebut, maka berpotensi membuka jalan menuju target berikutnya di US$134.
Sebaliknya, jika tren bearish berlanjut, Solana bisa kembali menyentuh support di kisaran US$95—level yang sebelumnya menjadi dasar jangka pendek.
Kehilangan level ini akan menjadi sinyal teknikal yang signifikan dan bisa menyeret SOL jatuh ke bawah US$90—area yang belum tersentuh sejak Januari 2024.
Bagaimana pendapat Anda tentang analisis harga Solana (SOL) ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
