Max Keiser, seorang veteran broadcaster dan Bitcoin Maximalist, percaya bahwa tahun ini Bitcoin masih memiliki peluang tinggi untuk mencapai harga US$220.000 atau sekitar Rp3,26 miliar per BTC.
Kabar ini datang di tengah harga Bitcoin (BTC) yang sempat merosot tajam ke level US$17.600,61 pada hari Minggu (19/6) pukul 03:51 WIB. Kejadian ini merupakan yang pertama kalinya sejak November 2020.
Max Keiser pada tahun 2022 ini telah berkali-kali melempar cuitan di Twitter tentang harga Bitcoin yang dapat menyentuh US$220.000. Sekarang, dia mengulanginya lagi dan membagikan alasan terkuat mengapa hal ini mungkin terjadi.
Pada hari Senin (20/6), dia kembali menggemakan pandangannya dengan mengatakan, “Perlu diingat, saya benar tentang Bitcoin selama 11 tahun, sedangankan Peter Schiff telah salah selama 11 tahun.”
Sebagai informasi, Max Keiser mengklaim dirinya sebagai orang pertama yang meliput dan mendukung Bitcoin di TV internasional pada tahun 2011.
“Bitcoin adalah kisah terbesar pada dekade ini,” jelasnya saat itu di jaringan televisi internasional RT yang terafiliasi dengan Rusia.
Ketika harga Bitcoin sempat terjun ke level US$18.000, Max Keiser membuat pernyataan, “Bitcoin itu adalah hadiah dari Tuhan. Jika Anda melewatkannya, Anda tidak pantas mendapatkannya.”
Alasan Harga Bitcoin Akan Meroket
Max Keiser menilai harga Bitcoin akan terus mengalami kenaikan tanpa batas di masa depan karena pasokan Bitcoin yang diprogram oleh penciptanya Satoshi Nakamoto sangat terbatas.
Hanya ada 21 juta BTC yang bisa ditambang, dan tidak ada cara lain untuk meningkatkan jumlah itu. Tidak seperti Bitcoin, cryptocurrency lainya memiliki persedian yang mencapai milyaran bahkan triliunan koin.
Selain itu, setiap 4 tahun terjadi momen halving / halvening, kondisi ketika imbalan bagi para penambang Bitcoin berkurang setengahnya. Dengan lebih dari 19 juta Bitcoin telah beredar, memproduksi sisanya akan memakan waktu bertahun-tahun. Halving Bitcoin sebelumnya terjadi pada awal Mei 2020, sementara yang berikutnya diperkirakan terjadi pada tahun 2024.
Pada awal Januari 2022, Max Keiser mulai membagikan alasan utama mengapa Bitcoin kemungkinan akan mencapai level US$220.000 per BTC. Dia percaya bahwa pertumbuhan harga BTC yang tertinggi akan didahului oleh pertumbuhan besar-besaran dari hashrate Bitcoin.
Sebagai informasi, hashrate adalah ukuran daya komputasi per detik yang digunakan saat menambang cryptocurrency seperti Bitcoin yang menggunakan konsensus Proof-of-Work (PoW). Lebih sederhananya, ini tentang kecepatan penambangan.
Pada 2 Januari 2022, hashrate Bitcoin melonjak ke level tertinggi dalam sejarah yaitu 203,5 exahash per second (EH/s), sementara BTC diperdagangkan pada harga US$47.000. Namun, meski hashrate Bitcoin pada 8 Juni 2022 sempat mencapai all-time high (ATH) atau titik tertinggi sepanjang masa dengan 292,02 EH/s, tetapi hashrate Bitcoin nyatanya tergelincir menjadi 167 EH/s pada 18 Juni 2022.
Jumlah Bitcoin Wallet yang Punya Minimal 1 BTC Meningkat
Di tengah market kripto yang tertekan karena berbagai hal, perusahaan analitik Glassnode pada hari Minggu (19/6) mencatat bahwa selama 3 hari berturut-turut para investor telah keluar dari posisi Bitcoin-nya dengan rekor mencapai US$7,3 miliar.
Hal ini dinilai merupakan kerugian dalam mata uang dolar Amerika Serikat (AS) terbesar dalam sejarah Bitcoin. Terdapat sekitar 555.000 Bitcoin telah berpindah tangan di antara harga US$18.000 dan US$23.000.
Di sisi lain, Glassnode juga mencatat bahwa selama seminggu terakhir, jumlah alamat Bitcoin wallet yang akhirnya memiliki 1 BTC atau lebih, meningkat mencapai lebih dari 13.000 Bitcoin wallet. Dengan demikian, jumlah total wholecoiner atau yang memiliki minimal 1 BTC ke atas melonjak menjadi 865.254 Bitcoin wallet.
Peter Schiff: Jangan Senang Dulu
Kritikus Bitcoin, Peter Schiff, pada hari Senin (20/6) menyatakan bahwa dia tidak percaya bahwa pergerakan harga Bitcoin yang kembali menyentuh level US$20.000 ke atas akan terus berlanjut.
Dia pun juga ikut berkomentar ketika Presiden El Salvador, Nayib Bukele, pada hari Minggu (19/6) membuat pernyataan menenangkan kepada para holder yang membeli Bitcoin sebelum harganya mulai turun.
“Saya melihat bahwa beberapa orang khawatir atau cemas tentang harga Bitcoin. Saran saya, berhentilah melihat grafik dan nikmati hidup. Jika Anda berinvestasi di BTC, investasi Anda aman dan nilainya akan tumbuh pesat setelah bear market. Kesabaran adalah kunci,” jelas Nayib Bukele.
Kemudian Peter Schiff menimpali dengan menulis, “Saran ini sama buruknya dengan saran Anda untuk buy the top. Bagaimana Anda bisa mengatakan bahwa investasi di Bitcoin aman ketika cryptocurrency ini telah kehilangan 75% dari nilai market-nya? Anda tidak tahu seberapa rendah harganya akan jatuh selama bear market ini atau harganya akan pulih lagi ke level saat ini.”
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.