Sony Block Solutions Labs, kolaborasi antara Sony Group dan penyedia infrastruktur Web3 Startale, secara resmi meluncurkan platform blockchain layer-2 (L2) Soneium.
Menurut pengumuman pada 14 Januari, Soneium telah resmi meluncurkan mainnet-nya.
Blockchain Soneium Masuk Mainnet Setelah Fase Testnet Berhasil
Pengembangan Soneium mengikuti periode pengujian yang sukses, di mana platform ini berhasil menarik 15 juta wallet aktif dan lebih dari 47 juta transaksi.
“Hari ini, kami meluncurkan Soneium Mainnet untuk membuka babak berikutnya dari roadmap kami. Tujuan utama kami adalah mewujudkan internet terbuka yang melampaui batas dengan menghubungkan perbedaan budaya dan membawa orang-orang ke dalam chain,” tulis Sony.
Kehadiran Soneium bertujuan untuk menyediakan aplikasi praktis di bidang hiburan, gaming, dan keuangan.
“Visi kami dengan Soneium sederhana namun ambisius: membangun internet terbuka di mana kreativitas mengalir bebas dan adil, serta memberdayakan gelombang pengguna berikutnya untuk merangkul web3,” terang Direktur Sony Block Solutions Labs Sota Watanabe dalam pernyataannya.
Menurut data Blockscout, blockchain Soneium kini memiliki 6,8 juta total blok dan waktu blok rata-rata 2 detik. Total kontrak di platform ini mencapai 7,3 juta.
Sony pertama kali mengumumkan pengembangan blockchain publiknya, “Soneium,” pada Agustus 2024. Tim meluncurkan testnet “Soneium Minato” setelah pengumuman tersebut.
Lingkungan pengujian ini memungkinkan pengembang dan kreator untuk mengeksplorasi spesifikasi jaringan sebelum beralih ke produksi. Dalam kesempatan itu,pengembang dapat menguji aplikasi mereka ketika end user mengakses dan menggunakannya melalui wallet berbasis web.
Pengembang telah membangun berbagai aplikasi di Soneium Minato, termasuk 32 proyek yang dipilih dari lebih dari 1.700 pengajuan ke program inkubasi “Soneium Spark”. Kreator independen juga telah menyumbangkan banyak aplikasi lainnya, dengan campuran aplikasi hiburan, gaming, NFT, sosial, dan keuangan yang tersedia.
Sekarang, lingkungan produksi untuk Soneium resmi aktif dan terbuka untuk publik. Karena spesifikasi jaringan sangat mirip dengan Soneium Minato, aplikasi yang dikembangkan selama fase pengujian dapat beralih dengan lancar ke lingkungan produksi.
Untuk lebih memperluas jangkauannya, Soneium sedang mengembangkan beberapa layanan infrastruktur yang bertujuan meningkatkan pengalaman pengguna dan aksesibilitas.
Soneium juga memperkenalkan Platform Pemasaran Penggemar. Layanan tersebut dikembangkan oleh SNFT Inc. sebagai “dukungan satu atap” untuk perusahaan yang menerapkan inisiatif NFT, dari eksekusi hingga analisis.
Selain itu, layanan crptyo exchange kripto S.BLOX akan mendukung kreator dan merek dalam membuka peluang baru. Sebagai catatan, langkah Sony ke dalam Web3 terjadi setelah akuisisi crypto exchange asal Jepang WhaleFin pada 2023.
Ketika itu, Sony mengubah namanya menjadi S.BLOX. Pengembangan kripto Sony tidak berhenti disitu, Soneium belum lama ini juga sudah menggandeng kemitraan dengan Chainlink. Sebagai bagian dari kolaborasi ini, Soneium akan menerapkan Protokol Interoperabilitas Cross Chain Chainlink sebagai infrastruktur cross chain utamanya.
Bagaimana pendapat Anda tentang peluncuran blockchain L2 Soneium oleh Sony ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.